c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

EKONOMI

28 Juli 2025

18:53 WIB

MIND ID Bidik Produksi Aluminium 900 Ribu Ton Per Tahun

Ekspansi peningkatan kapasitas produksi aluminium bakal dilaksanakan terintegrasi dari hulu ke hilir.

Penulis: Yoseph Krishna

<p id="isPasted">MIND ID Bidik Produksi Aluminium 900 Ribu Ton Per Tahun</p>
<p id="isPasted">MIND ID Bidik Produksi Aluminium 900 Ribu Ton Per Tahun</p>

Pekerja menggoperasikan forklift untuk menyusun letak aluminium ingot di Kuala Tanjung, Kabupaten Batubara, Sumatera Utara, Kamis (17/10/2024). Sumber: Antara Foto/Yudi Manar

JAKARTA - Holding Industri Pertambangan PT Mineral Industri Indonesia (MIND ID) tengah menyiapkan penguatan kapasitas produksi aluminium menjadi sekitar 900 ribu ton per tahun (KTPA).

Persiapan itu dilakukan MIND ID lewat salah satu anggota Holding yakni PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM). Saat ini, kapasitas terpasang produksi aluminium oleh PT INALUM baru berada di kisaran 275 KTPA.

Penguatan kapasitas itu bakal mengandalkan proyek fasilitas produksi aluminium baru di Mempawah, Kalimantan Barat dengan target 600 KTPA. Sehingga jika digabungkan dengan fasilitas eksisting diharapkan bisa mencapai sekitar 900 KTPA.

Di sektor hulu, MIND ID saat ini telah mengoperasikan Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Fase I dengan kapasitas 1 juta ton alumina per tahun yang bakal menjadi bahan baku utama produksi aluminium.

Baca Juga: Inalum Proyeksi Permintaan Aluminium Naik 6 Kali Lipat Dalam 30 Tahun

Demi memperkuat pasokan alumina sebagai bahan baku aluminium, MIND ID tengah mempersiapkan proyek SGAR Fase II yang diproyeksi bisa menambah kapasitas produksi sebesar 1 juta ton alumina per tahun.

Paralel, anggota MIND ID lainnya, yakni PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM) tengah memperkuat pasokan bijih bauksit lewat proyek fasilitas washed bauxite dengan kapasitas 1,47 juta ton per tahun di wilayah operasional Mempawah.

Bukan tanpa alasan, penguatan kapasitas produksi aluminium dijalankan MIND ID untuk memperkecil jarak antara suplai dan permintaan aluminium nasional yang sampai saat ini berada di kisaran 1,2 juta ton per tahun.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo saat meresmikan injeksi bauksit perdana di SGAR di Mempawah pada Selasa (24/9/2024) menyebut sebanyak 56% dari kebutuhan aluminium masih dipenuhi dari impor.  

Sementara, konsumsi aluminium di dalam negeri diprediksi bisa meroket 600% dalam 30 tahun ke depan sebagai dampak dari berkembangnya ekosistem industri kendaraan listrik dan industri baterai kendaraan listrik.

Sekadar informasi, material aluminium memakan porsi sekitar 18% dari seluruh bahan baku untuk satu battery pack. Tak hanya itu, diperlukan juga aluminium sekitar 21 ton untuk produksi panel surya berkapasitas 1 MW.

Direktur Utama MIND ID Maroef Sjamsoeddin mengatakan bauksit, alumina, dan aluminium merupakan tiga serangkai yang berperan penting dalam mendukung industri manufaktur maupun pengembangan energi terbarukan di Indonesia.

"MIND ID berkomitmen untuk menjadi penggerak hilirisasi aluminium terintegrasi guna memperkuat posisi Indonesia sebagai produsen aluminium dunia," ucap Maroef lewat keterangan tertulis, Senin (28/7).

Baca Juga: MIND ID Pacu Produksi Aluminium Untuk Swasembada Nasional

Di lain sisi, dirinya memastikan ekspansi kapasitas produksi aluminium bakal tetap memperhatikan aspek berkelanjutan dan operasional yang mengacu pada standar global.

Ditegaskan Maroef, MIND ID menjamin maintenance dan reliability pada setiap proyek strategis, termasuk juga proyek produksi bauksit, alumina, dan aluminium bakal semakin efisien, transparan, dan adaptif terhadap dinamika pasar.

"Bagi MIND ID, penguatan ekosistem hilirisasi terintegrasi ini merupakan investasi untuk masa depan bangsa. Kita harus mengelolanya dengan tanggung jawab, profesionalisme, dan semangat transformasi agar Indonesia menjadi negara berdaulat dalam mendukung industrialisasi berbasis sumber daya alamnya," tandasnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar