c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

22 Februari 2023

14:13 WIB

Minat Pembelian Properti Tahun Ini Diterawang Meningkat

Lamudi menilai prospek properti tahun ini cukup bagus, di tengah pemberitaan tentang kenaikan suku bunga dan penurunan ekonomi.

Penulis: Nuzulia Nur Rahma

Editor: Fin Harini

Minat Pembelian Properti Tahun Ini Diterawang Meningkat
Minat Pembelian Properti Tahun Ini Diterawang Meningkat
Pengunjung melintas di depan booth penjualan aset-aset properti pada acara Find Your Property (FYP) Fest 2023 di Menara Mandiri, Sudirman, Jakarta, Senin (13/2/2023). ValidNewsID/Fikhri Fathoni

JAKARTA - Lamudi, perusahaan teknologi yang bergerak di bidang properti, menilai prospek properti tahun ini cukup bagus. Terlihat dari minat pembelian properti tahun ini yang bagus, meski banyak pemberitaan tentang kenaikan suku bunga dan penurunan ekonomi di Indonesia.

VP Direct Sales Lamudi, Simarjit Manaktala mengungkapkan keyakinan properti di Indonesia mampu bertahan di tengah pemberitaan negatif.

"Saya pikir pasar properti Asia, khususnya Indonesia sangat tangguh karena permintaan lokal yang sangat kuat," katanya kepada Validnews, Selasa (22/2).

Baca Juga: Lamudi Gandeng AREBI Sebagai Mitra Strategis Berdayakan Agen Properti

Ia menuturkan Indonesia memiliki banyak pembeli properti terutama dalam kalangan first buyer (pembeli pertama) yang mampu menunjang pertumbuhan ini. Belum lagi skema DP 0% yang dibuat oleh pemerintah pada 2021 dan 2022 mendorong permintaan. Ia pun meyakini, keputusan untuk melanjutkan skema tersebut hingga tahun ini membuat prospek properti cerah.

"Jadi ini terlepas dari semua masalah yang terjadi secara global, kami masih memandang positif soal pasar properti di Indonesia. Secara umum, apalagi teknologi sudah masuk dalam aspek ini, misalnya saja teknologi in house kami. Lewat Lamudi, kami dapat menjangkau klien dengan lebih efisien, kami dapat membantu mereka memilih properti terbaik untuk mereka," katanya.

Selain membantu memberikan pilihan properti yang baik, Simarjit mengatakan Lamudi juga membantu penggunanya melek secara finansial. Dalam aspek ini, bantuan yang diberikan meliputi kemampuan untuk mengukur kesiapan finansial diri, mempersiapkan syarat dokumen dan pengertian mengenai skema cicilan yang sesuai dengan tingkat pendapatan calon pembeli. 

"Jadi ketika suku bunga naik, para pengguna tahu bank seperti apa yang bisa mereka ajukan untuk mendapatkan pinjaman apapun yang dapat memenuhi syarat. Dan dengan semua itu, Anda tahu, jika kita melakukannya dengan benar, saya cukup optimis tentang pasar properti di Indonesia pada tahun 2023," tegasnya.

Dalam laporannya tahun lalu, Lamudi menemukan adanya peningkatan 9% minat pembelian properti pada Desember 2022, saat suku bunga acuan Bank Indonesia berada pada 5,5%, dibandingkan bulan sebelumnya. 

Hal ini memberikan indikasi resiliensi konsumen Indonesia dalam kembali menghadapi tantangan naiknya suku bunga acuan Bank Indonesia pada posisi 5,75%

Baca Juga: Pentingnya Edukasi Finansial untuk Tingkatkan Daya Beli Properti

Mayoritas dari minat pembelian ini berada pada segmen rumah dengan harga di bawah Rp600 juta hingga Rp700 juta yang meliputi 75% dari minat pembelian dalam periode Juni hingga Desember 2022. 

Riset Lamudi juga mengungkapkan, umumnya masyarakat yang mencari rumah terjangkau merupakan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), yang masih tergantung pada akses kepada KPR untuk pembelian rumah dan tersedianya rumah terjangkau. 

"Kami melihat permintaan yang sangat kuat, sangat solid, dan pemerintah juga memberikan manfaat ini. Seperti yang saya katakan DP 0% adalah kekuatan untuk mendukungnya. Jadi, jika properti diperdagangkan, menurut saya, Anda tahu, itu adalah produk yang kami lihat permintaannya sangat, sangat kuat dan kemungkinan akan berlanjut di tahun 2023," tandasnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar