c

Selamat

Senin, 17 November 2025

EKONOMI

16 April 2024

18:58 WIB

Meski Harga Minyak Melonjak, Pemerintah Tegaskan Harga BBM Tak Akan Naik

Pemerintah tidak akan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) setidaknya hingga Juni 2024, meskipun konflik Iran-Israel berpotensi mengganggu pasokan dan meningkatkan harga minyak dunia.

Penulis: Al Farizi Ahmad

<p>Meski Harga Minyak Melonjak, Pemerintah Tegaskan Harga BBM Tak Akan Naik</p>
<p>Meski Harga Minyak Melonjak, Pemerintah Tegaskan Harga BBM Tak Akan Naik</p>

Ilustrasi SPBU. Pengendara motor melintas keluar dari Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Bacin, Kudus, Jawa Tengah. Antara Foto/Yusuf Nugroho

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, ketegangan di wilayah yang terjadi antara Iran dan Israel bisa memengaruhi perekonomian global, terutama soal harga minyak.

"Dari sisi perekonomian kita melihat tentu ada lonjakan harga minyak imbas serangan Israel ke Iran di kedutaan Damaskus dan juga terhadap retaliasi yang dilakukan Iran," kata Airlangga usai menghadiri rapat bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait keadaan Timur Tengah (Timteng) antara Israel dan Iran di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (16/4).

Airlangga menuturkan bahwa keberadaan laut merah dan selat Hormuz menjadi penting terkait perekonomian. Terutama karena selat Hormuz terdapat 33 ribu kapal minyak dan di laut merah 27 ribu kapal. 

"Dan peningkatan freight cost menjadi salah satu yang harus dimitigasi, " tuturnya.

Meski demikian, Airlangga memastikan pemerintah tidak akan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) setidaknya hingga Juni 2024, meskipun konflik Iran-Israel berpotensi mengganggu pasokan dan meningkatkan harga minyak dunia.

“Sampai bulan Juni (harga BBM) tidak naik itu sudah statement pemerintah,” ujarnya.

Baca Juga: Ekonom: Ketegangan Iran-Israel Berpotensi Ganggu Perdagangan Indonesia

Sementara itu, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi meyakini eskalasi tidak akan membawa manfaat bagi siapa pun. Karenanya, upaya diplomatik perlu dilakukan oleh semua pihak termasuk oleh Indonesia.

"Dalam kaitan ini, saya melakukan komunikasi baik melalui telepon, exchanges of messages dengan Menlu Iran, Menlu Saudi, Yordania, Mesir, UAE, Uni Eropa, Jerman, Belanda dan juga Wamenlu AS. Tadi, pagi Wamenlu AS menelepon saya dan kita melakukan berdiskusi mengenai situasi perkembangan di timur tengah, " katanya.

Baca Juga: Dirjen Migas Sebut Harga Minyak Bisa Sentuh US$100 Per Barel

Menlu ingin ketegangan di Timteng harus segera diatasi dengan cara pihak yang terkait menahan diri.

"Kita minta adalah self restrain, menahan diri dan deeskalasi. Pentingnya dilakukan deeskalasi. Sementara dengan teman-teman kita yang lain misalnya dengan para Menlu Jerman, Belanda dan negara timur tengah kita mendorong agar semua dari kita menggunakan pengaruh kita agar eskalasi tidak terjadi, " tuturnya.

Komunikasi antara para menlu, lanjutnya harus terus dilakukan agar pihak-pihak terkait menahan diri dan tidak terjadi eskalasi.

"Jadi itu yang kami sampaikan kepada bapak presiden, " tutupnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar