c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

EKONOMI

07 Februari 2025

09:27 WIB

Minyak Mentah Berada Di Jalur Penurunan Harga Tiga Minggu Berturut-turut

Perang tarif antara Amerika Serikat (AS) dengan China, Kanada dan Meksiko menimbulkan kekhawatiran permintaan minyak mentah (crude oil) akan melemah.

Editor: Fin Harini

<p id="isPasted">Minyak Mentah Berada Di Jalur Penurunan Harga Tiga Minggu Berturut-turut</p>
<p id="isPasted">Minyak Mentah Berada Di Jalur Penurunan Harga Tiga Minggu Berturut-turut</p>

Suasana anjungan lepas pantai Yakin Field Daerah Operasi Bagian Selatan (DOBS) Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT), Kalimantan Timur, Senin (25/3/2024). Antara Foto/Hafidz Mubarak A

JAKARTA - Harga minyak mentah atau crude oil sedikit naik di awal perdagangan Asia pada Jumat (7/2), namun berada di jalur penurunan minggu ketiga berturut-turut, akibat dampak perang dagang baru terhadap China yang dilancarkan Presiden AS Donald Trump dan ancaman kenaikan tarif terhadap negara-negara lain.

Dilansir dari Reuters, harga minyak mentah berjangka Brent naik 15 sen menjadi US$74,44 per barel pada 0150 GMT dan siap turun 3,2% minggu ini, penurunan paling tajam sejak September 2024.

Minyak mentah West Texas Intermediate AS naik 9 sen menjadi US$71,70 per barel, turun 2,7% pada basis mingguan.

Ini merupakan pertama kalinya dalam lima bulan terjadi penurunan selama tiga minggu berturut-turut.

“Tekanan negatif berasal dari berita seputar tarif, dengan kekhawatiran terhadap potensi perang dagang yang memicu kekhawatiran melemahnya permintaan minyak,” kata analis di BMI dalam sebuah catatan pada hari Jumat.

Pada akhir pekan, Trump mengumumkan tarif 10% terhadap impor China sebagai bagian dari rencana luas untuk meningkatkan neraca perdagangan AS, namun menunda rencana untuk mengenakan tarif besar terhadap Meksiko dan Kanada.

“Hal ini telah melampaui perintah eksekutif Presiden AS Trump pada tanggal 4 Februari yang menerapkan kembali kampanye tekanan maksimumnya terhadap Iran, termasuk komitmen untuk menurunkan ekspor minyak negara itu hingga nol, dari saat ini di atas 1,5 juta barel per hari,” kata analis BMI.

Harga minyak turun pada Kamis setelah Trump mengulangi janjinya untuk meningkatkan produksi minyak AS, sehari setelah negara tersebut melaporkan lonjakan stok minyak mentah yang jauh lebih besar dari perkiraan.

Harga minyak acuan juga berada di bawah tekanan dari membengkaknya persediaan minyak mentah AS.

Patokan global, minyak mentah Brent telah anjlok lebih dari 8% sejak Trump menjabat pada 20 Januari, sementara WTI telah anjlok lebih dari 7%.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar