c

Selamat

Rabu, 5 November 2025

EKONOMI

08 Mei 2025

19:55 WIB

Menteri ESDM: Perang India-Pakistan Tak Pengaruhi Ekspor Batu Bara RI

Kementerian ESDM meyakini ketegangan antara India dan Pakistan saat ini tak akan memengaruhi ekspor batu bara Indonesia. India akan tetap butuh batu bara Indonesia di tengah perang dengan Pakistan.

Penulis: Yoseph Krishna

Editor: Khairul Kahfi

<p>Menteri ESDM: Perang India-Pakistan Tak Pengaruhi Ekspor Batu Bara RI</p>
<p>Menteri ESDM: Perang India-Pakistan Tak Pengaruhi Ekspor Batu Bara RI</p>

Kapal tongkang pengangkut batu bara melintas di Sungai Barito, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan, Sabtu (13/6/2020). Antara Foto/Makna Zaezar/wsj.

JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia meyakini ketegangan yang terjadi antara India dan Pakistan baru-baru ini tak akan memengaruhi ekspor batu bara Indonesia.

Hingga saat ini, kinerja ekspor batu bara Indonesia masih relatif bagus meskipun ada konflik perang yang terjadi antardua negara di Asia Selatan tersebut.

"Tidak ada (antisipasi dampak), pasti mereka (India) butuh batu bara kita kan, jadi tidak ada masalah," sebut Menteri Bahlil saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (8/5).

Baca Juga: Ekspor CPO dan Batu Bara Maret 2025 Turun, Ini Penyebabnya

Eks-Ketua Umum HIPMI itu pun menepis kekhawatiran Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir soal perang India dan Pakistan yang bakal memberi dampak negatif terhadap ekspor batu bara Indonesia.

"Tanya Pak Erick saja, kalau kita melihat di sini (ESDM) belum ada terganggu apa-apa," tegasnya.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir menyinggung situasi perang India dan Pakistan punya potensi memberi dampak terhadap lesunya perekonomian di Indonesia. Hal itu disebutnya dapat terjadi, mengingat India menjadi salah satu pasar potensial untuk produk batu bara dan kelapa sawit dari Indonesia.

"Sekarang juga masih ditakuti ada berita-berita India dan Pakistan dalam situasi yang perang, kurang positif. Karena bila sampai sesuatu yang tidak diharapkan, artinya mungkin akan ada impact mengenai perdagangan untuk kelapa sawit dan batu bara karena salah satu partner perdagangan besar kita kan India untuk dua komoditas tersebut," papar Erick, Senin (5/5).

Sebagai informasi, Kementerian ESDM mencatat realisasi produksi batu bara sepanjang 2024 berada di angka 836 juta ton atau melampaui dari target yang ditetapkan sebanyak 710 juta ton.

Dari angka itu, sebanyak 555 juta ton batu bara Indonesia diekspor ke seluruh dunia, termasuk ke India. Adapun, ekspor batu bara Indonesia punya porsi 33-35% dari total konsumsi dunia.

Sementara pada Maret 2025 lalu, volume ekspor batu bara Indonesia berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) sebesar 30,73 juta ton. Angka itu menurun tipis jika dibanding bulan sebelumnya 30,82 juta ton, maupun periode Maret 2024 yang menyentuh 33,31 juta ton.

Untuk nilainya, BPS mencatat ekspor batu bara RI periode Maret 2025 hanya US$1,97 miliar atau turun 5,54% dari US$2,08 miliar pada Februari 2025. 

Secara tahunan, ekspor batu bara pada Maret 2025 juga tercatat turun 23,14% dari periode yang sama tahun sebelumnya yang kala itu menyentuh angka US$2,56 miliar.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar