09 September 2025
17:43 WIB
Macquarie: Pergantian Menkeu Momen Uji Konsistensi Disiplin Fiskal
Saat ini pelaku pasar menantikan strategi Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa. Pergantian jadi momentum untuk menguji konsistensi pemerintah dalam menjalankan reformasi struktural dan disiplin fiskal.
Penulis: Fin Harini
Purbaya Yudhi Sadewa dan Sri Mulyani Indrawati dalam serah terima jabatan Menteri Keuangan di Jakarta, Selasa (9/9). ValidNewsID/Siti Nur Arifa
JAKARTA - Kepala Riset Macquarie Capital Indonesia Ari Jahja mengatakan pergantian menteri keuangan (menkeu), menjadi momentum untuk menguji konsistensi pemerintah dalam menjalankan reformasi struktural dan disiplin fiskal.
Menurutnya, saat ini pelaku pasar menantikan strategi baru dari Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa yang telah menggantikan Sri Mulyani Indrawati.
“Pasar kini menaruh perhatian pada kesinambungan disiplin fiskal, sembari menantikan strategi baru dari menkeu yang ditunjuk di tengah perlambatan ekonomi. Purbaya sebelumnya mendukung program prioritas pemerintah dan menilai target pertumbuhan ekonomi di atas 6% masih realistis,” ujar Ari Jahja dalam keterangan resmi, di Jakarta, Selasa (9/9), dikutip dari Antara.
Ari mengatakan, kunci utamanya adalah eksekusi kebijakan, termasuk menjaga kredibilitas dengan tetap mempertahankan batas defisit anggaran 3% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Baca Juga: Menkeu Purbaya Beberkan Strategi Pimpin Kementerian Keuangan
Ia menilai pelaku pasar menantikan dorongan lebih jauh terhadap langkah-langkah struktural demi meningkatkan daya saing, di antaranya peningkatan rasio pajak, belanja yang lebih terarah, eksekusi program prioritas yang lebih baik, serta kemudahan berusaha.
“Kenaikan belanja pemerintah pada paruh kedua 2025 dibandingkan paruh pertama akan krusial untuk mendukung pertumbuhan. Defisit fiskal diperkirakan melebar hingga Juli 2025, serta indeks PMI Manufaktur menunjukkan tanda-tanda ekspansi pada Agustus 2025,” ujar Ari.
Di sisi lain, ia mengingatkan risiko arus keluar modal asing (capital outflow) akan bergantung terhadap kecepatan eksekusi reformasi. Pada Agustus 2025, capital outflow mencapai US$675 juta.
“Mobilitas masyarakat meningkat seiring meredanya gelombang demonstrasi, tetapi dalam jangka menengah masih ada pertanyaan terkait kecepatan eksekusi reformasi struktural,” ujar Ari lagi.
Ia melanjutkan, pelaku pasar juga mencermati penciptaan lapangan pekerjaan baru dan peningkatan belanja modal perusahaan- perusahaan badan usaha milik negara (BUMN).
“Pasar juga menanti penciptaan lapangan kerja baru dan peningkatan belanja modal BUMN, di tengah potensi perlambatan investasi swasta,” ujar Ari.
Baca Juga: Menkeu Purbaya: Sri Mulyani Berhasil Jaga Stabilitas Fiskal RI
Terkait nilai tukar rupiah, ia mengingatkan bahwa cadangan devisa menurun ke level US$150,7 miliar pada Agustus 2025, atau terendah sejak November 2024.
Presiden Prabowo Subianto melakukan perombakan kabinet (reshuffle) di lima kementerian strategis, serta melantik satu pejabat instansi baru di Kabinet Merah Putih.
Salah satu reshuffle yaitu penunjukan Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa yang menggantikan Sri Mulyani Indrawati. Purbaya sebelumnya merupakan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).