17 Agustus 2024
13:55 WIB
Menteri Bappenas: RAPBN 2025 Untuk Kesejahteraan Sosial
RAPBN 2025 dirancang dengan tujuan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, serta meningkatkan kesejahteraan sosial bagi seluruh lapisan masyarakat.
Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Fin Harini
Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa. Sumber: ANTARA/HO-Bappenas
JAKARTA - Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan, RAPBN 2025 dirancang dengan tujuan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, serta meningkatkan kesejahteraan sosial bagi seluruh lapisan masyarakat.
“RAPBN 2025 ini juga merupakan langkah awal dalam mencapai Visi Indonesia Emas 2045,” katanya dalam konferensi pers, Jumat (16/8).
Sebagaimana diketahui, pemerintah secara resmi telah mengumumkan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) serta Nota Keuangan Tahun Anggaran 2025.
Suharso mengatakan, Rencana Kerja Pemerintah 2025 ini telah dipadupadankan dengan program Presiden dan Wakil Presiden terpilih yang akan mulai menjabat Oktober 2024.
Baca Juga: Pemerintah Rencanakan Belanja Tahun Depan Rp3.613,1 T, Ini Rinciannya
Program tersebut adalah memberikan makanan bergizi sehat di sekolah meliputi 15,42 juta jiwa di 514 kabupaten/kota, meningkatkan produktivitas lahan lumbung pangan nasional, menyelenggarakan pemeriksaan kesehatan gratis dan memperbaiki kurang lebih 90 ribu ruang kelas sekolah.
Berikutnya, menghilangkan angka kemiskinan absolut, menjamin penyediaan rumah murah bersanitasi baik, menaikkan gaji ASN, terutama guru, dosen, dan tenaga kesehatan, serta mengoptimalisasikan penerimaan negara.
Dalam RAPBN 2025, Suharso mengatakan pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi 5,3-5,6%, yang akan menopang pencapaian Gross National Income (GNI) per kapita di kisaran US$5.500-5.520.
“Target ini didukung berbagai kebijakan fiskal yang fokus pada peningkatan investasi, keberlanjutan proyek pembangunan, serta penguatan daya beli masyarakat,” ujar dia.
Lebih lanjut, dia menyebut RAPBN 2025 juga memuat prioritas nasional. Pertama, penguatan pertahanan dan kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, dan air, ekonomi syariah, ekonomi digital, ekonomi hijau, dan ekonomi biru.
Kedua, pengembangan infrastruktur dan peningkatan kualitas lapangan kerja dengan kewirausahaan, industri kreatif, dan agromaritim. Ketiga, peningkatan pembangunan SDM dalam bidang sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, serta kesetaraan gender.
Baca Juga: Pemerintah Tetapkan 5 Strategi Jangka Pendek Dan 8 Strategi Jangka Panjang Pembangunan
Selain itu, RAPBN 2025 juga mencakup program kesehatan gratis yang diimplementasikan di seluruh kabupaten/kota dengan target pemeriksaan kesehatan bagi 52,2 juta orang pada 2025.
Pagu anggaran belanja untuk kementerian/lembaga dalam RAPBN 2025 ditetapkan sebesar Rp976,8 triliun. Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik juga dialokasikan sebesar Rp36,95 triliun, dengan fokus pada bidang pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur dasar lainnya.
Suharso menekankan, RAPBN 2025 dirancang untuk memberikan dampak maksimal bagi perekonomian nasional, sekaligus memastikan keberlanjutan program-program prioritas pemerintah.
“Pemerintah optimis RAPBN 2025 menjadi fondasi yang kuat bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lebih inklusif dan berkelanjutan,” tandasnya.