c

Selamat

Jumat, 7 November 2025

EKONOMI

20 Agustus 2025

17:24 WIB

Mendag Ungkap Penyebab Harga Beras Mulai Turun

Mendag Budi menyebut beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) sudah mulai tersedia di beberapa ritel meskipun belum 100%. Harga beras melandai karena percepatan distribusi dan pengawasan.

Penulis: Ahmad Farhan Faris

<p id="isPasted">Mendag Ungkap Penyebab Harga Beras Mulai Turun</p>
<p id="isPasted">Mendag Ungkap Penyebab Harga Beras Mulai Turun</p>

Pekerja menyusun beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di Pasar Sentral Kendari, Kendari, Sulawesi Tenggara, Kamis (6/3/2025). AntaraFoto/Andry Denisah

JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag), Budi Santoso mengatakan harga beras saat ini sudah mulai turun setelah sempat naik di tengah produksi melimpah. Menurut dia, harga beras yang melandai tersebut karena percepatan distribusi dan pengawasan.

“Kan sebagian sudah mulai turun (harga). Terus kita masih melakukan pengawasan,” kata Budi di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pangan pada Rabu (20/8).

Saat ini, Budi menyebut beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) sudah mulai tersedia di beberapa ritel meskipun belum 100%.

“Sekarang yang di ritel modern juga sudah mulai banyak. SPHP juga sudah mulai ini (tersedia) walaupun belum 100%,” ujarnya.

Baca Juga: Pemerintah Gelontorkan 1,3 Juta Ton Beras SPHP, Tekan Harga di Pasar

Menurut dia, salah satu penyebab harga beras naik atau mahal karena masalah distribusinya. Karena itu, ia menegaskan pengawasan akan diperketat di lapangan.

“Kalau misalnya dari ritel modern saja berkurang, ya berarti kan distribusinya, kan barangnya ada,” ungkap Budi.

Untuk itu, Budi menekankan Kementerian Perdagangan akan berkoordinasi dengan Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk terus mendorong penyaluran beras SPHP, termasuk percepatan distribusi.

“Kami sama Bapanas ya terus mendorong, dan kami kan membantu pengawasan di lapangan, termasuk percepatan distribusi,” jelas dia.

Sebelumnya, Direktur Utama Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani mengungkap sejumlah alasan distribusi beras SPHP berlangsung lambat. Salah satunya adalah kemampuan yang berbeda pada para pengecer dalam menggunakan aplikasi Klik SPHP untuk mendistribusikan beras.

Ia menilai masih banyak pengecer yang telah lanjut usia memerlukan sosialisasi yang lebih detail untuk menggunakan aplikasi Klik SPHP tersebut.

Baca Juga: Zulhas Sebut Distribusi SPHP Lambat, Bulog Diminta Segera Guyur Pasar

Selain itu, lanjut Rizal, Bulog juga memerlukan lebih banyak jumlah pengecer karena ukuran kemasan beras SPHP yang saat ini semakin kecil untuk menghindari beras SPHP disalahgunakan untuk oplosan.

Berdasarkan Panel Harga Bapanas, per Rabu (20/8), rata-rata harga beras SPHP di zona 1 sebesar Rp12.308/kg atau 1,54% di bawah HET zona 1 sebesar Rp12.500/kg. Lalu, untuk zona 2 adalah Rp12.837/kg atau 2,01% di bawah HET zona 2 Rp13.100/kg. Terakhir, rata-rata harga di zona 3 adalah Rp13.344/kg atau 1,16% di bawah HET zona 3 sebesar Rp13.500/kg.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar