c

Selamat

Jumat, 7 November 2025

EKONOMI

06 Januari 2025

16:11 WIB

Menperin dan Menaker Bertemu, Bahas Penciptaan Lapangan Kerja Hingga Industri Rentan

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita dan Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli, melakukan pertemuan guna mendiskusikan soal penciptaan lapangan kerja di sektor industri.

Penulis: Aurora K M Simanjuntak

<p>Menperin dan Menaker Bertemu, Bahas Penciptaan Lapangan Kerja Hingga Industri Rentan</p>
<p>Menperin dan Menaker Bertemu, Bahas Penciptaan Lapangan Kerja Hingga Industri Rentan</p>

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita dan Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli saat bertemu awak media di Kantor Kemenperin, Jakarta, Senin (6/1). Validnews/Aurora KM Simanjuntak

JAKARTA - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita dan Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli, melakukan pertemuan guna mendiskusikan soal penciptaan lapangan kerja dan sektor-sektor industri yang potensial tumbuh maupun yang rentan.

Adapun pertemuan kedua menteri berlokasi di Kantor Kementerian Perindustrian (Kemenperin). Menperin menyampaikan, pihaknya telah memetakan sedikitnya 40 perusahaan manufaktur yang berpotensi menyerap tenaga kerja tinggi.

Namun, Agus tidak memaparkan sektor industri yang dimaksud. Dia hanya mengungkapkan, perusahaan industri tersebut akan menjadi perhatian Kemenperin maupun Kemenaker ke depannya.

"Kami memetakkan dari 40 perusahaan yang menyerap tenaga kerja terbanyak di Indonesia. Itu akan menjadi perhatian kita, termasuk per sektor sudah kami berdua petakan sektor ini siapa saja perusahaannya dan mana yang memang jadi ujung tombak penyerapan tenaga kerja di Indonesia," ujarnya kepada awak media usai rapat dengan Menaker, Jakarta, Senin (6/1).

Lebih lanjut, Agus pun menyampaikan beberapa hal yang didiskusikan dengan pertemuannya dengan Menaker Yassierli. Sedikitnya, ada 3 topik pembahasan.

Pertama, penciptaan lapangan kerja dari sektor industri manufaktur. Menurut Menperin, ini merupakan hal paling utama yang dibahas dengan Menaker.

Kedua, Kemenperin dan Kemenaker perlu memberikan perhatian dengan produktivitas tenaga kerja. Menurut Menperin, produktivitas tenaga kerja RI perlu ditingkatkan agar menarik para calon investor.

Dia menuturkan, produktivitas perlu didorong agar proses produksi di pabrik manufaktur lebih efisien. Ini merupakan salah satu aspek yang bakal mendongkrak daya saing perusahaan manufaktur.

"Saya nggak mengatakan bahwa labor productivity kita jelek, tapi kalau kita bisa tingkatkan itu akan lebih bagus," ucap Agus.

Ketiga, Kemenperin memaparkan sederet sektor industri yang mengalami tekanan. Begitu pula dengan sektor yang potensial untuk tumbuh ke depannya.

Pada kesempatan yang sama, Menaker Yassierli menyampaikan, pihaknya sudah mendapatkan data terkait mengenai proses dan kondisi industri dalam negeri. Itu termasuk sektor yang mengalami ekspansi dan kontraksi.

Dia juga meminta dukungan Kemenperin untuk membentuk Lembaga Produktivitas Nasional yang menjadi amanah Peraturan Pemerintah (Perpres) 1/2023. Beleid itu mengatur, Menaker ditunjuk sebagai ketua dewan pengarah.

"Alhamdulillah tadi Kemenperin siap support itu. Jadi kami butuh dukungan, butuh nanti juga pembicaraan lebih teknis bagaimana kita bisa menggagas, menggiatkan dan menggulirkan gerakan peningkatan produktivitas nasional, terutama untuk konteks manufaktur," ucap Yassierli.

Menaker menambahkan, pihaknya mendapatkan insight dari Menperin soal proyeksi industri manufaktur RI mendatang. Menurutnya, ini penting bagi pihaknya untuk menyiapkan tenaga kerja ke depannya.

"Kami membutuhkan insight dari Kementerian Perindustrian ya, profilnya seperti apa, sehingga bagian mana yang gap kompetensi itu besar, sehingga kemudian kita akan menjadikan itu sebagai fokus," tutup Yassierli. 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar