c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

23 September 2025

14:29 WIB

Menperin: RI Siap Gas Pengembangan Baterai Kendaraan Listrik Dengan Turki 

Agus menyatakan Indonesia siap mendukung kolaborasi dengan Turki dalam industri baterai kendaraan listrik, baik melalui riset bersama, investasi, maupun transfer teknologi. 

Penulis: Ahmad Farhan Faris

Editor: Fin Harini

<p id="isPasted">Menperin: RI Siap Gas Pengembangan Baterai Kendaraan Listrik Dengan Turki&nbsp;</p>
<p id="isPasted">Menperin: RI Siap Gas Pengembangan Baterai Kendaraan Listrik Dengan Turki&nbsp;</p>

Menteri Perindustrian (Menperin) Republik Indonesia, Agus Gumiwang Kartasasmita menghadiri 12th Annual Teknofest Aerospace and Technology Festival yang berlangsung di Bandara Internasional Atatürk, Istanbul, Turki. Sumber: Kemenperin

JAKARTA - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan siap mendukung kolaborasi dengan Turki untuk mengembangkan baterai kendaraan listrik baik untuk kebutuhan sipil maupun militer.

Hal itu diungkapkan Agus usai mengunjungi mengunjungi stan Aspilsan di 12th Annual Teknofest Aerospace and Technology Festival yang berlangsung di Bandara Internasional Ataturk, Istanbul, Turki.

“Indonesia siap mendukung kolaborasi dengan Turki dalam industri baterai, baik melalui riset bersama, investasi, maupun transfer teknologi, agar rantai pasok regional dapat lebih kuat dan berdaya saing,” ungkap Agus melalui keterangan pers, Selasa (23/9).

Ia menambahkan, Indonesia tengah mendorong ekosistem kendaraan listrik berbasis baterai. Karena itu, penting melakukan kerja sama dalam pengembangan baterai kendaraan listrik untuk kebutuhan sipil maupun militer.

Baca Juga: Kuatkan Industri, RI-Turki Kerja Sama di 14 Sektor

Aspilsan salah satu perusahaan teknologi energi dan baterai Turki, yang juga mengembangkan solusi untuk kendaraan listrik. Perusahaan Aspilsan dikenal sebagai produsen sel baterai lithium-ion, membuka ruang kolaborasi dengan Indonesia Battery Corporation (IBC).

Dengan kapasitas produksi mencapai 21,6 juta unit per tahun, Aspilsan berpotensi memperkuat rantai pasok ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.

Saat ini, populasi kendaraan listrik di Indonesia terus meningkat pesat, dari 116 ribu unit pada 2023 menjadi 207 ribu unit pada 2024. Sementara, proyeksi kebutuhan material baterai untuk kendaraan listrik nasional juga melonjak, sejalan dengan megaproyek ekosistem baterai EV yang diresmikan Presiden Prabowo Subianto, dengan nilai investasi mencapai US$5,9 miliar atau sekitar Rp96 triliun.

Contek Turki
Dalam kesempatan itu, ia mengapresiasi delegasi Indonesia yang ikut serta dalam kegiatan 12th Annual Teknofest Aerospace and Technology Festival.

“Kami memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para delegasi Indonesia yang ikut serta dalam kompetisi sains dan teknologi di Teknofest ini,” kata Agus.

Menurut dia, festival teknologi berskala internasional tersebut tidak hanya menampilkan kemajuan teknologi Turki, tapi menjadi ajang kompetisi sains dan teknologi bagi generasi muda dari Indonesia.

“Ajang ini merupakan kesempatan emas untuk menambah wawasan, sekaligus menjadi motivasi bagi anak muda Indonesia agar semakin giat melakukan penelitian dan pengembangan (R&D) di dalam negeri,” ujarnya.

Selain itu, Agus mengatakan Teknofest 2025 juga menjadi ruang belajar bagi peneliti muda Indonesia. Dengan melihat langsung inovasi dan pencapaian di bidang sains dan teknologi, para peserta diharapkan semakin terdorong untuk melakukan riset serta menciptakan teknologi yang membanggakan bangsa.

“Indonesia perlu mengarah ke sana, agar sejak dini anak-anak muda kita mencintai sains dan teknologi, sehingga tumbuh motivasi untuk berkarya dan melahirkan inovasi bagi bangsa terutama bagi pengembangan industri manufaktur dalam negeri,” imbuhnya.

Agus menilai penyelenggaraan Teknofest 2025 ini bukan hanya mengejar transaksi bisnis, melainkan untuk memperkenalkan perkembangan sains dan teknologi kepada masyarakat, khususnya generasi muda.

Baca Juga: Tak Mau Jadi Sekadar Pasar, RI Akan Bikin Mobil Listrik Sendiri

“Pelajaran penting yang bisa kita ambil adalah bahwa Turki membangun budaya kebanggaan nasional melalui pengembangan sains dan teknologi,” ucapnya.

Selanjutnya, Agus juga mengungkapkan bahwa esensi dari Teknofest adalah menumbuhkan kebanggaan rakyat Turki atas pencapaian sains dan teknologi mereka. Maka dari itu, Agus berharap Indonesia juga dapat melakukan hal serupa.

“Jika masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda bangga dengan karya sains dan produk teknologi bangsa sendiri, maka kita akan memiliki dorongan kuat untuk terus berinovasi. Inilah semangat yang saya lihat di Teknofest, dan ini yang ingin kita tanamkan di Indonesia,” bebernya.

Di sisi lain, kata Agus, Indonesia perlu mencontoh strategi Pemerintah Turki yang membangun banyak pusat sains dan teknologi di setiap provinsi. Menurutnya, pusat-pusat ini mendorong terciptanya kompetisi sehat antardaerah dalam menghasilkan teknologi terbaru.

“Ini menjadi inspirasi bagi kita di Indonesia. Pemerintah Turki menyadari bahwa ekosistem sains, teknologi dan industri harus dibangun secara merata. Dengan begitu, tercipta atmosfer persaingan positif untuk melahirkan inovasi. Model ini dapat kita adaptasi dalam penguatan ekosistem riset dan industri di tanah air,” kata Agus.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar