c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

15 Februari 2022

14:13 WIB

Medco Power Mulai Jalankan Operasi Komersial PLTGU Riau 275 MW

PLTGU Riau merupakan pembangkit gas combined cycle berbasis teknologi terkini, memiliki efisiensi tinggi dan memenuhi standar internasional untuk manajemen kualitas lingkungan.

Penulis: Wiwie Heriyani

Editor: Dian Kusumo Hapsari

Medco Power Mulai Jalankan Operasi Komersial PLTGU Riau 275 MW
Medco Power Mulai Jalankan Operasi Komersial PLTGU Riau 275 MW
PLTGU Riau 275 MW. Medco Power/Dok.

JAKARTA – PT Medco Ratch Power Riau anak perusahaan dari PT Medco Power Indonesia (Medco Power) sekaligus perusahaan patungan dengan RATCH Group Public Company Limited, memulai operasi komersial Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Riau berkapasitas 275 MW. 

PLTGU ini disebut-sebut akan memperkuat ketahanan listrik serta menurunkan intensitas emisi gas rumah kaca, khususnya di Provinsi Riau dan Sumatra Bagian Tengah. 

Selain itu, juga merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional yang telah tersambung dengan sistem kelistrikan Sumatra. 

PLTGU Riau merupakan pembangkit gas combined cycle berbasis teknologi terkini, memiliki efisiensi tinggi dan memenuhi standar internasional untuk manajemen kualitas lingkungan. Total investasi mencapai US$ 290 juta. 

Pihak sponsor juga bekerja sama dengan institusi keuangan internasional seperti Asian Development Bank, International Finance Corporation, MUFG Bank dan Sumitomo Mitsui Banking Corporation. PLTGU Riau mendapatkan penghargaan untuk kategori Proyek Pembangkit Gas dan Proyek

Pembangkit Gas Alam dari Asia Power magazine
Presiden Direktur Medco Power, Eka Satria mengatakan, penyelesaian proyek PLTGU Riau menunjukkan komitmen Medco Power mendukung Pemerintah Indonesia dalam program pengembangan sosial dan

ekonomi, serta mengembangkan portofolio bisnis Gas to Power dari Medco Power. 

“Saya juga bangga dengan tim proyek yang dapat menyelesaikan proyek penting ini dengan sukses dan aman, PLTGU Riau telah membukukan 8,6 juta safe man hours,” ujar Eka, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (15/2).

Sementara itu, CEO MedcoEnergi, Roberto Lorato juga mengaku senang dan puas karena PLTGU Riau telah mencapai operasi komersial dengan aman dan mengatasi tantangan Covid-19. 

“PLTGU Riau merupakan bagian dari strategi kami dalam mengembangkan portfolio rendah karbon dan mencapai emisi Net Zero untuk Scope 1 dan Scope 2 pada 2050 dan Scope 3 pada 2060, mendukung program transisi energi Pemerintah,” terangnya.

Awal mula berdirinya Medco Power 
Dilansir dari laman resmi Medco Power, perseroan ini didirikan pada 28 Januari 2004 dengan nama PT Medco Power Karimata yang berkedudukan di Jakarta. Terhitung sejak bulan September 2004, Perseroan berubah nama menjadi PT Medco Power Indonesia.

Sejak awal berdiri, Perseroan bertujuan menjadi perusahaan penyedia listrik yang andal di Indonesia untuk mendukung negara dalam mengatasi pertumbuhan kebutuhan listrik nasional, dengan memposisikan diri menjadi IPP, O&M, serta kontraktor untuk proyek Pengadaan dan Konstruksi Rekayasa (EPC). 

Dengan berjalannya waktu, Perseroan memprioritaskan pada bisnis IPP dan jasa O&M, khususnya untuk pembangkit yang menggunakan energy bersih dan terbarukan.

Pada Juni 2018, sebagai salah satu strategi pendanaan, Perseroan untuk pertama kalinya melakukan penawaran umum obligasi kepada masyarakat. 

Strategi ini ditujukan untuk memperkuat pendanaan bagi pengembangan usaha Perseroan dan Entitas Anak. Strategi ini akan dilanjutkan di tahun 2019 seiring dengan upaya pengembangan yang terus dilakukan Perseroan dan Entitas Anak.

Dalam catatan Medco Power, di sektor ketenagalistrikan, Indonesia berpotensi besar untuk terus tumbuh berkembang, seiring dengan pertumbuhan PDB tersebut di atas. 

Dalam RUPTL 2019-2028, Pemerintah memproyeksikan pertumbuhan sektor kelistrikan lebih dari 6% per tahun selama sepuluh tahun ke depan. 

Selanjutnya, Pemerintah telah mencanangkan program pembangunan 35.000 MW untuk memenuhi kebutuhan listrik di masa datang.

Dalam RUPTL 2019-2028, Pemerintah berencana mengembangkan sektor pembangkit sebesar 56,4 GW dengan asumsi pertumbuhan listrik sebesar 6,42% per tahun guna mencapai tambahan 16,8 juta pelanggan. 

Adapun target bauran energi yang diharapkan pada tahun 2025 adalah energi baru dan terbarukan sebesar 23,0%, gas 22,0%, batubara 54,6%, dan bahan bakar minyak 0,4%. Dari total 56,4 GW, sebesar 16,2 GW akan dikembangkan oleh PLN (28,8%), dan 33,7 GW akan dikembangkan oleh sektor swasta (59,7%). 

Sisanya sebagian besar dikelompokkan dalam kategori belum dialokasikan (unallocated). Secara geografis, pengembangan pembangkit akan diprioritaskan di wilayah Jawa-Bali Nusa Tenggara (51,2%), Sumatra (28,8%), dan Kalimantan- Sulawesi-Maluku-Papua (20%).


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar