09 Februari 2023
20:00 WIB
JAKARTA – PT Medco Energi Internasional Tbk melalui anak perusahaan PT Medco E&P Indonesia menyiapkan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) sekitar 370 juta dolar AS pada 2023.
"Tahun ini, memang investasi di oil and gas juga naik di atas US$250 juta tetapi power (pembangkit) juga naik. Power itu memang tadi saya bilang ada project jadi kami spending sekitar US$110 juta buat project. Tahun ini di atas US$300, sekitar US$370,” kata Direktur Utama Medco E&P Indonesia Ronald Gunawan saat media gathering bertajuk "MedcoEnergi's Role in The Dynamics of Oil & Gas", di Jakarta, Kamis (9/2).
Ia juga menyampaikan beberapa program yang akan dikerjakan Medco E&P pada 2023. Di antaranya maintain level 3 safety culture maturity in E&P and power.
"Yang pertama itu kita mesti make sure, bases kami itu strong makanya di sini kita bilang bahwa kami mantain safety culture. Jadi maturity safety culture di E&P maupun di power, karena kami sangat sibuk di E&P maupun power dengan big project. Kami me-maintain, kami punya safety culture itu di level 3, level kami itu independen, jadi kita sudah hamper capai ke situ," kata Ronald.
Program berikutnya, ujar dia, adalah fully integrated Corridor Medco organization.
"Kemudian, kami baru take over koridor dan kami sudah selesai transisinya di bulan September tahun lalu. Kami akan kontinu untuk fully integrated corridor organisation. Jadi teman-teman, di koridor itu nanti bulan Maret/April ini sudah mulai pindah ke Energy Building, jadi kami jadi satu organisasi," ujarnya.
Berikutnya, ia mengungkapkan pada 2023 ini, Medco Energi juga mempunyai proyek di Natuna dan melanjutkan progres Senoro phase 2. "Kemudian, kami ada project di Natuna kemudian Senoro phase 2, Senoro ini adalah joint operating dengan Pertamina. Tadi kita sudah sebut, ada Sumbawa LNG Regasification Terminal yang lagi dibangun sekarang," ujar Ronald pula.
Produksi Migas
Untuk diketahui, PT Medco Energi Internasional Tbk melalui Unit Usaha Eksplorasi dan Produksi Minyak dan Gas (Medco Energi) mencatat produksi migas pada periode sembilan bulan 2022 mencapai 161 ribu barel setara minyak per hari (MBOEPD). Angka produksi tersebut naik 73% dibandingkan periode yang sama tahun 2021.
"Produksi migas Medco E&P pada periode sembilan bulan 2022 mencapai 161 MBOEPD, naik 73 % tahun ke tahun," kata Ronald.
Capaian itu, kata Ronald, didukung dari akuisisi blok Corridor production sharing contract (PSC) dan pengembangan proyek gas baru di Lapangan Hiu, Malong, dan Belida di South Natuna Sea Block B PSC. Ia mengatakan capaian tersebut juga sebagai komitmen Medco E&P untuk mendukung target produksi migas pemerintah.
Dalam upaya mendukung target 1 juta BOPD dan 12 BSCFD gas pada 2030, kata dia, dibutuhkan investasi besar dan keseriusan semua pihak.
"Medco E&P sebagai perusahaan migas terkemuka di Asia Tenggara, siap mendukung target pemerintah. Perusahaan telah melakukan investasi berkesinambungan dengan menerapkan operational excellence dan berkomitmen terhadap standar lingkungan, sosial dan kepatuhan (ESG)," ucap Ronald.
sebelummnya, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Medco E&P Natuna Ltd, berhasil menyelesaikan Proyek Belida Extension yang berlokasi di Wilayah Kerja Blok B Laut Natuna, Provinsi Kepulauan Riau. Penyesaian tersebut berhasil meningkatkan produksi gas nasional sebesar 30 MMSCFD (juta kaki kubik per hari).
“SKK Migas berharap seluruh KKKS terus melakukan upaya yang maksimal dalam mengembangkan lapangan-lapangan migas baru untuk mendukung peningkatan produksi migas nasional secara berkelanjutan," kata Deputi Eksploitasi SKK Migas Wahju Wibowo.
Ia juga mengatakan, upaya peningkatan produksi harus dilakukan sebagai langkah nyata mewujudkan visi bersama 1 juta BOPD (barel minyak per hari) dan 12 BSCFD (miliar standar kaki kubik per hari) di tahun 2030.
Karena itu, Ia menyampaikan apresiasi atas selesainya Proyek Belida Extension di Laut Natuna dan Ia mengatakan keberhasilan tersebut merupakan wujud dari kerja keras KKKS Medco E&P Natuna Ltd.
"Ini kerja bersama, berkat adanya koordinasi yang baik, kerja keras KKKS Medco E&P Natuna dengan SKK Migas sebagai upaya meningkatkan produksi gas nasional," ujarnya.