c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

16 Juni 2023

15:25 WIB

Mengolah Sampah Menghindari Musibah

PT Wings Surya memilih kegiatan Aksi Bersih Sungai Cakung untuk mengatasi masalah sampah, sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan pada Maret lalu.

Penulis: Nuzulia Nur Rahma

Editor: Fin Harini

Mengolah Sampah Menghindari Musibah
Mengolah Sampah Menghindari Musibah
Ilustrasi. Pekerja mengumpulkan sampah botol plastik untuk dipadatkan di Bank Sampah Induk Rumah Harum, Depok, Jawa Barat, Senin (21/11/2022). ValidNewsID/Fikhri Fathoni

JAKARTA – Musim kemarau menjadi waktu bagi Zullaela (24) untuk sedikit mengendurkan ketegangan. Maklum, warga asli Jakarta yang bermukim tak jauh dari Sungai Ciliwung ini selalu diliputi was-was saat musim penghujan tiba. Ia dan keluarga harus mempersiapkan diri untuk menghadapi banjir.

Hujan memang identik dengan banjir yang siap menyerbu rumah Zullaela. Tak harus turun di seputaran Kawasan tempat tinggalnya di Jagakarsa, Jakarta Selatan. Bogor, tempat hilir Ciliwung berlokasi, kerap mengirimkan banjir ke Jakarta.

Banjir Ciliwung tak hanya membawa endapan lumpur. Sampah beraneka bentuk turut mampir, membuat pekerjaan beberes usai kebanjiran berlipat beratnya.

"Dari kecil selalu deg-degan kalau hujan dikit. Terus kalau sebut rumah di daerah Ciliwung, orang sudah bisa bayangin lingkungannya kaya kumuh gitu," ceritanya kepada Validnews, beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Kemenperin Dorong Implementasi Ekonomi Sirkular di Industri Plastik

Sampah memang jamak terlihat di Ciliwung. Sungai yang melewati Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kota Depok dan DKI Jakarta ini memang bak tempat sampah raksasa.

Contohnya, Aksi Bersih Sampah Sungai Ciliwung yang digelar World Clean-up Day Indonesia (WCD Indonesia) pada 14 Januari 2023 silam berhasil memungut 1,35 ton sampah. Jenis sampah yang terkumpul didominasi oleh plastik sekali pakai dan tekstil. Timbulan sampah terutama berasal dari akibat aktivitas rumah tangga.

Zullaela menilai, kebiasaan masyarakat membuang sampah sembarangan berkontribusi pada timbunan sampah di sungai yang seharusnya menjadi sumber kehidupan. Ia menilai kesadaran warga sekitar terhadap lingkungan masih sangat rendah.

"Paling banyak dilihat tuh sampah rumah tangga, kayak bungkus makanan atau detergen plastik itu. Nah itu paling banyak saya lihat. Tapi, sebenarnya aktivitas kaya gitu gak hanya dari warga aja ya, kayak misalnya dari pabrik mereka juga ada andil," nilainya.

Menurutnya, sebuah gerakan untuk kesadaran masyarakat terhadap lingkungan merupakan prioritas seluruh stakeholder mulai dari pemerintah, pihak swasta serta masyarakat itu sendiri. Ia memberi contoh hal itu bisa lewat kegiatan membersihkan sungai hingga penyediaan tempat sampah yang masih sangat dibutuhkan di Jakarta.

Pengelolaan Sampah
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) beberapa waktu lalu menyebutkan budaya membuang dan mengelola sampah yang buruk menjadi salah satu faktor penyumbang banjir Jakarta.

Tentu saja ada faktor yang lain seperti limpasan air dari Bogor dan Depok, bagian lereng kaki dari kipas alluvial DAS Ciliwung, hilangnya situ dan alih fungsi rawa, tutupan lahan di bagian hulu yang didominasi pertanian lahan kering (sayur-sayuran) dan pada area terdampak didominasi lahan terbangun sehingga limpasan permukaan tinggi dan infiltrasi rendah. Belum lagi, curah hujan tinggi hingga ekstrim dan sistem drainase tidak mampu mengantisipasi kenaikan volume air.

Namun, faktor sampah tak bisa dikesampingkan. KLHK menyebut rendahnya kondisi pengelolaan sampah, serta adanya Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Ilegal dan Pengelolaan TPA Open Dumping) di beberapa wilayah Jabodetabek menjadi masalah penyumbang banjir. Tiga daerah dengan persentase sampah tidak terkelola paling tinggi yaitu Kabupaten Bogor (93,42%), Kota Bekasi (75,72%), dan Kota Bogor (75,51%).

Baca Juga: Apeksi: Peraturan Sistematika Pengelolaan Sampah Belum Kuat

Sampah yang tidak terkelola itu berpotensi  masuk ke badan air, termasuk drainase dan sungai. Hal ini membuat kapasitas daya tampung air menurun dan menyebabkan banjir.

Menilik masalah besar tersebut, PT Wings Surya memilih kegiatan Aksi Bersih Sungai Cakung sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan pada Maret lalu. Lewat langkah ini, perusahaan yang dikenal dengan Wings ini turut berkontribusi pada upaya untuk mengurangi risiko banjir.

Namun, tak hanya sekali saja. Agar dampak lebih berkelanjutan, Wings turut mendirikan bank sampah.

"Program ini terdiri dari kegiatan penyediaan sarana dan prasarana, edukasi dan sosialisasi berkala, hingga social campaign, agar dapat menjadi gerakan berkelanjutan bagi lingkungan,” ungkap Perwakilan Yayasan WINGS Peduli, Sheila Kansil kepada Validnews beberapa waktu lalu.

Ia menjelaskan pihaknya ikut melihat kekhawatiran masyarakat akan rusaknya lingkungan saat ini. Lewat beberapa program Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilakukan itu, Wings meyakini upaya ini adalah wujud pertanggungjawaban perusahaan kepada masyarakat.

Saat ditanya mengenai berapa biaya yang dialokasikan untuk pendanaan CSR, sayangnya pihak Yayasan WINGS Peduli enggan menjawab hal tersebut. Namun, merujuk pada peraturan UU PT dan PP 47/2012, bahwa besaran dana CSR sebenarnya tidak spesifik alias bisa sesuai kebijakan perusahaan.

Namun, setiap perusahaan perlu menyisihkan sebagian dananya untuk memenuhi tanggung jawab sosial pada masyarakat dan lingkungan. Di Indonesia sendiri, besaran dana CSR yang lazim digunakan sebagai patokan adalah berkisar minimal 2% sampai 3% dari total keuntungan perusahaan dalam setahun.

Ragam Kegiatan CSR WINGS Peduli
Aksi sungai bersih dan peresmian bank sampah bukan satu-satunya yang dilakukan oleh WINGS Peduli. Sheila menyebutkan berbagai kegiatan yang Yayasan WINGS Peduli lakukan berlandaskan empat pilar CSR-nya, yaitu Lingkungan sebagai pilar utama. Selanjutnya adalah Tanggap Bencana, Kesehatan, dan Pendidikan.

Di bidang Lingkungan, ia menjelaskan Yayasan WINGS Peduli melakukan beragam kegiatan untuk pelestarian lingkungan melalui kolaborasi strategis bersama berbagai pihak, salah satunya #PilahDariSekarang.

Gerakan ini merupakan kampanye inisiatif yang diluncurkan Yayasan WINGS Peduli di awal tahun 2023. Lewat kampanye ini, Yayasan WINGS Peduli mengajak masyarakat memilah sampah berdasarkan kategorinya melalui tiga langkah yang disebut KPS. Yaitu, Kenali bahan baku sampahnya, Pilah berdasarkan kategorinya, dan Setor ke Bank Sampah terdekat.

"Gerakan #PilahDariSekarang terdiri dari dua elemen penting, yaitu edukasi yakni memberikan pengajaran langsung ke masyarakat dan kolaborasi yakni bersinergi dengan berbagai pihak seperti brand WINGS Group, pemerintah, lembaga pendidikan, hingga komunitas lingkungan," jelasnya.

Tepat di Hari Bumi 2023, ia menuturkan Yayasan WINGS Peduli mencatat telah mengedukasi dan mengajak lebih dari 3.000 masyarakat di berbagai daerah di Indonesia, termasuk Tasikmalaya, Cirebon, Bandung, Jakarta Barat, Jakarta Timur, dan Bekasi.

"Kami juga melengkapi fasilitas pengelolaan sampah, sebagai dukungan untuk masyarakat dalam mengelola sampah secara bertanggung jawab," sebutnya.

Lalu di tahun 2022, pihaknya juga membangun Tempat Pembuangan Sementara (TPS) di Jakarta Utara, sebagai salah satu daerah dengan sampah terbanyak di Jakarta.

Di tahun 2023, di tempat yang sama, mendirikan lima unit Bank Sampah serta memberikan produk WINGS gratis kepada nasabah yang menyetorkan sampahnya.

"Untuk Aksi Bersih Sungai dan Laut, setiap tahunnya Yayasan WINGS Peduli secara konsisten membersihkan sungai dan laut bersama pemerintah daerah dan komunitas lokal, untuk mengurangi penumpukan sampah di lingkungan hidup masyarakat," ungkapnya.

Kegiatan rutin ini rupanya telah dilakukan sejak tahun 2019. Ia menceritakan di tahun tersebut pihaknya menyelenggarakan Gerakan Cinta Laut berupa pembersihan kawasan Pelabuhan Kali Adem, Jakarta Utara, bersama Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI yang dilanjutkan dengan edukasi mengenai kelestarian laut.

Tahun 2020, kegiatan digelar di luar Jabodetabek, tepatnya Aksi Bersih Sungai di Kali Tengah, Jawa Timur. Kegiatan ini dilanjutkan dengan edukasi masyarakat sekitar bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setempat.

Lalu di 2022, Yayasan WINGS Peduli menyelenggarakan Aksi Bersih Sungai di saluran Asemrowo, saluran Tambak Wedi, dan di kawasan Bukit Barisan, Jawa Timur bersama DLH setempat, dilanjutkan dengan pemasangan trash boom di lima titik aliran sungai, termasuk Endrosono, Mrutu, Kali Tebu, Pogot, dan Asemrowo.

Dan yang teranyar tahun 2023, Aksi Bersih Sungai digelar di Kecamatan Cakung bersama masyarakat, Dinas Lingkungan Hidup, dan karyawan WINGS Group.

"Pengumpulan sampah terdiri dari dua tahap, yang pertama adalah mengutip dan memilah sampah di permukaan berdasarkan kategori, diikuti dengan tahap selanjutnya adalah mengeruk sampah yang menumpuk dan tercampur untuk memperlancar aliran sungai," jelasnya.

Tanggap Bencana
Di bidang Tanggap Bencana, ia menerangkan Yayasan WINGS Peduli juga selalu hadir memberikan bantuan dan donasi kepada masyarakat melalui kerjasama dengan berbagai pihak, seperti penanganan bencana Gempa Bumi Aceh (2016), Gempa dan Tsunami Palu dan Donggala (2018), Gempa Bumi Cianjur (2022), dan kebakaran BBM di Plumpang, Jakarta Utara (2023).

Lalu di bidang Kesehatan, Yayasan WINGS Peduli juga mendukung kualitas kesehatan masyarakat melalui berbagai program khususnya penanganan covid-19 selama 2020-2023, mulai dari bantuan alat kesehatan dan APD untuk nakes di Jakarta dan Surabaya, thermographic camera untuk pemerintah Bekasi, percepatan vaksinasi covid-19 melalui Mobil Vaksin di beberapa daerah di Indonesia, hingga dukungan laboratorium pengujian virus pertama di Indonesia.

"Tahun 2023, kami juga meresmikan kolaborasi dengan UI dan RSUI dalam rangka membuat healing garden ‘RSUI WINGS Garden’ untuk mendukung percepatan kesembuhan pasien serta menjadi ruang hijau bagi nakes dan keluarga yang berkunjung," sebutnya.

Selain itu selama 2020-2023, berkolaborasi dengan UNICEF untuk menghadirkan program mendukung akses air, sanitasi, dan kebersihan (WASH) di beberapa fokus wilayah yakni di Aceh, Sulawesi Selatan, NTT, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, sebagai komitmen meningkatkan kualitas hidup anak-anak Indonesia.

Terakhir di bidang Pendidikan, pihaknya mengklaim juga meningkatkan akses pendidikan bagi pelajar Indonesia melalui berbagai program, seperti pembangunan fasilitas pendidikan untuk masyarakat di  Bantar Gebang, Bekasi (2016), komunitas Penyandang Kraniofasial (2017), masyarakat di Sumba (2018), dan peningkatan kompetensi di SMK di Sidoarjo (2018).

"Yayasan WINGS Peduli merupakan bentuk tanggung jawab WINGS Group Indonesia untuk mewujudkan misinya menjadi perusahaan yang peduli dalam meningkatkan kualitas dan standar hidup masyarakat Indonesia, untuk mewujudkan filosofi perusahaan the good things in life should be accessible for all," pungkasnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar