c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

07 November 2025

11:41 WIB

Menperin: Pabrik Lotte Chemical Bantu Tingkatkan Daya Tahan Industri Nasional

Sebagian besar produksi Lotte Chemical akan dipasarkan di dalam negeri. Sehingga, keberadaan pabrik tersebut mampu mengurangi ketergantungan impor.

Penulis: Ahmad Farhan Faris

<p id="isPasted">Menperin: Pabrik Lotte Chemical Bantu Tingkatkan Daya Tahan Industri Nasional</p>
<p id="isPasted">Menperin: Pabrik Lotte Chemical Bantu Tingkatkan Daya Tahan Industri Nasional</p>

Peresmian pabrik petrokimia Lotte Chemical Indonesia di Kota Cilegon, Banten, Kamis (6/11/2025).Antara Foto/Muhammad Bagus Khoirunas

JAKARTA - Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita menilai pembangunan Pabrik New Ethylene Project milik PT Lotte Chemical Indonesia (LCI) di Cilegon, Banten, akan memperkuat daya tahan industri nasional.

Pabrik dengan nilai investasi mencapai US$3,9 miliar atau sekitar Rp62,4 triliun itu merupakan salah satu investasi petrokimia terbesar di kawasan Asia Tenggara. Pabrik ini diresmikan oleh Presiden Prabowo Subianto di Cilegon, Banten pada Kamis (6/11).

“Lotte bagus sekali. Investasinya Rp65 triliun dan itu merupakan fasilitas naptha cracker terbesar di kawasan. Proyek ini akan membantu meningkatkan daya tahan industri kita, resiliensi, termasuk substitusi impor,” kata Agus di Jakarta Utara pada Kamis (6/11).

Selain itu, kata dia, sebagian besar produksi dari pabrik tersebut akan dipasarkan di dalam negeri. Jadi, keberadaan pabrik tersebut mampu mengurangi ketergantungan impor.

“Dilaporkan bahwa 75% produk yang dihasilkan di Lotte akan dikonsumsi di dalam negeri. Jadi substitusi impornya akan kuat sekali, dan akan memperkuat keuangan negara karena impor akan berkurang,” jelas dia.

Baca Juga: Airlangga Pastikan Pabrik Petrokimia Lotte Rp62 T Beroperasi November

Kemudian, Agus mengungkapkan dari penyerapan tenaga kerja di sektor industri dan pendukungnya juga cukup tinggi dengan dibangunnya pabrik tersebut. Bahkan, Agus menegaskan tenaga kerjanya tidak ada warga negara asing (WNA), tapi semua tenaga kerjanya berasal dari dalam negeri.

“Penyerapan tenaga kerja, baik langsung maupun tidak langsung, cukup tinggi. Saya lupa angkanya, tapi cukup besar. Enggak ada (tenaga kerja asing), itu semua dari dalam negeri. Kalau ada pimpinan-pimpinan asing itu hal biasa, tapi sebagian besar pekerjanya dari dalam negeri sendiri,” ungkapnya.

Dilansir dari Antara, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto meresmikan operasional PT Lotte Chemical Indonesia sebagai pabrik petrokimia terbesar se-Asia Tenggara yang berlokasi di Kota Cilegon, Banten, Kamis (6/11).

Proyek yang digarap perusahaan asal Korea Selatan ini merupakan pabrik kelima dalam skala global, yang menjadi fasilitas petrokimia modern terbesar di Indonesia.

Presiden Prabowo menyampaikan bahwa agenda peresmian tersebut merupakan prestasi yang membanggakan dan pemerintah berkomitmen untuk terus mendukung investasi asing.

"Saya Prabowo Subianto, Presiden RI, meresmikan PT Lotte Chemical Indonesia, berlokasi di Cilegon, Banten," katanya saat meresmikan operasional LCI.

Baca Juga: Resmikan Pabrik Petrokimia Terbesar Di ASEAN, Prabowo: Kita Harus Jaga Investasi Asing

PT Lotte Chemical Indonesia (LCI) yang berdiri di atas lahan seluas 107,8 hektare atau sekitar 1,08 juta meter persegi ini, pembangunannya menelan investasi sekitar US$4 miliar.

Dalam proyek tersebut, LCI menargetkan kapasitas produksi untuk sejumlah produk petrokimia strategis. Pabrik ini dirancang memproduksi 1.000 kiloton per tahun (kTA) ethylene, 520 kTA propylene, 350 kTA polypropylene, serta 140 kTA butadiene. 

Selain itu, fasilitas tersebut juga akan menghasilkan 400 kTA BTX (benzene/toluene/xylene) dengan menyerap puluhan ribu tenaga kerja.

Pabrik kelima setelah di Korea, Meksiko, Amerika Serikat, dan Malaysia ini membuka jejaring global pemasaran bahan kimia dengan total hasil penjualan US56 miliar per tahun 2024.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar