c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

EKONOMI

11 November 2025

18:53 WIB

Masuk Radar MSCI, BREN Siap Jaga Kepercayaan Pasar

Perseroan siap menjaga kepercayaan pasar usai BREN masuk ke dalam indeks MSCI. BREN siap meningkatkan performa finansial maupun pertambahan kapasitas produksi.

Penulis: Fitriana Monica Sari

Editor: Khairul Kahfi

<p>Masuk Radar MSCI, BREN Siap Jaga Kepercayaan Pasar</p>
<p>Masuk Radar MSCI, BREN Siap Jaga Kepercayaan Pasar</p>
Direktur Utama BREN Hendra Soetjipto Tan (tengah) dalam public expose 2025 secara daring, Jakarta, Selasa (11/11). Validnews/Fitriana Monica Sari

JAKARTA - PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) dan PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) secara resmi masuk dalam Morgan Stanley Capital International (MSCI) Global Standard Index yang telah diumumkan pada 6 November lalu.

Sebagai gantinya, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dan PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) jadi dua saham yang dikeluarkan dari indeks ini. KLBF sendiri lantas masuk ke kategori MSCI Small Cap Indexes.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama BREN Hendra Soetjipto Tan mengapresiasi dan bangga dapat menjadi saham asal Indonesia yang masuk dalam jajaran MSCI Global Standard Index baru-baru ini. Menurutnya, masuknya BREN ke dalam 'radar' MSCI menunjukkan besarnya kepercayaan yang diberikan MSCI kepada perseroan.

"Kami tentu senang sekali dan itu tentu menunjukkan kepercayaan yang diberikan oleh MSCI terhadap perusahaan kami," kata Hendra dalam public expose 2025 secara daring, Jakarta, Selasa (11/11).

Baca Juga: Saham BREN-BRMS Anjlok Usai Masuk MSCI, Kenapa?

Kendati demikian, Hendra tak ingin lantas berpuas diri. Dia justru terus mengingatkan, masuknya BREN ke dalam indeks MSCI menjadi kewajiban perusahaan untuk tetap menjaga kepercayaan yang sudah diberikan.

Selain itu, BREN juga dinilai harus punya kewajiban untuk terus meningkatkan performa, baik dari segi finansial maupun dari segi pertambahan kapasitas produksi yang dihasilkan. 

"Terutama dalam merealisasikan proyek-proyek yang kami sudah ada di dalam portofolio kami. Dan kami bisa realisasikan secara cepat, secara dengan biaya yang efisien, dan sesuai dengan target," terangnya.

Perusahaan yang terafiliasi dengan konglomerat Prajogo Pangestu ini mencatatkan pertumbuhan pendapatan 3,6% secara tahunan menjadi US$457 juta per kuartal III/2025.

Pada saat yang sama, laba bersih BREN meningkat 19,1% (yoy) menjadi US$132 juta. Emiten ini turut membukukan kenaikan EBITDA 5,7% (yoy) menjadi US$399 juta.

BREN Terkoreksi
Usai resmi masuk ke dalam MSCI, saham BREN justru terpantau koreksi. Pada perdagangan sesi II, Kamis (6/11), saham BREN melemah sebesar 25 poin atau 0,26% menjadi Rp9.725 per saham.

Ekonom dan praktisi pasar modal Hans Kwee yang sekaligus Co-Founder PasaRDana mengungkapkan alasan saham BREN langsung terkoreksi usai masuk MSCI karena investor ritel yang melakukan profit taking.

"Kan itu tujuan akhirnya (masuk MSCI). Jadi mendarat di sana kan tujuan akhirnya. Habis itu mungkin orang mulai profit taking, biasa investor kita," kata Hans kepada Validnews, Kamis (6/11).

Adapun, pada perdagangan Selasa (11/11), saham BREN ditutup terkoreksi lagi 200 poin atau 1,96% ke level Rp10.025 per saham. Kendati demikian, ditilik lebih jauh, saham BREN sepanjang tahun ini telah menguat sebesar 550 poin atau 5,80% (ytd).


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar