c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

EKONOMI

04 Juli 2023

20:25 WIB

Mentan Dorong Pemda Siapkan Lumbung Pangan Hadapi El-Nino

Mentan mewanti, dampak El-Nino bisa sangat berbahaya jika tak diantisipasi secara tepat dan cepat oleh pemda masing-masing

Penulis: Khairul Kahfi

Editor: Fin Harini

Mentan Dorong Pemda Siapkan Lumbung Pangan Hadapi El-Nino
Mentan Dorong Pemda Siapkan Lumbung Pangan Hadapi El-Nino
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang

BOGOR - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mendorong pemerintah daerah menyiapkan lumbung pangan di daerahnya masing-masing untuk mengantisipasi dampak El-Nino. Dirinya mewanti, dampak El-Nino bisa sangat berbahaya jika tak diantisipasi secara tepat dan cepat. 

“Lumbung (pangan) dibutuhkan bagi kita dalam menghadapi El-Nino. Setiap daerah harus memiliki stok yang banyak. Bila buffer stock tidak kuat, El-Nino bisa sangat berbahaya,” ungkapnya saat memberikan arahan pada kegiatan Forum Diskusi ‘Meskipun El Nino, Bisa Panen’, Jakarta, Selasa (4/7).

Dirinya meminta pemerintah daerah untuk serius menghadapi El-Nino, apalagi cuaca ekstrem ini bisa sangat berdampak terhadap pasokan pangan masyarakat. Mentan pun mengingatkan, pemerintah mempunyai tugas utama menyediakan pangan untuk konsumsi masyarakat.

“Buat apa kita punya jalan dan segala fasilitas bagus, tapi tidak ada makanan untuk rakyat?” tegas Syahrul. 

Baca Juga: SYL Ajak Petani Bersama Hadapi EL Nino

Selain persiapan lumbung pangan, Mentan Syahrul juga meminta setiap daerah untuk menyiapkan lahan percontohan seluas 1.000 hektare. Nantinya, lahan percontohan ini akan menjadi lokomotif bagi peningkatan kapasitas produksi daerah tersebut. 

“Biar petani dan warga bisa melihatnya sebagai contoh, seperti pengelolaan air atau pemanfaatan pupuk organik. Dengan lahan tersebut, masyarakat bisa meningkatkan hasil produksi berbagai komoditi pangan,” ujarnya. 

Syahrul mengapresiasi terselenggaranya forum diskusi yang diinisasi atas kerjasama Kementan dan Perhimpunan Meteorologi Pertanian Indonesia (Perhimpi). Ia mengharapkan, dari forum diskusi ini bisa tersusun program dan langkah aksi yang bisa digunakan dalam mengantisipasi El-Nino. 

Dirinya menyebut, bahwa kerja sama begitu penting untuk menentukan arah pertanian yang akan semua pihak lakukan saat ini dan selanjutnya. 

“Jajaran Kementan dan Perhimpi hadir, begitu juga kepala dinas dari berbagai daerah. Kita duduk bersama untuk mencari solusi terbaik,” terangnya. 

Respon El Nino
Kepala Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) sekaligus Ketua Umum Perhimpi Fadjry Djufry mengungkapkan, penyelenggaraan forum diskusi ini bertujuan untuk menyusun rekomendasi yang strategis dan aplikatif. Langkah ini untuk membantu pemerintah dalam merespon dampak El-Nino pada semua komoditas pertanian.

“Diharapkan ada rekomendasi yang implementatif sehingga tanam bisa terus dilakukan meski El Nino sedang melanda,” sebut Fadjry.

Menurutnya, kerjasama antara Kementan dan Perhimpi telah berlangsung sejak Perhimpi berdiri 44 tahun yang lalu, khususnya dalam hal pemanfaatan sumberdaya iklim. 

“Sumber daya iklim seperti cuaca, air, dan lingkungan harus bisa menjadi faktor produksi pertanian yang terstandar dalam setiap prosesnya,” tuturnya. 

Baca Juga: Teknologi Agar Petani Tak Pasrah Hadapi Bala

Wakil Ketua Dewan Penasehat Perhimpi Yonny Koesmaryono menyebutkan, pada masa lalu Indonesia sudah membuktikan diri bisa beradaptasi dengan El-Nino. Untuk menghadapi El-Nino kali ini, Yonny mengharapkan pemerintah bisa menjadi fasilitator dengan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM). 

“Perlu ada sinergi antar komponen. Misal penyuluh dalam diseminasi dan pengawalan program, lalu juga dinas terkait dana penyediaan sarana dan prasarana,” ungkap Yonny. 

Dirinya pun menyebut, perlu peningkatan kapasitas sistem informasi digital sebagai bagian dari upaya memberdayakan petani. Hal ini pun bukanlah sesuatu yang tak bisa dikerjakan. Pemberdayaan petani dengan sistem informasi digital bisa dimulai dengan telepon genggam atau gawai yang dimiliki masing-masing.

“IPB sudah memiliki program untuk itu (informasi digital), begitu juga Kementan. Lewat teleponnya, petani bisa terinformasikan tentang varietas yang tepat untuk kondisi iklim dan lahannya,” jelas Yonny.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar