06 Mei 2023
16:20 WIB
Penulis: Ananda Putri Upi Mawardi
Editor: Fin Harini
JAKARTA - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) menjelaskan ada enam kemampuan literasi dasar yang harus masyarakat ketahui dan miliki. Salah satu dari enam literasi dasar itu adalah literasi keuangan.
Seperti dikutip dari situs resmi Direktorat Sekolah Dasar, literasi finansial adalah pengetahuan dan kemampuan untuk mengaplikasikan pemahaman mengenai risiko, konsep, dan keterampilan dalam konteks keuangan.
Literasi finansial penting karena dapat menjadi bekal untuk membuat keputusan finansial yang efektif. Tujuannya, peningkatan kesejahteraan finansial, baik secara individu ataupun sosial.
Baca Juga: SNLIK 2022: Indeks Literasi dan Inklusi Keuangan Kompak Naik
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan masyarakat bila memiliki kemampuan literasi keuangan. Pertama, dapat memilih dan menggunakan layanan jasa keuangan yang sesuai dengan kebutuhan. Kedua, dapat memahami manfaat dan risiko layanan jasa keuangan yang dipilih. Ketiga, terhindar dari kegiatan investasi di perusahaan keuangan yang tidak jelas.
Di sekolah, kegiatan literasi keuangan dapat dilakukan dengan berbagai cara. Guru dapat melatih kemampuan literasi keuangan siswa dengan mengajarkan menabung, menunjukkan perbedaan antara keinginan dan kebutuhan, atau mengenalkan beberapa metode pembayaran seperti tunai, kredit, dan debit.
Selain itu, pihak sekolah juga bisa menyediakan pelatihan kewirausahaan sederhana yang menyenangkan. Misalnya, dengan mengadakan pekan untuk siswa belajar berjualan barang atau jasa.
Mengenalkan anak pada berdagang juga bisa dilakukan oleh keluarga. Orangtua dapat mengajak anak berdiskusi mengenai cara memperoleh uang, cara menyimpannya, atau cara mengelolanya. Secara sederhana, bermain monopoli pun merupakan bentuk melatih literasi keuangan anak.
Di lingkungan sosial, arisan merupakan pelatihan literasi finansial sederhana. Bisa juga dilakukan penyuluhan mengenai cara investasi yang aman atau risiko meminjam uang di rentenir.
Baca Juga: Kemudahan Layanan Keuangan Perempuan Perlu Dibarengi Tingkat Literasi
Berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2022 yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), ada peningkatan indeks literasi keuangan di masyarakat.
Pada 2022, indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia mencapai 49,68%. Angka ini naik 11,65% dibandingkan indeks literasi keuangan 2019 yang ada di angka 38,03%.
Indeks literasi finansial ini didapat dari proses pengambilan data di 34 provinsi yang mencakup 76 kabupaten/kota. Jumlah responden adalah 14.634 orang dengan rentang usia 15 sampai dengan 79 tahun.