c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

06 Desember 2021

15:49 WIB

Manfaatkan IA-CEPA, ITPC Sydney Promosi Kopi Robusta Indonesia

Selama ini, kedai kopi dan barista Negeri Kangguru mengaku lebih sering memakai biji kopi arabica dibanding robusta.

Penulis: Khairul Kahfi

Editor: Fin Harini

Manfaatkan IA-CEPA, ITPC Sydney Promosi Kopi Robusta Indonesia
Manfaatkan IA-CEPA, ITPC Sydney Promosi Kopi Robusta Indonesia
Petani menunjukkan biji kopi saat dipanen di sentra perkebunan kopi Nisam Antara, Kabupaten Aceh Utara, Aceh, Minggu (31/10/2021). ANTARAFOTO/Rahmad

SYDNEY – Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Sydney dan Ditjen Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag, berkolaborasi dengan Opal Coffee dan The Q Coffee mengadakan Indonesian Coffee Cupping.

Acara ini bertujuan mempromosikan biji kopi Indonesia di Australia, terutama biji kopi robusta. Promosi melalui Indonesian Coffee Cupping pada 2021 telah dilakukan di Sydney, Australia sebanyak tiga kali. 

Dirjen PEN Kemendag Didi Sumedi mengatakan, kegiatan ini merupakan bentuk dukungan untuk petani kopi di Indonesia, yang mengalami kesulitan akibat banyaknya kedai kopi di Indonesia yang sementara tutup akibat pandemi covid-19. 

"Selain itu, sekaligus bertujuan membuka akses pasar ekspor Indonesia di pasar Australia melalui pemanfaatan Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia (IA-CEPA),” katanya dalam keterangan pers di Jakarta, Senin (6/12).

Pada sesi coffee cupping ini, ITPC Sydney memperkenalkan kopi robusta Indonesia yang berasal dari beberapa daerah di Indonesia, seperti Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Bengkulu, Lampung, dan Sumatra Selatan. 

Selain itu, terdapat juga biji kopi arabica yang juga turut dipromosikan, yaitu berasal dari Sulawesi Selatan, Sumatra Selatan, Sumatra Utara, dan Aceh.

Baca Juga: Tingkatkan Peluang Pasar Ekspor, KBRI Moskow Gelar Festival Kopi

Dengan telah diimplementasikannya IA-CEPA, lanjut Didi, peluang pasar kopi Indonesia di Australia semakin besar. 

“Harga kopi kita juga tidak kalah dengan kopi dari Amerika Selatan. Karena secara geografis, Indonesia adalah tetangga Australia jadi pasti biaya logistik lebih rendah,” imbuh Didi.

Didi menyampaikan, untuk mendukung perluasan pasar kopi Indonesia di Australia. Ditjen PEN sudah melakukan pengiriman sampel biji kopi dari seluruh Indonesia, untuk dipromosikan melalui ITPC Sydney kepada importir dan roaster di Australia. 

Menambahkan, Konsul Jenderal (Konjen) RI untuk NSW, SA, dan Queensland Vedi Kurnia Buana menyebut, Indonesia memproduksi sekitar 5,5% dari total produksi kopi dunia dan salah satu negara yang memiliki jenis asal kopi terbanyak. 

“Setiap kopi berbeda, memiliki rasa yang khas dan unik. Saya harap ketika Anda berpikir tentang kopi, Anda berpikir Indonesia,” ujar Vedi.

Minati Arabica
Kepala ITPC Sydney Ayu Siti Maryam menjelaskan, acara ini diselenggarakan karena pameran kopi terbesar di Australia, Melbourne International Coffee Expo (MICE), batal dilaksanakan tahun ini akibat pandemi covid-19. 

“Dengan pembatalan pameran ini, ITPC Sydney harus mencari cara baru untuk tetap mempromosikan produk Indonesia. Sehingga terciptalah mini pameran kopi Indonesia di kantor ITPC Sydney,” ungkap Ayu.

Ayu menuturkan, selama tiga hari, acara ini dihadiri sebanyak 10 pemilik kedai kopi dan barista di Sydney. Menurut mereka, biji kopi Indonesia adalah salah satu yang terbaik di dunia. 

Ke depan, Ayu harap, akan semakin banyak roaster dan barista Australia yang mengenal biji kopi Indonesia, terutama jenis robusta. Selama ini, kedai kopi dan barista Negeri Kangguru mengaku lebih sering memakai biji kopi arabica dibanding robusta. Karena, masyarakat Australia lebih menyukai jenis minuman kopi yang tidak terlalu pahit. 

"Masyarakat Australia lebih menyukai latte yang tidak terasa pahit dan lebih banyak susu. Namun demikian, permintaan akan kopi robusta mengalami tren kenaikan sehingga mereka sedang mencari biji kopi robusta dari berbagai negara, salah satunya Indonesia,” jelas Ayu.

Baca Juga: Liberika Kayong Utara Resmi Jadi Varietas Kopi Kalbar

Senada, Atase Perdagangan Canberra Agung Wicaksono menambahkan, hingga saat ini penjualan terbesar kopi Indonesia ke Australia adalah kopi arabica. Untuk itu, pihaknya mulai mencoba menjajaki kopi robusta kepada pemilik kedai kopi dan barista Australia. 

"Kami tidak menyangka antusiasmenya besar. Kami berharap, masyarakat Australia mulai teredukasi dengan varian kopi lain selain arabica,” jelas Agung.

Dari 11 kopi yang disajikan, robusta yang menjadi pilihan pertama peserta coffee cupping adalah biji kopi dari Jangsi dan Pagar Alam, Sumatra Selatan. Sedangkan untuk arabica adalah biji kopi Sidikalang, Sumatra Utara; dan Aceh. 

Pada periode Januari-September 2021, ekspor Indonesia ke Australia tercatat sebesar US$2,46 miliar atau naik 36,14% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. 

Sementara pada 2020, ekspor Indonesia ke Australia tercatat sebesar US$2,50 miliar, atau meningkat 7,61% dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$2,33 miliar.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar