c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

EKONOMI

02 Maret 2024

13:07 WIB

Menteri ESDM Minta Masyarakat Irit Pakai BBM

Guna menjaga ketahanan energi, masyarakat harus irit menggunakan BBM, sedangkan pemerintah tetap berupaya menahan kenaikan BBM non-subsidi.

Penulis: Yoseph Krishna

Menteri ESDM Minta Masyarakat Irit Pakai BBM
Menteri ESDM Minta Masyarakat Irit Pakai BBM
Menteri ESDM Arifin Tasrif saat mengunjungi tajak sumur infill dan clastic di Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu, Bojonegoro, Jawa Timur. Dok. Kementerian ESDM

BOJONEGORO - Di tengah ketersediaan cadangan minyak bumi yang terbatas dan situasi global yang belum stabil, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif meminta masyarakat untuk menghemat penggunaan bahan bakar minyak (BBM).

Dengan penghematan pemakaian BBM, Arifin yakin kestabilan pasokan bisa tetap terjaga. Dia mengimbau agar masyarakat jangan menggunakan BBM jika tidak terlalu diperlukan.

"Agar kestabilan pasokan tetap terjaga, kita perlu menggaungkan kepada masyarakat untuk melakukan penghematan energi. Jangan gunakan energi apabila tidak perlu, karena kita juga sulit mendapatkannya," ucap Arifin dari Bojonegoro, Sabtu (2/3).

Arifin menerangkan saat ini konflik geopolitik dunia masih belum menemui titik terang. Akibatnya, negara produsen minyak dunia masih mengendalikan kuota produksi sehingga harga minyak mentah masih bertengger di atas US$80 per barel dari yang sebelumnya sekitar US$65-US$70 per barel.

Di tengah kondisi itu, pemerintah berupaya keras untuk menjaga daya beli masyarakat dengan meminta PT Pertamina (Persero) selaku perusahaan pelat merah yang menyalurkan BBM agar tidak menaikkan harga saat badan usaha lain melakukan penyesuaian.

"Semester awal 2024 ini tidak boleh naik supaya aktivitas masyarakat tidak terganggu dan kita menstabilkan kondisi sesudah pemilu dan ditengarai adanya harga beras yang meningkat," kata dia.

Arifin juga menegaskan harus ada kerja sama yang baik antara pemerintah dan masyarakat untuk menjaga ketahanan energi. Dari sisi pemerintah akan menjaga kestabilan harga dan dari sisi masyarakat akan melakukan penghematan.

"Jadi ini yang perlu kita saling dukung. Pemerintah akan menjaga harga. Di lain sisi, masyarakat juga kita minta untuk melakukan penghematan energi," sambung dia.

Tak sekadar menahan harga BBM supaya tidak naik, Eks-Duta Besar RI untuk Jepang itu berkomitmen untuk mengoptimalkan cadangan migas yang masih belum termanfaatkan untuk menjaga ketahanan energi.

Hal itu dilakukan untuk menekan ketergantungan terhadap impor BBM. Dengan pemanfaatan teknologi baru dan penemuan cadangan baru, pemerintah berharap produksi minyak nasional bisa terkerek naik.

Kolaborasi juga diteken dengan pihak-pihak terkait guna mendongkrak tambahan produksi di beberapa blok migas, seperti Blok Rokan, Lapangan Migas Cepu, Masela, dan Lapangan Tangguh Train-3.

Untuk Blok Rokan, pemerintah kini tengah menggarap pengeboran Migas Non Konvensional (MNK), yakni pengeboran sumur dengan kedalaman yang lebih jauh dibanding migas konvensional untuk mendapat minyak dari sumber lapisan paling dalam.

Sedangkan di Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu, tengah dilakukan pengeboran infill dan clastic guna menahan laju penurunan produksi yang saat ini terjadi di blok tersebut.

"Target kita masih sangat menantang untuk bisa mencapai 1 juta barrel, untuk itu diperlukan kerja sama semua pihak agar bisa mendukung, agar ini bisa kita capai," tambah Arifin.

Kemudian untuk sektor gas, hilal peningkatan produksi sudah mulai meningkat dari beroperasinya Lapangan Tangguh Train-3, hingga rencana eksekusi Blok Masela di Kepulauan Tanimbar, Maluku yang selama ini tertunda.

"Ada juga penemuan baru ENI di Blok Mahakam yang akan berproduksi di mulai dari tahun depan sebesar 6,8 TCF gas. Kemudian potensi baru di Blok Andaman, ada dua blok Andaman yang sudah mengindikasikan discovery baru yang jumlahnya juga cukup signifikan, yaitu 2x6 BCF," ucap Arifin.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar