06 Desember 2023
11:15 WIB
Penulis: Yoseph Krishna
DUBAI - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif menyebutkan transisi energi merupakan tantangan yang berat bagi setiap negara.
Saat menyambangi Paviliun Jepang pada gelaran COP28 di Dubai, Uni Emirat Arab, Arifin menegaskan harus ada kerja sama dan kolaborasi antarnegara untuk menghadapi tantangan transisi energi.
Misalnya tahun lalu, Indonesia dan Jepang meluncurkan inisiatif Asia Zero Emission Community (AZEC) saat KTT G20 di Bali. Inisiatif itu dimaksudkan untuk mempercepat transisi energi negara anggota AZEC yang umumnya berasal dari Asia Tenggara.
"Kolaborasi jadi kunci, tahun lalu Indonesia dan Jepang sudah memperkenalkan inisiatif AZEC untuk mempercepat transisi energi," ujarnya dari Dubai, Rabu (6/12).
Dia juga menegaskan inisiatif AZEC bisa membantu Indonesia dan Jepang dalam mempromosikan transisi energi yang sejalan dengan pertumbuhan dan ketahanan ekonomi lewat berbagai cara sesuai kebutuhan setiap negara.
Baca Juga: Menkeu: MoU ETM Framework Wujudkan Transisi Energi Adil-Terjangkau
AZEC juga diluncurkan supaya Negeri Sakura dapat mendukung Indonesia maupun negara lain di Asia Tenggara dalam bentuk capacity building dan knowledge sharing, hingga penyediaan teknologi rendah karbon yang terjangkau dan mudah diakses.
"Termasuk juga memobilisasi dan menyediakan pembiayaan berkelanjutan yang berbiaya rendah dan mudah diakses dari berbagai sumber," kata Arifin.
Asal tahu saja, AZEC diluncurkan untuk mengembangkan kerja sama dengan negara mitra strategis untuk memanfaatkan teknologi, kemampuan teknis, serta pengetahuan yang dimiliki oleh Jepang.
"Khususnya terkait pemanfaatan sumber daya hidrogen dan amonia untuk mendukung negara Asia melakukan transisi menuju dekarbonisasi," tambah Arifin.
Baca Juga: Pemerintah Takkan Kesampingkan Batu Bara Dalam Proses Transisi Energi
Saat ini, Arifin mengatakan AZEC menaungi sejumlah negara seperti Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, Vietnam, Filipina, Kamboja, Laos, Brunei Darussalam, serta Australia.
Anggota AZEC akan saling berkolaborasi menuju netralitas karbon seperti pemanfaatan energi terbarukan, hidrogen, amonia, biomassa, hingga teknologi Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCUS).
"Kemudian investasi infrastruktur dekarbonisasi dan pengembangan rantai pasok energi terbarukan, hidrogen, amonia, biomassa, serta standardisasi dan pengembangan sumber daya manusia dan teknologi dekarbonisasi untuk efisiensi energi dan energi terbarukan," katanya.