c

Selamat

Rabu, 5 November 2025

EKONOMI

03 November 2025

20:40 WIB

Menkeu: Sistem Keuangan RI Stabil-Terjaga di Tengah Risiko Global

Menkeu Purbaya menegaskan sistem keuangan Indonesia kuartal III/2025 tetap terjaga stabil di tengah bayang-bayang ketidakpastian ekonomi global. Konsumsi kuat diiringi perbaikan keyakinan konsumen.

Editor: Khairul Kahfi

<p>Menkeu: Sistem Keuangan RI Stabil-Terjaga di Tengah Risiko Global</p>
<p>Menkeu: Sistem Keuangan RI Stabil-Terjaga di Tengah Risiko Global</p>

Ketua DK OJK Mahendra Siregar, Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa, Gubernur BI Perry Warjiyo, dan Ketua DK LPS Anggito Abimanyu dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Jakarta, Senin (3/11/2025). Antara/Imamatul Silfia

JAKARTA - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan, sistem keuangan Indonesia tetap terjaga stabil pada kuartal III/2025 di tengah bayang-bayang ketidakpastian ekonomi global.

“Stabilitas sistem keuangan pada kuartal III-2025 tetap terjaga dan mendukung pencapaian pertumbuhan ekonomi dengan terus mewaspadai berbagai risiko global,” kata Purbaya dalam konferensi pers KSSK di Jakarta, Senin (3/11), melansir Antara.

Baca Juga: KSSK: Keuangan RI Kuartal II Stabil Di Tengah Gejolak Global

Dari sisi domestik, lanjut Purbaya, sektor keuangan mampu menjaga kinerja konsumsi tetap kuat, diiringi juga oleh perbaikan keyakinan konsumen terhadap kinerja pemerintah dan perekonomian yang terus membaik.

Dia mengatakan, penempatan kas pemerintah sebesar Rp200 triliun kepada Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) mampu meningkatkan likuiditas perekonomian. Tecermin dari pertumbuhan uang primer (M0) sebesar 13,2% (year-on-year/yoy) dan uang beredar dalam arti luas (M2) sebesar 8% (yoy) per September 2025.

Sedangkan dari sisi global, pertumbuhan ekonomi dunia masih terdampak oleh tarif impor AS yang menyebabkan ketidakpastian tetap tinggi. Meski begitu, ekspektasi terhadap perbaikan ekonomi ke depan mulai menguat.

Di AS, aktivitas ekonomi masih lemah berdampak pada berlanjutnya pelemahan pasar tenaga kerja, yang memicu penurunan Fed Fund Rate (FFR) sebesar 25 basis poin (bps) menjadi kisaran 3,75-4%.

Sementara, kondisi ekonomi Eropa, Jepang, China, dan India masih terlihat melemah seiring dengan melesunya konsumsi rumah tangga domestik.

Baca Juga: Panin Sekuritas: Fundamental Ekonomi RI Kuat Di Tengah Tekanan Global

Namun, Dana Moneter Internasional (IMF) telah merevisi naik proyeksi pertumbuhan ekonomi global terbaru di Oktober 2025, dari 3% menjadi 3,2%.

"(Mempertimbangkan itu), rapat KSSK menilai, penguatan kewaspadaan terhadap berbagai risiko tetap akan terus dilakukan dan disertai respons kebijakan yang efektif," jelasnya.

Rapat KSSK pada Jumat (31/10) menyepakati upaya bersama untuk terus memperkuat sinergi dan koordinasi kebijakan antarlembaga anggota KSSK, yakni Kementerian Keuangan, Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

"(Sinergi juga akan dijalin erat) bersama kementerian/lembaga lain dalam upaya memastikan agar KSSK senantiasa terjaga sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi," jelasnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar