13 Februari 2025
13:53 WIB
Mengenal Gregory Hendra Lembong, Calon Dirut BCA Baru
Gregory Hendra Lembong memiliki pengalaman perbankan di Indonesia dan di luar negeri lebih dari 30 tahun.
Penulis: Fitriana Monica Sari
Editor: Khairul Kahfi
Wakil Presiden Direktur BCA Hendra Lembong. Dok BCA
JAKARTA - PT Bank Central Asia Tbk atau BCA (BBCA) mengumumkan rencana perubahan jajaran direksi melalui website perseroan. Direktur Utama Jahja Setiaatmadja akan dicalonkan sebagai Komisaris Utama BBCA, sedangkan posisi Jahja akan ditempati oleh Gregory Hendra Lembong. Lantas, siapa itu Gregory Hendra Lembong?
Mengutip laman resmi BCA, sejak 2022 hingga saat ini, Gregoy (53) masih menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur BCA.
Dalam hal ini, Gregory memiliki tanggung jawab atas Group Strategic Information Technology dan Group Operation Strategy and Development, serta menjalankan supervisi umum atas Direktur Keuangan dan Perencanaan Perusahaan serta Direktur Transaksi Perbankan.
Sebelum menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur BCA, Gregory sempat ditunjuk sebagai Direktur BCA yang bertanggung jawab atas Strategic Information Technology dan Enterprise Security.
"Selain itu, juga memantau perkembangan PT Central Capital Ventura, entitas anak yang bergerak di bidang modal ventura, dan PT Bank Digital BCA (BCA Digital), entitas anak yang bergerak di bidang perbankan digital," tulis BBCA, Jakarta, Kamis (13/2).
Baca Juga: BCA (BBCA) Bakal Ganti Dirut, Siapa Calonnya?
Sebelum bergabung dengan BCA, Gregory memang sudah berkecimpung lama di dunia perbankan. Mulanya, Gregory berkarier di Citibank sejak tahun 1994 sampai 2009, dengan memegang berbagai peran di bidang strategi dan manajemen produk di Asia dan Eropa.
Kemudian, Gregory melanjutkan kariernya sebagai Global COO and Head of Business Development di Deutsche Bank London (2009-2010); Regional Head of Transaction Services (cash, liquidity, FX), Asia Pacific di J.P. Morgan Asia Pacific di Singapura (2010-2013).
Selanjutnya, sebagai Chief of Transaction Banking PT Bank CIMB Niaga Tbk (Agustus 2013-Desember 2018); CEO Group of Transaction Banking CIMB Group Malaysia (Juli 2016-Desember 2018).
Berikutnya, sebagai Chief Fintech Officer CIMB Group Malaysia (Juni 2018-Desember 2018); dan sebagai Chief Transformation Officer yang memimpin Program Transformasi dan Strategi untuk seluruh unit atau fungsi di PT Bank CIMB Niaga Tbk Indonesia sejak Januari 2019-Maret 2020.
Dengan demikian, Gregory Hendra Lembong memiliki pengalaman perbankan di Indonesia dan di luar negeri lebih dari 30 tahun.
"Selama masa karier, telah berpengalaman di berbagai bidang dan penugasan di antaranya information technology, transformation strategy and implementation, transaction banking and services, global trade finance and corporate cash management business development, regional strategy and planning, dan product solution management," sebutnya.
Untuk pendidikan, Gregory meraih gelar Bachelor of Science in Chemical Engineering dari University of Washington, dan Master of Science in Engineering Economic Systems dari Stanford University di Amerika Serikat (AS).
Profil Jahja Setiaatmadja
Di sisi lain, Jahja Setiaatmadja (69) telah lama makan asam garam selama berkarier di BCA. Sejak tahun 2011 sampai saat ini, Jahja pun masih menjabat sebagai Presiden Direktur BCA.
Sebelum menjabat sebagai Presiden Direktur BCA, dia telah lebih dulu menjabat sebagai Direktur BCA (1999-2005) serta memangku berbagai jabatan manajerial di BCA sejak tahun 1990.
Kemudian pada 2005-2011, Jahja ditunjuk menjadi Wakil Presiden Direktur BCA, dengan tanggung jawab di antaranya di bidang bisnis Perbankan Cabang, Divisi Tresuri, Divisi Perbankan Internasional, dan kantor-kantor perwakilan di luar negeri.
Sebelum bergabung dengan BCA, Jahja sempat berkecimpung di perusahaan otomotif Indonesia terkemuka dan perusahaan farmasi terbesar di Indonesia.
"Beliau (Jahja) menjabat sebagai Direktur Keuangan pada perusahaan otomotif Indonesia terkemuka, PT Indomobil (1989-1990), serta memimpin sejumlah posisi strategis pada salah satu perusahaan farmasi terbesar di Indonesia, PT Kalbe Farma (1980-1989) dengan jabatan terakhir sebagai Direktur Keuangan," tulisnya.
Jahja Setiaatmadja yang memperoleh gelar sarjana dalam bidang Akuntansi dari Universitas Indonesia (1982), memulai karier pada 1979 sebagai akuntan pada kantor akuntan (Price Waterhouse).
Selama masa karier, Jahja telah berpengalaman di berbagai bidang dan penugasan, di antaranya change management, banking strategy, treasury, accounting and financial management, corporate banking, international banking, risk management, serta digital banking.