c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

03 April 2024

18:24 WIB

Membaiknya Ekonomi AS Mulai Tekan Rupiah Ke Rp16 Ribu Per Dolar AS

Sentimen penekan mata uang garuda berasal dari ekonomi Negeri Paman Sam yang bergerak solid.

Penulis: Khairul Kahfi

Membaiknya Ekonomi AS Mulai Tekan Rupiah Ke Rp16 Ribu Per Dolar AS
Membaiknya Ekonomi AS Mulai Tekan Rupiah Ke Rp16 Ribu Per Dolar AS
Petugas menunjukan uang pecahan rupiah dan dolar AS di gerai penukaran mata uang asing VIP (Valuta Inti Prima) Money Changer, Jakarta, Selasa (3/1/2023). Antara Foto/Muhammad Adimaja

JAKARTA - Analis Pasar Uang Ariston Tjendra mengatakan, rupiah berpotensi kembali lanjut melemah atas dolar AS hari ini. Sentimen penekan mata uang garuda berasal dari ekonomi Negeri Paman Sam yang bergerak solid.

“Semalam data ekonomi AS yang dirilis masih menunjukkan perekonomian AS yang cukup solid,” katanya dalam keterangan tertulis yang Validnews terima, Jakarta, Rabu (3/4). 

Hal itu, Ariston jabarkan, terlihat dari data jumlah lowongan pekerjaan AS pada Februari yang dirilis lebih tinggi dibanding Januari 2024. Sementara itu, data pesanan pabrik bulan Februari mengalami rebound dibandingkan bulan sebelumnya yang menurun. 

Menurutnya, hasil positif tersebut masih potensial mendukung kebijakan The Fed untuk menahan suku bunga acuannya lebih lama. Lalu, yield obligasi AS terutama tenor 10 tahun juga masih bertahan di level tinggi di kisaran 4,3% sehingga aset dolar AS masih menarik untuk pasar koleksi.

Pada pagi ini, indeks saham Asia sebagai aset berisiko terlihat bergerak negatif yang mengindikasikan bahwa pasar sedang menghindari aset berisiko. Kondisi ini pun bisa kembali menekan pergerakan Rupiah.

Selain itu, ketegangan geopolitik yang masih tinggi setelah serangan Israel ke konsulat Iran di Suriah juga masih bisa mendorong penguatan dolar AS sebagai aset aman, terhadap nilai tukar lainnya.

“Potensi pelemahan rupiah hari ini ke area 15.950 (per dolar AS), dengan potensi support di kisaran 15.860 (per dolar AS),” ujarnya sambil memproyeksi.

Sebagai info, JISDOR-BI menunjukkan, mata rupiah cenderung terus melemah ke level Rp16.000 kurun waktu sebulan terakhir. Rupiah sempat berada di level 15.909 per dolar AS pada 1 April dan cenderung kembali melemah dengan bertengger di 15.934 pada 2 April 2024.

Secara umum, Ariston menyebutkan pelemahan rupiah terhadap dolar AS memang tidak bisa dihindari karena faktor eksternal dan internal yang saat ini sedang berlangsung. Spesifik, isu fiskal 2025 menjadi sentimen terbesar dan berat di tingkat internal untuk Rupiah.

“Iya fiskal itu termasuk kenaikan PPN 12% dan mungkin anggaran untuk program yang dijanjikan Presiden baru,” jelasnya.

Sebelumnya, ketidakpastian arah kebijakan moneter global mulai menguji kekuatan makroekonomi RI saat ini. Dari dalam negeri, program-program pemerintahan ke depan juga memunculkan ketidakpastian fiskal tersendiri. 

Banyak pihak menilai rencana program pemerintah yang cukup agresif dapat mendorong peningkatan belanja negara yang cukup signifikan. Kendati penerimaan negara cenderung menurun, sejalan dengan normalisasi harga komoditas. 

“Hal ini memberi kekhawatiran terkait pembiayaan APBN ke depan sehingga memberikan sentimen negatif pada pasar obligasi Indonesia,” ungkap Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede, Selasa (2/4). 

Powered by Froala Editor


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar