15 September 2023
10:49 WIB
Penulis: Erlinda Puspita
Editor: Fin Harini
JAKARTA - Berdasarkan data panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas), rata-rata nasional untuk harga beras premium pada hari ini pukul 09.00 mengalami kenaikan 0,69% menjadi Rp14.590 per kilogram (kg). Untuk komoditas protein hewani juga merangkak naik, yaitu daging ayam ras naik 0,11% menjadi Rp335.160 per kg dan telur ayam ras naik 0,59% menjadi Rp29.080 per kg.
Selanjutnya, kenaikan disusul komoditas gula konsumsi yang naik 0,61% menjadi Rp14.950 per kg, tepung terigu curah naik 0,64% menjadi Rp11.070, minyak goreng curah naik 0,20% menjadi Rp14.670 per liter, garam halus beryodium naik 1,89% menjadi Rp11.890 per kg, dan jagung di tingkat peternak juga masih naik 4,45% menjadi Rp7.040 per kg.
Khusus jagung, harga jagung di peternak saat ini telah melonjak jauh dari harga acuan pembelian (HAP) yang sudah ditetapkan dalam Perbadan Nomor 5 Tahun 2022, yaitu Rp5.000 per kg.
Baca Juga: Pemerintah Kirim Beras Operasi Pasar Di Pasar Induk Cipinang 3.000 Ton
Lebih lanjut, penurunan harga pada komoditas pangan lainnya juga terjadi secara nasional. Penurunan mulai terjadi pada beras medium rata-rata menurun 0,16% menjadi Rp12.830.
Meski turun, harga beras medium ini masih jauh dari harga eceran tertinggi (HET) yang sudah ditetapkan dalam Perbadan Nomor 7 Tahun 2023 sebesar Rp10.900–Rp11.800 per kg.
Menurut Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) saat menghadiri penyaluran beras operasi pasar di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) pada Rabu (13/9) lalu, harga beras akan mulai berangsur turun pada sepekan ke depan.
Alasannya, penyaluran beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) baru dimulai pada awal pekan ini, Senin (11/9).
“Kalau dibanjiri, Insyallah cepat turunnya. Kapan turunnya? Ya seminggu ke depan, wong ini baru mulai 3 hari kemarin. Kita akan lihat seminggu lagi, insyaallah harganya stabil sedikit turun,” kata Zulhas.
Berikutnya, penurunan harga pangan lainnya terjadi pada komoditas kedelai biji kering (impor) yang turun 0,15% menjadi Rp12.910 per kg, bawang merah turun 1,21% menjadi Rp23.700 per kg, bawang putih bonggol turun 0,64% menjadi rp37.080 per kg, cabai merah keriting turun 6,14% menjadi Rp35.460 per kg, cabai merah rawit turun 1,10% menjadi Rp34.070 per kg, dan daging sapi murni turun 0,76% menjadi Rp134.260 per kg.
Penurunan berikutnya adalah komoditas minyak goreng kemasan sederhana turun 1,03% menjadi Rp17.330 per liter, dan tepung terigu kemasan (non-curah) turun 0,81% menjadi Rp13.530 per kg.
Distribusi Minyakita
Sementara itu, Perum Bulog Kanwil Sumatra Utara menyatakan, kegiatan pasar murah yang marak dilakukan untuk mengendalikan harga beras turut membantu distribusi minyak goreng Minyakita.
"Dan sampai saat ini penyalurannya lancar," ujar Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kanwil Sumut Arif Mandu di Medan, dikutip dari Antara, Jumat (15/9).
Menurut Arif, distribusi Minyakita terjadi karena minyak goreng curah dari pemerintah itu kerap dijual dalam satu paket bahan pangan bersama beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dan gula pasir.
Secara detail, di dalam satu paket itu terdapat lima kilogram beras SPHP, satu kilogram gula pasir dan satu liter Minyakita.
Di Medan, misalnya, satu paket itu dijual seharga Rp84.500, dengan rincian beras SPHP berharga Rp57.500 per lima kilogram, gula pasir Rp13.500 per kilogram dan Minyakita Rp13.500 per liter.
"Karena laku, kami harus terus menambah pasokan Minyakita," kata Arif Mandu.
Dia melanjutkan, per Kamis (14/9), Perum Bulog Sumut memiliki stok 49.755 liter Minyakita, dengan gudang di Kantor Cabang Padang Sidempuan menjadi lokasi dengan persediaan terbanyak yakni 26.460 liter.
Baca Juga: Jokowi Pastikan Bulog Guyur Beras Secara Masif Lewat Operasi Pasar
Arif menegaskan bahwa stok Minyakita tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Sementara terkait harga beras, pemerintah terus berupaya menekannya, salah satunya dengan menggelontorkan beras SPHP secara masif melalui Perum Bulog, termasuk di Sumut.
Perum Bulog Kanwil Sumut memaksimalkan peran seluruh atau delapan kantor cabang/kantor cabang pembantu di semua kabupaten-kota dengan pemerintah daerah sebagai mitra untuk mendistribusikan beras SPHP tersebut.
Selain itu, Bulog Sumut juga menyebarkan beras SPHP ke toko-toko sembako, Rumah Pangan Kita (RPK) dan usaha retail modern.
Kemudian, beras SPHP juga langsung dijual ke masyarakat melalui "mobil pasar murah" di Medan yang berkeliling secara bergantian ke 21 kecamatan di wilayah itu.
Mulai 1 Januari sampai Kamis (14/9) pagi, Perum Bulog Sumut sudah mendistribusikan 54.563 ton beras SPHP atau 90,23% dari target yakni 60.473 ton.