c

Selamat

Jumat, 29 Maret 2024

EKONOMI

28 Desember 2022

12:18 WIB

Meski Optimistis, Menperin Waspadai Pertumbuhan Manufaktur Tahun Depan

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyebutkan industri manufaktur di dalam negeri masih akan lanjut tumbuh di tahun depan. Meski begitu, ia tetap waspada dengan tantangan yang ada.

Penulis: Khairul Kahfi

Editor: Rheza Alfian

Meski Optimistis, Menperin Waspadai Pertumbuhan Manufaktur Tahun Depan
Meski Optimistis, Menperin Waspadai Pertumbuhan Manufaktur Tahun Depan
Ilustrasi Gedung Kementrian Perindustrian di Jakarta, Sabtu (03/09/2022). ValidnewsID/Fikhri Fathoni

JAKARTA – Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyebutkan, industri manufaktur di dalam negeri masih akan lanjut bertumbuh di tahun depan. Meski optimistis, pertumbuhan tersebut diprediksi akan menghadapi beberapa kendala atau tantangan yang diidentifikasi terjadi pada 2023.

Pertama, pertumbuhan ekonomi global diperkirakan melambat akibat tingkat inflasi global yang tinggi. Ini disebabkan oleh kenaikan suku bunga yang agresif dan gangguan rantai pasok akibat ketidakseimbangan perdagangan.

Kedua, depresiasi nilai tukar rupiah akibat kebijakan moneter di negara maju menaikkan tingkat suku bunga. Ketiga, perang Ukraina dan Rusia yang berkepanjangan dapat mengakibatkan kenaikan harga komoditas, krisis pangan, dan krisis energi

“Keempat, kemungkinan terjadi ketidakstabilan permintaan ekspor akibat permintaan global menurun, yang akan juga berdampak pada pengurangan produksi dan dapat berpotensi adanya PHK,”paparnya dalam keterangan tertulis, Jakarta, Selasa (27/12). 

Baca Juga: Terus Membaik, Menperin: Manufaktur Indonesia Punya Fondasi Kuat

Kemudian, lanjutnya, masih adanya ketergantungan impor bahan baku serta bahan baku penolong. Secara umum, Menperin memproyeksi sektor industri manufaktur akan tumbuh sebesar 5,01% pada 2022, dan tumbuh antara 5,1-5,4% pada 2023.

Pertumbuhan tersebut ditopang dengan harapan membaiknya kondisi global dan perekonomian nasional dibanding situasi covid-19. Sejalan dengan itu, nilai ekspor industri manufaktur diperkirakan pada kisaran US$210,38 miliar pada 2022, dan sebesar US$225-245 miliar pada 2023. 

“Sementara pada nilai investasi, kami perkirakan mencapai Rp439 triliun pada 2022, dan sekitar Rp450-470 triliun pada tahun 2023,” sebutnya. 

Sedangkan penyerapan tenaga kerja diperkirakan mencapai 19,2-20,2 juta orang pada 2023.

Untuk mengantisipasi tantangan yang ada, Kemenperin akan menggulirkan beberapa program strategis. Antara lain melaksanakan program restrukturisasi mesin dan peralatan industri tekstil, sebagai upaya mengakselerasi peningkatan kinerja industri tekstil dan produk tekstil (TPT) pascapandemi covid-19. 

“Upaya ini menjadi bagian juga dari implementasi peta jalan Making Indonesia 4.0 melalui pemberian insentif investasi mesin dan/atau peralatan yang lebih modern, lebih efisien, hemat energi, serta lebih ramah lingkungan,” jelasnya.

Program lain, yaitu upaya meningkatkan rasio penggunaan susu segar dari peternak dalam negeri. Tujuannya, guna memenuhi kebutuhan bahan baku industri pengolahan susu serta mengurangi ketergantungan terhadap bahan baku impor. 

“Upaya ini diwujudkan melalui pengembangan dan penguatan program kemitraan yang saling menguntungkan, antara industri pengolahan susu dengan koperasi atau peternak sapi perah lokal,” tutur Agus.

Berikutnya, pada 2023, Kemenperin juga menginisiasi pembangunan fasilitas produksi fitofarmaka yang dilaksanakan di Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kimia Farmasi dan Kemasan Jakarta. Terdiri dari gedung fasilitas produksi fitofarmaka, peralatan proses produksi fitofarmaka, serta peralatan pendukung dan utilitas fasilitas. 

Fasilitasi produksi fitofarmaka ini sejalan untuk mewujudkan kemandirian obat tradisional terstandar dan mendukung program substitusi impor.

Program Unggulan Lainnya
Sebagai upaya dalam mendorong peningkatan penggunaan produk dalam negeri, pada 2023, Kemenperin melalui Pusat P3DN kembali memberikan fasilitasi sertifikasi secara gratis kepada perusahaan industri dalam negeri. Fasilitasi sertifikasi TKDN tahun depan, nantinya akan diberikan sekurang-kurangnya untuk 2.000 sertifikat produk.

Pada tahun yang sama, Kemenperin akan mengakselerasi program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB). Antara lain melalui pengembangan peta jalan industri KBLBB secara komprehensif, percepatan pengembangan komponen utama dan komponen pendukung industri KBLBB. 

Lalu, percepatan produksi peralatan pengisian daya (charging station) dan komponen penunjang industri KBLBB, serta penguatan kemampuan proses dan pengukuran presisi pada tier-2 dan tier-3 rantai suplai industri KBLBB.

“Selanjutnya, Kemenperin tetap melaksanakan penumbuhan dan pengembangan IKM startup berbasis teknologi, yaitu wirausaha (entrepreneurship) yang mengedepankan inovasi produk dan pemanfaatan teknologi dalam proses bisnisnya,” jelasnya. 

Baca Juga: Genjot Produk Lokal, Kemenperin Permudah Sertifikasi TKDN

Menperin Agus menargetkan, sebanyak 40 IKM startup dapat tumbuh pada 2023.

Selain itu, Kemenperin telah membangun Pusat Industri Digital Indonesia 4.0 (PIDI 4.0), untuk mengakselerasi dan mewadahi segala aktivitas transformasi digital di Indonesia. 

Saat ini, PIDI 4.0 telah memiliki ekosistem transformasi digital sebanyak 35 perusahaan industri, penyedia teknologi, integrator, accelerator, Start-Up, Universitas dan Lembaga Litbang.

Kemudian, sebagai kelanjutan partner country Indonesia pada Hannover Messe 2021: Digital Edition, Indonesia kembali dipercaya untuk menjadi partner country pada Hannover Messe 2023. 

“Kemenperin akan berpartisipasi dalam event pameran teknologi industri terbesar dunia tersebut secara fisik pada 17-21 April 2023 di Hannover, Jerman,” ucapnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentar Login atau Daftar





TERPOPULER