16 Maret 2023
10:00 WIB
JAKARTA – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat, minat investor pada lelang Surat Utang Negara (SUN) pada 14 Maret 2023 meningkat di tengah sentimen penutupan dua bank Amerika Serikat (AS), yakni Silicon Valley Bank (SVB) dan Signature Bank.
Hal ini karena setelah munculnya masalah likuiditas kedua bank tersebut, ekspektasi investor cukup kuat bahwa Bank Sentral AS, The Fed tidak akan terlalu agresif menaikkan suku bunga acuan pada bulan ini.
Direktur Surat Utang Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu Deni Ridwan mengungkapkan peningkatan minat investor terlihat dari penawaran masuk atau incoming bids yang naik menjadi Rp52,66 triliun dari Rp45,97 triliun pada lelang sebelumnya.
"Total penawaran yang masuk sebesar Rp52 triliun," katanya dalam keterangan resmi, Rabu (16/3).
Baca Juga: OJK: Kasus SVB Tidak Akan Berdampak Langsung ke Indonesia
Dengan mempertimbangkan imbal hasil (yield) Surat Berharga Negara (SBN) yang wajar di pasar sekunder, rencana kebutuhan pembiayaan tahun 2023, dan kondisi kas negara terkini, pemerintah memutuskan untuk memenangkan permintaan sebesar Rp20 triliun dari jumlah penawaran masuk.
Selain ekspektasi Fed, peningkatan minat investor pada lelang obligasi negara didorong oleh data perekonomian domestik yang cukup positif, antara lain rilis data cadangan devisa bulan Februari 2023 yang meningkat menjadi US$140,3 miliar dari US$139,4 miliar pada Januari 2023.
Adapun penawaran masuk investor asing pada lelang SUN kali ini meningkat hampir dua kali lipat menjadi Rp13,03 triliun dari Rp6,79 triliun pada lelang sebelumnya.
Jumlah penawaran masuk dari investor asing tersebut mayoritas pada seri SUN tenor 5 dan 10 tahun yaitu Rp10,3 triliun atau 79% dari total penawaran masuk investor asing dan dimenangkan sebesar Rp6,56 triliun atau 32,81% dari total awarded bids atau penawaran yang dimenangkan.
Deni melanjutkan, permintaan investor masih dominan pada seri SUN tenor 5 dan 10 tahun yaitu sebesar Rp33,95 triliun atau 64,47% dari total penawaran masuk dan Rp13 triliun atau 65% dari total penawaran yang dimenangkan.
Penawaran masuk dan penawaran yang dimenangkan terbesar adalah pada tenor 10 tahun yaitu Rp22,43 triliun atau 42,6% dari total penawaran masuk dan Rp7,8 triliun atau 39% dari total penawaran yang dimenangkan.
Baca Juga: Sri Mulyani: Pemerintah Waspadai Kasus Silicon Valley Bank
Seiring dengan meningkatnya permintaan SUN di pasar perdana, imbal hasil rata-rata tertimbang alias Weighted Average Yield (WAY) pada lelang SUN tersebut bergerak turun sebesar 6 basis poin (bps) sampai 20 bps apabila dibandingkan dengan level WAY lelang sebelumnya.
Penurunan terbesar pada seri SUN tenor 5 tahun yaitu sebesar 20 bps atau di level 6,33913% merupakan level WAY tenor 5 tahun terendah sejak awal tahun.
Sesuai dengan kalender penerbitan SBN tahun 2023, lelang penerbitan SUN selanjutnya akan dilaksanakan pada tanggal 28 Maret 2023.