c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

01 September 2022

08:38 WIB

MenkopUKM Minta UMKM Papua Perluas Pasar Komoditas Unggulan

KemenkopUKM genjot kinerja PLUT-KUMKM untuk mendigitalisasikan para pelaku UMKM di Papua

Penulis: Yoseph Krishna

Editor: Fin Harini

MenkopUKM Minta UMKM Papua Perluas Pasar Komoditas Unggulan
MenkopUKM Minta UMKM Papua Perluas Pasar Komoditas Unggulan
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki saat hadir dalam peresmian Galeri UMKM di Jayapura, Papua, Rabu (31/8). KemenkopUKM/Dok

JAYAPURA – Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki meminta para pelaku UMKM dari Papua agar fokus mengembangkan komoditas unggulan serta memperluas jangkauan pasarnya dengan masuk ke dalam ekosistem digital.

Teten meyakini produk-produk asal Papua sudah bagus dan tidak kalah dengan produk unggulan dari Pulau Jawa. Komoditas unggulan Papua pun sangat melimpah, mulai dari kopi, sagu, buah merah, hasil laut, hingga buah sukun yang kini tengah diteliti untuk diolah menjadi tepung gluten free.

"Tentu harus menjadi showcasing produk UMKM karena saat ini sudah semakin banyak program pendampingan, kurasi, serta branding kemasan yang membuat produk UMKM Papua semakin diminati," ujar Teten dari Jayapura, Rabu (31/8).

Ia menambahkan, untuk produk kopi asal Papua, Pemprov Papua saat ini sudah mulai menanam di Pegunungan Bintang untuk mengatasi sisi kapasitas kopi Papua masih terbatas. 

Dengan menanam di ketinggian 2.000 kaki di atas permukaan laut, Teten mengatakan kopi Papua akan memiliki cita rasa yang lebih baik.

"Mengingat ditanam 2.000 kaki di atas permukaan laut, ini sangat jarang dan bisa dibilang sekelas kopi arabika tingkat dunia," lanjutnya.

Dari situ, MenkopUKM menegaskan Papua harus memperluas pasar produk-produk unggulan mereka sebagai kekuatan ekonomi lokal. Sebagai pembanding, ia mengatakan Selandia Baru bisa makmur dengan tiga komoditas utama, yakni daging, susu, dan buah kiwi.

Jika Selandia Baru bisa sejahtera dengan ketiga komoditas utama itu, Teten meyakini Papua dapat lebih makmur karena punya produk unggulan yang lebih berlimpah, mulai dari hasil laut, hasil hutan, kopi, cokelat, dan produk lainnya.

"Perlu ditetapkan komoditas unggulan sehingga penanganan dan dukungan daerah hingga riset penelitian bisa optimal untuk menghasilkan produk berkualitas," kata MenkopUKM.

Di sisi lain, Menteri Teten menerangkan pihaknya saat ini terus menggenjot kinerja Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi dan UMKM (PLUT-KUMKM), salah satunya lewat pendampingan untuk masuk ke dalam ekosistem digital.

Dorongan untuk masuk ke ekosistem digital itu, ungkap teten, yakni di e-commerce maupun Lembaga Kebijakaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP). PLUT diimbau untuk mengidentifikasi produk-produk unggulan daerah agar kemudian pelaku usahanya didampingi untuk mau bertransformasi digital.

"Yang didampingi PLUT-KUMKM ini memang harus dimulai dan ditentukan produk UMKM yang memiliki keunggulan lokal, apa yang menjadi ciri khas Papua. Kemudian, nanti diidentifikasi mana yang pas untuk market lokal dan untuk market nasional," jabarnya.

Hal tersebut beriringan dengan pemerintah yang telah menetapkan kebijakan 40% anggaran belanja kementerian/lembaga untuk membeli produk KUMKM. Untuk itu, UMKM harus mendapat pendampingan masuk ke dalam e-katalog.

"Kita juga mencoba agar UMKM yang terhubung PLUT-KUMKM bisa mengakses pembiayaan KUR Klaster dengan maksimum pembiayaan Rp500 juta," tandas Menteri Teten Masduki.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar