16 Maret 2022
11:25 WIB
Penulis: Fitriana Monica Sari
Editor: Arief Rachman
JAKARTA - Harga emas Antam pada Rabu (16/3) melemah ceban alias Rp10.000 ke posisi Rp984.000/gram. Senada, harga buyback atau pembelian kembali turut turun Rp14.000 ke angka Rp886.000/gram.
Harga emas di situs Logam Mulia pada pekan lalu, tercatat merosot sebesar Rp4.000. Pada Senin (7/3), harga ditutup Rp1.013.000/gram, hingga Sabtu (12/3), emas Antam ditutup di posisi Rp1.009.000/gram.
Kemudian, emas Antam pada Senin (14/3) melemah Rp8.000 ke posisi Rp1.001.000/gram dan turun lagi pada Selasa (15/3) sebesar Rp7.000 ke Rp994.000/gram.
Harga emas Antam sendiri sempat menyentuh titik tertinggi sepanjang masa pada level Rp1.065.000/gram pada Jumat (7/8/2020).
Di Pegadaian, pada Rabu (16/3), emas Antam dibanderol Rp1.034.000/gram, Antam Retro Rp996.000/gram. Sementara itu, Antam Batik Rp1.189.000/gram dan emas cetakan UBS Rp1.001.000/gram.
Dikutip dari Antara, emas jatuh hampir 2% ke level terendah dua minggu pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB). Kejatuhan itu karena harapan kemajuan dalam pembicaraan damai antara Rusia dan Ukraina ditambah dengan kemungkinan kenaikan suku bunga AS mengurangi permintaan terhadap aset-aset safe-haven.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi Comex New York Exchange, tergelincir US$31,1 atau 1,59% menjadi US$1.929,70 per ounce. Emas berjangka menetap di bawah level psikologis US$2.000 untuk hari ketiga berturut-turut, terakhir ditutup di atas US$2.000 dolar pada 10 Maret.
Sehari sebelumnya, Senin (14/3), emas berjangka anjlok US$24,2 atau 1,22% menjadi US$1.960,80, setelah jatuh US$15,4 atau 0,77% menjadi US$1.985,00 pada Jumat (11/3), dan terdongkrak US$12,2 atau 0,61% menjadi US$2.000,40 pada Kamis (10/3).
"Ada kebutuhan yang lebih rendah untuk tempat berlindung yang aman saat ini mengingat pembicaraan damai di Ukraina, kenaikan suku bunga Federal Reserve yang akan datang dan beberapa kemunduran harga-harga komoditas secara keseluruhan," kata David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures.
Menurut salah satu negosiator Ukraina, pembicaraan antara Rusia dan Ukraina, membahas gencatan senjata dan penarikan pasukan Rusia dari Ukraina sedang berlangsung.
The Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada Rabu waktu setempat untuk melawan inflasi yang melonjak.
Prospek kenaikan suku bunga AS pertama dalam tiga tahun mengangkat imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun AS ke tertinggi multi-bulan. Suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan peluang kerugian memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.
“Langkah kenaikan suku bunga pertama AS cukup sering menandakan titik rendah emas, jadi kita akan melihat sinyal seperti apa yang mereka kirim besok, dan seberapa hawkish pernyataan mereka, yang mungkin akan menentukan prospek jangka pendek dari sini,” ujar analis Saxo Bank, Ole Hansen.
Emas berada di bawah tekanan tambahan karena Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada Selasa (15/3) bahwa harga grosir AS naik tajam 0,8% pada Februari, menandakan bahwa inflasi AS terpanas dalam 40 tahun tidak mungkin mereda di musim semi.
Kenaikan harga grosir selama setahun terakhir bertahan di 10% untuk bulan kedua berturut-turut, level tertinggi dalam beberapa dekade.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei turun 14 sen atau 0,55% menjadi US$25,158 per ounce. Platinum untuk pengiriman April juga turun US$49,8 atau 4,73% menjadi US$1.002,5 per ounce.