18 Januari 2023
08:00 WIB
Penulis: Khairul Kahfi
SENTUL – Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan meminta peran maksimal seluruh pihak mencakup Kemendagri hingga pemerintah daerah, dalam menyambut momen Ramadan-Lebaran 2023. Dirinya ingin agar kesuksesan momen Nataru belum lama ini dapat terulang kembali dalam momen besar Ramadan 1444 Hijriyah.
“Kalau nataru kemarin berhasil kita lewati dengan aman, damai, tidak ada protes dan gejolak karena perannya Pak Tito, para gubernur, para bupati, para Walikota. Maka untuk menghadapi puasa dan lembaran ini, tentu peran bapak/ibu diharapkan lebih baik lagi,” ungkapnya dalam agenda Rakornas Kepala Daerah dan Forkopimda 2023, Jakarta, Selasa (17/1).
Ia pun berharap, koordinasi yang dibentuk ini dapat dilakukan lewat beberapa cara. Pertama, Kemendag berharap, agar pemda dapat mengoptimalkan APBD dalam rangka pengendalian inflasi berupa pasar murah, operasi pasar, hingga subsidi ongkos.
“Contoh, kalau harga telur di Sumatera lagi mahal, dan mendatangkan dari Blitar, maka telur itu ongkosnya disubsidi oleh pemerintah daerah (melalui) anggaran 2% dana tidak terduga itu,” sebutnya.
Dirinya juga meminta, agar kepala daerah berperan aktif memantau data harga sekaligus stok bahan pokok berada pada kondisi terjaga di wilayahnya masing-masing. Hal ini dapat dioptimalisasikan lewat dinas perdagangan daerah berkoordinasi dengan Perum Bulog, Badan Pangan Nasional dan lain-lainnya.
“Agar stok (bapok) terjaga di tempat bapak/ibu masing-masing, untuk menghadapi bulan puasa dan lebaran nanti,” sebutnya.
Kedua, Zulhas juga meminta, agar semua pihak dapat mengoptimalkan peran BUMD pangan dalam menjaga stok pasokan dan kebutuhan pokok di daerah. Mencakup komoditas beras, terigu, kedelai, gula, daging, jagung, dan seterusnya.
Ketiga, dirinya juga meminta, agar daerah melalui kepala dinasnya dapat mengintensifkan pemantauan harga langsung ke lapangan. Sehingga pemda dapat hadir dan mengetahui dengan saksama persiapan dan perkembangan yang terjadi di pasar mengenai harga hingga stok barang.
Lebih lanjut, pemantauan harga tersebut dapat menjadi pijakan awal yang dibutuhkan pemerintah dalam menghadirkan kebijakan yang diperlukan. Kalau-kalau, terdapat gejolak harga dalam kurun waktu 1 pekan hingga 1 bulan yang akan datang.
“Sekali lagi saya berterima kasih banyak, sekarang ke manapun kita ke daerah bupati, gubernur walikota sangat aktif untuk memantau dan mengendalikan harga pangan. Sehingga kita Nataru kemarin berhasil dilalui dengan baik, mudah-mudahan nanti bulan suci Ramadan dan lebaran juga bisa kita lalui dengan baik,” terangnya.
Strategi Jaga Inflasi
Sejauh ini, pihaknya juga menyebut, Kemendag telah melakukan berbagai upaya dalam menstabilisasi barang kebutuhan pokok untuk pengendalian inflasi pangan bergejolak. Pertama, melalui pemantauan pasar dan harga yang berlaku secara real time.
Setiap harinya, harga-harga di pasar se-Indonesia dapat dipantau melalui Sistem Pemantauan Pasar Dan Kebutuhan Pokok (SP2KP). Untuk meningkatkan akurasi, pada 2023, Kemendag telah berhasil memantau harga di 440 pasar seluruh Indonesia, lebih banyak daripada pemantauan 2022 yang hanya 90 pasar saja.
Di samping itu, Kemendag juga melakukan pemantauan di pasar induk yang berjumlah 22 pasar induk, atau lebih besar dari pada tahun lalu yang hanya 20 pasar induk saja.
“Sehingga kita setiap pagi, Pak Tito, para gubernur dan bupati bisa mengikuti harga secara langsung, fakta (harga) yang terjadi di lapangan, yang dialami para ibu-ibu serta pedagang di pasar manapun di seluruh Tanah Air,” sebut Zulhas.
Kedua, Kemendag juga terus mengoptimalkan program Gerai Maritim yang penyelenggaraannya dijalankan melalui pemanfaatan tol laut, jembatan udara, dan subsidi angkutan darat. Mendag Zulkifli menerangkan, program Gerai Maritim ditujukan untuk dapat menurunkan disparitas harga di daerah Tertinggal Terpencil Terluar dan Perbatasan (3TP).
“Ketiga, kita melakukan kebijakan impor, dengan memastikan masuknya impor barang kebutuhan pokok sesuai kebutuhan untuk meredam harga yang bergejolak,” ucapnya.
“Keempat, kita memanfaatkan Sistem Resi Gudang (SRG), agar bisa menjadi buffer stock bapok. Saat ini, terdapat 112 gudang SRG untuk menyimpan bapok beras, gula, bawang merah, ayam dan kedelai,” ungkapnya.