24 Maret 2025
18:37 WIB
Marak Penipuan di Ramadan, Ini Tips Belanja Aman di Media Sosial
Laporan terbaru Kaspersky menunjukkan pengguna TikTok juga menjadi sasaran penipuan. Kaspersky membagikan tips belanja aman di media sosia, termasuk TikTok.
Penulis: Gemma Fitri Purbaya
Editor: Fin Harini
Pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah mengemas pakaian yang laku terjual di Studio Nukadua, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Senin (9/12/2024). AntaraFoto/Abdan Syakura
JAKARTA - Menjelang lebaran, tren belanja daring cenderung mengalami peningkatan. Ini menjadi peluang bagi para pelaku bisnis untuk memaksimalkan usahanya.
Salah satu platform belanja daring yang paling mencolok saat ini adalah social commerce (s-commerce). Data Statista bahkan memproyeksi pendapatan dari s-commerce akan mencapai 22% dari seluruh transaksi pada tahun 2028.
Sementara itu, hasil survei 60% masyarakat Indonesia juga merasa puas dan akan terus menggunakan s-commerce, seperti TikTok, Instagram, dan Facebook. Sayangnya, kenaikan tren ini juga diiringi dengan risiko keamanan.
Laporan terbaru Kaspersky menunjukkan pengguna TikTok juga menjadi sasaran penipuan. Tidak sedikit penipu membuat halaman TikTok Shop palsu untuk mencuri kredensial penjual yang berpotensi menimbulkan kerugian reputasi dan finansial.
"Era digital telah membawa perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam metode berbelanja. Masyarakat tidak hanya berbelanja di toko fisik, tetapi juga melalui media sosial. Oleh karena itu, kami mengimbau masyarakat Indonesia untuk waspada, terutama terhadap pengumuman penjualan yang disampaikan melalui email, pesan teks, postingan media sosial, atau bahkan panggilan telepon," kata General Manager Kaspersky untuk Asia Tenggara Yeo Siang Tiong dalam keterangannya.
Karena itu, dia menyarankan agar masyarakat jangan sekali-kali mengklik tautan mencurigakan yang dikirimkan melalui media sosial, teks, SMS, aplikasi messenger, atau platform lainnya.
Itu karena link yang dikirim bisa jadi malware phishing yang digunakan oleh pelaku. Tahun 2024, teknologi anti-phishing Kaspersky mendeteksi 8.199.021 phishing yang menargetkan pengguna Indonesia.
Selain itu, kelola dan lindungi kata sandi daring. Gunakan kata sandi yang kuat dan berbeda untuk setiap akun daring agar belanja daring aman.
Hindari memberikan informasi lebih dari yang diperlukan untuk menyelesaikan pembelian. Jangan pernah membagikan informasi pribadi melalui telepon, seperti kata sandi, nomor kartu kredit, rekening bank, ataupun nama ibu kandung.
Baca semua laporan transaksi dengan saksama setelah menerimanya, periksa apakah ada tagihan yang tidak sah. Jika ada yang tidak biasa, segera laporkan.
"Belanja online dan pembayaran elektronik menjadi bagian penting dari aktivitas perayaan populer. Ancaman dapat datang dari mana saja, tetapi kita dapat melindungi diri dengan kewaspadaan dan solusi keamanan yang kuat yang terpasang di perangkat kita," tutup Yeo.