13 Juni 2025
20:36 WIB
Menko Zulhas Umumkan Sudah 37 Ribu Kopdes Merah Putih Resmi Berdiri
Menko Pangan Zulkifli Hasan mengaku sudah ada 37 ribuan Kopdes Merah Putih yang secara legal berdiri. Jumlah tersebut 47% dari target 80 ribu Kopdes hingga akhir Juni 2025.
Penulis: Erlinda Puspita
Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas) dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta Pusat, Jumat (13/6). ValidNewsID/Erlinda PW
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas) mengungkapkan saat ini sudah ada 37.300 Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih yang resmi terbentuk di seluruh Indonesia. Jumlah tersebut 47% dari target 80 ribu unit Kopdes Merah Putih yang ditetapkan.
"Hari ini sudah 37.300 Kopdes yang legalitasnya memenuhi persyaratan. Berarti sudah hampir 47%," ujar Zulhas dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta Pusat, Jumat (13/6).
Selain itu, Zulhas menjelaskan, dari sejumlah Kopdes yang terbentuk tersebut, tercatat ada 79.882 musyawarah desa khusus (Musdesus). Ini adalah rapat tingkat desa yang bertujuan membahas pembentukan Kopdes Merah Putih.
Dengan capaian ini, Zulhas mengaku optimis hingga akhir Juni bisa tercapai seluruh pembentukan Kopdes.
Baca Juga: Kemenkop Teken Pakta Integritas Cegah Korupsi Dalam Kopdes Merah Putih
"Target kan akhir Juni, sekarang 13 Juni sudah 47%. Kemudian kita akan launching di 12 Juli sesuai hari koperasi," imbuhnya.
Lebih lanjut, ia pun membeberkan sudah ada 140 koperasi yang mengajukan mock up.
Sebelumnya, Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi mengatakan terdapat beberapa tantangan yang menghalangi realisasi pembentukan Kopdes Merah Putih. Antara lain, angka partisipasi dan kesadaran kolektif masyarakat terhadap Kopdes Merah Putih masih rendah. Padahal kata dia, Kopdes memiliki peranan penting.
Kedua, Budi mengklaim adanya persepsi atau anggapan negatif dari publik terhadap Kopdes Merah Putih. Hal ini lantaran adanya kasus koperasi bermasalah dan pinjaman online (pinjol) ilegal berkedok koperasi.
"Ketiga, koperasi masih dianggap kurang adaptif terhadap kemajuan teknologi," ujar Budi dalam keterangan resminya, Sabtu (3/5).
Baca Juga: Kritik Kopdes Merah Putih, CORE Indonesia: Tak Sesuai Semangat Bung Hatta
Tantangan berikutnya adalah, Budi menilai skala ekonomi dan potensi setiap desa berbeda. Kelima, kapasitas dan kompetensi SDM di setiap desa juga berbeda.
Tak hanya itu, Budi menduga adanya kemungkinan elite capture atau kepengurusan koperasi dikuasai oleh kelompok elit atau yang berkuasa, turut menjadi tantangan dalam mendirikan Kopdes Merah Putih.
Tantangan ketujuh adalah kemungkinan fraud atau kecurangan maupun pencurian dalam pengelolaan yang tidak transparan, profesional, dan akuntabel. Tantangan terakhir yaitu potensi keberlanjutan lembaga dan usaha koperasi ke depan.