14 Mei 2024
18:01 WIB
Menhub: 82% Proyek Strategis Nasional Transportasi Rampung
Sudah 82% Proyek Strategis Nasional (PSN) yaitu sebanyak 25 proyek. Di antaranya 7 di udara, 7 proyek di kereta api dan 11 di pelabuhan.
Penulis: Nuzulia Nur Rahma
KA Bandara YIA Xpress dengan waktu tempuh hanya 35 menit menuju dan dari Bandara YIA Yogyakarta ke Stasiun Tugu Yogyakarta. Dok. Railink.
JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi melaporkan sudah menyelesaikan 82% Proyek Strategis Nasional (PSN) yaitu sebanyak 25 proyek. Di antaranya 7 di udara, 7 proyek di kereta api dan 11 di pelabuhan.
Dia juga mengatakan, empat proyek akan selesai pada tahun ini dan masih ada dua proyek yang direncanakan selesai pada tahun depan.
"Kalau kita bicara kuantitatif, maka Kementerian Perhubungan sudah menyelesaikan 25 proyek PSN, atau mencapai 82,5%," kata Budi Karya dalam acara Rakernas Percepatan dan Pra-Evaluasi PSN di Jakarta, Selasa (14/5).
Budi Karya mencontohkan, beberapa proyek PSN periode 2020-2024 yang telah diselesaikan adalah KA Bandara Yogyakarta International Airport (YIA), Makassar New Port, Pengembangan Bandara Komodo di NTT, dan Bandara Zainuddin Abdul Madjid di NTB. Menurutnya, proyek seperti ini merupakan modal dan persiapan untuk Indonesia menjadi negara maju.
"Dalam kesempatan ini saya nyatakan bandara ini akan kita lengkapi, kita juga sedang mencari lokal partner dan internasional partner agar creative financing bisa dilakukan di bandara Labuan Bajo ini. Kami yakini Labuan Bajo ini The Next Bali," ucap dia.
Baca Juga: Pemerintah Kebut 41 PSN Tahun Ini
Dia juga menyebutkan empat proyek PSN akan selesai pada tahun ini yaitu pengembangan Pelabuhan Sorong, pengembangan Pelabuhan Benoa melalui Bali Maritime Tourism Hub (BMTH), pembangunan jalur ganda (double track) kereta api di Jawa Selatan, dan proyek KA Logistik Lahat-Kertapati.
Sementara itu, Kemenhub juga memiliki enam PSN yang ditargetkan rampung setelah 2024, yakni LRT Velodrome-Manggarai, MRT Jakarta East-West Line, lanjutan MRT North-South Line. Selanjutnya infrastruktur KA Logistik Kalimantan Timur, pembangunan Pelabuhan Palembang Baru, dan pembangunan Pelabuhan Peti Kemas Muaro Jambi.
Harap Kehadiran Swasta Bantu PSN
Budi Karya berharap kehadiran pihak swasta bisa masuk dalam ruang perindustrian dan perdagangan sehingga pembiayaan PSN yang didapat tidak hanya mengandalkan dari APBN saja.
"PSN itu ada 198, nah satu PSN itu bisa triliunan. Maka dicatat Rp330 triliun, jadi ini suatu angka yang luar biasa jika dikaitkan oleh satu kementerian saja, katakanlah Rp34 triliun maka ini suatu angka yang besar. Ini adalah bagian dari tools yang digunakan oleh pemerintah bahwa kehadiran swasta masuk dalam ruang perindustrian dan perdagangan sehingga angka yang didapat bukan dari APBN saja. Marilah kita sama sama mendukung itu," kata Budi Karya.
Berdasarkan catatan Kemenhub, Budi mengatakan pihaknya memiliki 35 PSN dari ujung timur hingga barat. Yakni terdiri atas 15 proyek laut, 13 proyek kereta api dan 7 di sektor udara.
Budi Karya mengingatkan kepada pemerintah daerah dan sektor industri untuk selalu memperhatikan agar semua proyek-proyek di PSN bisa terlaksana dengan baik. Yakni dengan mendukung kegiatan ekonomi khususnya industri dan pariwisata.
Baca Juga: Proyek Lapangan Asap Kido Merah di Papua Barat Resmi Jadi PSN
Dia juga menambahkan, pembangunan PSN yang saat ini sedang dilakukan tidak hanya dilakukan di Pulau Jawa, misalnya pembangunan Makassar New Airport yang dibangun bersama Pelindo.
"Jawa sentris itu tidak ada lagi, sekarang Indonesia sentris. oleh karenanya apa yang kita bangun di Makassar berupa airport dengan beberapa kereta api membuktikan kita tidak berkonsentrasi di Jawa saja. Kita jauh bahkan bandara-bandara kita bangun di Papua," imbuhnya.
Budi menekankan, apa yang dilaksanakan lewat agenda Rakernas Percepatan dan Pra-Evaluasi PSN ini harus menjadi suatu pijakan untuk mengevaluasi di 4 bulan menjelang selesainya target PSN ini. Agar semua pihak bisa melihat seberapa jauh kemampuan dalam penyelesaian pelaksanaan proyek ini.
"Itu adalah kerja kita bersama dan Insyaallah inilah hasil kerja leadership dari Pak Jokowi dan kita harus dukung itu sehingga pada 4 bulan terakhir ini kita harus selesaikan tugas-tugas itu," tegasnya.