05 Oktober 2021
19:27 WIB
Penulis: Khairul Kahfi
Editor: Fin Harini
JAKARTA – PT Pupuk Kalimantan Timur lewat program 'Makmur' terus fokus memberdayakan petani, guna membantu meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan. Terutama bagi petani di timur Indonesia.
Direktur Utama Pupuk Kaltim Rahmad Pribadi mengatakan, pihaknya terus semangat menjalankan komitmen terhadap ketahanan pangan nasional. Selain itu, program ini sebagai bentuk terima kasih kepada petani dalam memenuhi kebutuhan pangan bagi masyarakat Indonesia.
“Pada program ini, kami melakukan proses pendampingan intensif dan menciptakan ekosistem yang mendukung petani dengan budidaya pertanian secara berkelanjutan. Dalam menjalankannya, kami memperhatikan unsur masyarakat, lingkungan dan ekonomi,” terangnya lewat keterangan resmi, Jakarta, Selasa (5/10).
Sebagai negara agraris, akselerasi pertanian perlu terus dioptimalkan melalui berbagai inovasi, termasuk dalam hal pengembangan sumber daya.
Diinisiasi pertama kali oleh Pupuk Kaltim di 2020, 'Makmur' merupakan program peningkatan produktivitas dan keuntungan petani melalui ekosistem berkelanjutan. Mulai dari produksi hingga offtaker, mencakup seluruh wilayah Indonesia oleh seluruh perusahaan dalam naungan grup PT Pupuk Indonesia (Persero).
Seperti pengembangan di wilayah Sulawesi (Barat, Selatan, Tengah dan Utara), Bali, Gorontalo, Jawa (Tengah dan Timur), Kalimantan (Barat, Timur dan Utara), NTB dan NTT.
Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), Sulawesi Selatan yang menjadi salah satu wilayah program Makmur oleh Pupuk Kaltim menjadi sentra padi di provinsi Sulawesi Selatan. Di wilayah ini, lahan komoditas padi yang dikembangkan seluas 120 hektare per April 2021.
Sebelum bergabung program Makmur, produktivitas petani mencapai 6.000 ton/ha dengan keuntungan senilai Rp14,65 juta/ha. Setelah program dijalankan, pada April 2021 produktivitas petani meningkat 37% atau sebesar 8.200 ton/ha.
Dengan keuntungan mencapai Rp21,91 juta/ha atau setara dengan 50% peningkatan keuntungan dibandingkan sebelum bergabung dalam program Makmur.
Berkat program yang dijalankan dengan baik, 95 orang petani di kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan berhasil ditingkatkan produktivitasnya dan langsung berdampak pada pendapatan.
Menurut Rahmad, dampak positif lainnya juga ditawarkan oleh program Makmur kepada petani. Pada program sama, produsen Urea terbesar di Indonesia ini juga mengupayakan adanya offtaker atau jaminan pasar bagi para petani.
Offtaker akan membeli hasil panen petani sesuai dengan harga pasar. Terdapat pula akses permodalan dan perlindungan risiko pertanian.
"Itu sebabnya, bukan akselerasi produktivitas pertanian saja yang didapat, namun juga peningkatan pendapatan bagi para petani, dengan harapan kesejahteraan mereka juga dapat meningkat,” tegasnya.
Kondisi Program 2021
Hingga Agustus 2021, program Makmur Pupuk Kaltim telah dilaksanakan di lahan seluas 9.231 hektare. Atau, sudah mencapai 77% dari total target 2021, yang seluas 12.000 hektare.
Sementara dalam aspek komoditas dalam program, Pupuk Kaltim fokus pada komoditas pangan seperti padi, jagung, kakao, bawang merah dan tebu. Selaras dengan upaya peningkatan kesejahteraan petani, jumlah petani yang tergabung dalam program ini menjadi elemen utama.
Pupuk Kaltim menargetkan 9.000 orang petani tergabung dalam program Makmur di 2021. Realisasi program hingga Agustus 2021, Pupuk Kaltim tercatat telah berhasil mencapai 58% dari target 2021, yakni sebanyak 6.535 orang petani.
Produktivitas kerja petani juga dikembangkan pada program Makmur yang mana menjadi tolak ukur utama dalam meningkatkan penghasilan para petani.
Per Agustus 2021, petani komoditas padi berhasil meningkatkan produktivitas rata-rata hingga 137%, dibandingkan sebelum tergabung dalam program Makmur. Produktivitas itu juga mampu meningkatkan keuntungan petani komoditas padi hingga 151%.
"Perkembangan yang luar biasa ini tidak hanya terjadi di komoditas padi, tetapi juga di komoditas lainnya seperti jagung," kata Rahmad.