07 September 2024
12:44 WIB
Memahami Burn Kripto CET Dari CoinEx
CoinEx telah mengadopsi strategi pembakaran token yang agresif untuk mengelola suplai CET. Sejauh ini, CoinEx telah membakar total 7.168.882.667 CET, menyisakan suplai 2.791.826.700 CET
Token CoinEx Token (CET) merupakan bagian integral dari ekosistem CoinEx. dok. CoinEx
JAKARTA - Dalam dunia kripto yang dinamis dan penuh tantangan, transparansi menjadi salah satu kunci utama untuk menarik dan mempertahankan kepercayaan investor serta pengguna. CoinEx, salah satu bursa kripto terkemuka di dunia pun menegaskan komitmennya terhadap transparansi, melalui strategi pembakaran (burn) token kripto CET yang diterapkan di platform-nya.
Langkah ini bukan hanya untuk menunjukkan dedikasi CoinEx kepada penggunanya, tetapi juga berdampak langsung pada nilai dan kelangkaan token CET di pasar global.
Lantas apa itu burn kripto? Prinsip dasar dari "burn" dalam dunia kripto dapat dianalogikan seperti memusnahkan sebagian mata uang dari peredaran secara permanen. Bayangkan sebuah toko memiliki stok barang yang sangat terbatas. Kemudian, si pemilik toko memutuskan untuk mengambil beberapa barang dan menghancurkannya, hingga barang tersebut tidak akan lagi tersedia untuk dibeli.
Dengan begitu, jumlah barang yang tersisa di toko menjadi lebih sedikit (lebih langka), sehingga permintaan mungkin meningkat, yang pada akhirnya dapat membuat barang yang tersisa menjadi lebih berharga.
Dalam konteks kripto, ketika token dibakar, artinya token tersebut secara sengaja dihancurkan atau dihapus dari peredaran secara permanen, sehingga tidak lagi bisa digunakan atau diperdagangkan. Proses ini dilakukan dengan mengirimkan token tersebut ke crypto address yang tidak bisa diakses siapa pun yang tidak memiliki private key.
Nah, dengan mengurangi jumlah total token yang beredar, efek yang diharapkan adalah meningkatkan nilai dari token yang masih ada, mirip dengan cara harga barang bisa meningkat jika persediaan menurun. Singkatnya, ni adalah salah satu dari sekian banyak cara untuk meningkatkan nilai kripto di pasar.
Distribusi awal CET sendiri dimulai dengan suplai sebesar 10 miliar token. Strategi distribusi yang diterapkan mencakup airdrop, pengembalian biaya transaksi, dan pembukaan untuk tim pengembang. Pada Maret 2021, CoinEx mengambil langkah signifikan dengan membakar 1,08 miliar CET yang belum dibuka, menjadikannya pembakaran platform token terbesar dalam sejarah kripto saat itu. Langkah ini secara drastis mengurangi pasokan total CET, dan semua token yang tersisa dimasukkan ke dalam sirkulasi.
Token CoinEx Token (CET) merupakan bagian integral dari ekosistem CoinEx. Diluncurkan pada Januari 2018, CET awalnya berbasis pada standar Ethereum ERC-20. Namun, perkembangan yang pesat dalam teknologi blockchain mendorong migrasi CET ke blockchain tersendiri, yakni CoinEx Smart Chain yang pada tahun 2021, memperluas fungsinya dalam ekosistem CoinEx.
Transparansi Burning
Hal ini menjadikan CET tidak hanya sebagai aset digital yang diperdagangkan, tetapi juga sebagai elemen kunci dalam berbagai layanan yang ditawarkan oleh CoinEx kepada para penggunanya.
CoinEx sendiri, telah mengadopsi strategi pembakaran token yang agresif untuk mengelola suplai CET. "Kami mengalokasikan 20% dari pendapatan biaya transaksi harian untuk membeli kembali token CET. Ini adalah komitmen kami untuk mengendalikan suplai token dan berpotensi meningkatkan nilainya di pasar. Token yang dibeli kembali kemudian kami bakar pada akhir setiap bulan, secara efektif mengeluarkannya dari sirkulasi,” jelas Haipo Yang, CEO CoinEx.
Berbeda dengan banyak crypto exchange lain yang melakukan pembakaran token setiap kuartal, CoinEx mengambil pendekatan yang lebih konsisten dengan melakukan pembelian kembali harian dan pembakaran secara rutin setiap bulan. Haipo Yang menambahkan, pendekatan konsisten ini memastikan pengurangan pasokan CET secara bertahap, yang merupakan bagian dari upaya jangka panjang mereka untuk menciptakan model token yang deflasioner dan berkelanjutan.
“Perihal transparansi burn ini, semua pengguna bisa memantaunya langsung di CoinEx. Ini memungkinkan investor untuk melacak perubahan suplai token dengan mudah dan memastikan bahwa proses tersebut dilakukan secara jujur dan terbuka,” tuturnya.
Hingga saat ini, CoinEx telah berhasil melakukan buy back sebanyak 2.087.902.612 CET dan membakar total 7.168.882.667 CET, menyisakan suplai sebesar 2.791.826.700 CET.
Dalam konteks fungsionalitasnya, CET memiliki peran penting yang tidak dapat diabaikan dalam ekosistem CoinEx. Pengguna platform ini dapat memanfaatkan CET untuk membayar biaya transaksi, di mana mereka akan mendapatkan diskon khusus.
Selain itu, pemegang CET juga dapat menikmati berbagai manfaat lain, termasuk keuntungan VIP seperti penarikan dipercepat, airdrop token, dan akses ke layanan pelanggan eksklusif. Sebagai native token dari CoinEx Smart Chain, CET juga berfungsi sebagai biaya transaksi untuk berbagai transaksi dan interaksi dengan smart contract.
Manfaat yang diterima oleh pemegang CET sangat luas dan bervariasi. Selain mendapatkan diskon biaya transaksi dan manfaat keanggotaan VIP, pemegang CET juga memiliki hak untuk berpartisipasi dalam tata kelola platform. Mereka pun dapat mengajukan dan memberikan suara pada proposal-proposal yang akan membentuk masa depan CoinEx.