c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

EKONOMI

24 Juli 2023

09:19 WIB

Menperin: Untuk Maju, Koperasi Perlu Bertransformasi Digital

Semua sektor, termasuk koperasi, sudah harus menyiapkan diri dengan mengakselerasi dalam melakukan transformasi digital.

Penulis: Khairul Kahfi

Menperin: Untuk Maju, Koperasi Perlu Bertransformasi Digital
Menperin: Untuk Maju, Koperasi Perlu Bertransformasi Digital
Ilustrasi. Seorang warga melintas di depan logo Koperasi Indonesia yang dibuat dari rengginang di dinding Stadi on Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/8/2009). Antara Foto/Ari Bowo Sucipto

PADANG - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan, Kemenperin turut mendukung kemajuan koperasi di Indonesia karena peran pentingnya dalam mendorong kesejahteraan masyarakat. Salah satu langkah yang perlu ditempuh adalah mempercepat transformasi digital di lingkungan koperasi.

Menperin menggarisbawahi, semua sektor, termasuk koperasi, sudah harus menyiapkan diri dengan mengakselerasi dalam melakukan transformasi digital.

“Menurut saya, koperasi yang digital itu merupakan suatu keharusan,” katanya dalam Puncak Peringatan Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) Ke-76 di Kota Padang, Minggu (23/7).

Dia menjelaskan, adanya digitalisasi dalam proses kegiatan di koperasi, baik yang menghasilkan produk atau jasa, akan dapat menghasilkan efisiensi dan meningkatkan daya saing. 

“Hal ini seiring dengan perkembangan zaman, koperasi dapat menjadi menjadi salah satu pilar kekuatan ekonomi di era ekonomi digital,” ungkapnya.

Pihaknya juga membuka pintu yang seluasnya untuk menjalin kerja sama dengan Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin). Apalagi, selama ini koperasi telah ikut berperan dalam menumbuhkembangkan wirausaha industri baru, khususnya di sektor industri kecil dan menengah (IKM). 

Dia menjabarkan, Kemenperin memiliki banyak program dan kegiatan dalam pembinaan IKM, yang relevan dengan upaya pengembangan koperasi. Terlebih, Kemenperin mempunyai lima unit kerja di wilayah Sumatra Barat, terbanyak dibandingkan provinsi lainnya.

Bahkan, program untuk pengembangan koperasi syariah yang disampaikan Gubernur Sumatra Barat, Buya Mahyeldi, bisa sejalan dengan program di Kemenperin. 

“Tiga tahun lalu ketika saya ditugaskan Bapak Presiden untuk menjadi Menperin, salah satu hal yang saya laksanakan adalah membentuk Pusat Pemberdayaan Industri Halal (PPIH), levelnya eselon 2, karena kami anggap hal itu sangat penting,” jelasnya.

Di samping itu, Menperin mengajak seluruh pihak termasuk Dekopin untuk bersama-sama mencari solusi inovatif dan memperkuat kolaborasi, dengan tekad dan semangat yang kuat dalam menghadapi tantangan ekonomi global yang masih belum stabil saat ini. 

Dirinya menilai, tak sekadar sebagai pilar ekonomi, koperasi juga merupakan pilar bangsa. Oleh karena itu, tantangan ke depan adalah menyosialiskan dan mengedukasi kepada masyarakat.

“Terkait pentingnya dan manfaat dari koperasi itu sendiri, secara terarah dan berkelanjutan,” tuturnya.

Menperin optimistis, koperasi berperan penting dalam menopang perekonomian nasional. Apalagi, saat ini, kondisi perekonomian Indonesia sedang berada di level yang cukup baik dan stabil, terlihat dari sejumlah indikator. 

“Ekonomi kita lebih baik dibandingkan negara-negara lain di dunia, dengan kembali menjadi status upper-middle income country, setelah pasca-pandemi covid-19,” imbuhnya.

 Agus juga mengingatkan kembali program prioritas pemerintah, yakni Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN). Kebijakan ini bisa dilakukan di semua level, tidak hanya di pemerintah pusat dan daerah atau BUMN dan BUMD, tetapi juga di koperasi. 

“Semakin tingginya penggunaan produk dalam negeri, akan membawa multiplier effect yang luas bagi ekonomi,” tegasnya.

BPS mencatat, jumlah koperasi aktif di Indonesia pada 2021 mencapai 127.846 unit. Adapun koperasi aktif terbanyak berada di provinsi Jawa Timur 22.845 unit, Jawa Barat 15.621 unit, Jawa Tengah 10.270 unit, Sumatra Utara 5.033 unit, dan DKI Jakarta 4.542 unit.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar