26 Juli 2022
14:20 WIB
Penulis: Fitriana Monica Sari
Editor: Dian Kusumo Hapsari
JAKARTA – PT Fintek Karya Nusantara atau LinkAja mencatat penggunaan transaksi nontunai di luar Pulau Jawa terus bertumbuh. Hal ini sejalan dengan tren penggunaan uang elektronik di kota-kota besar Tanah Air.
Direktur Utama LinkAja, Yogi Rizkian Bahar mengungkap, fenomena ini terbukti dari kinerja perusahaan pada rentang periode Januari hingga Juni 2022, pertumbuhan tidak hanya terjadi spesifik di provinsi DKI Jakarta saja.
Menurut Yogi, pola pertumbuhan serupa turut dialami oleh sejumlah provinsi lainnya yang menyiratkan adanya peningkatan minat dalam penggunaan LinkAja sebagai sarana pembayaran digital untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari.
"Adanya pertumbuhan positif dari segi keaktifan pengguna, rutinitas bertransaksi, dan juga besaran nilai transaksi di dalam platform LinkAja di sejumlah daerah membuat kami yakin bahwa masih banyak potensi yang perlu semakin kami gali dan satukan demi kemajuan ekonomi bangsa," ujar Yogi dalam keterangan resmi yang diterima Validnews, Selasa (26/7).
Sebagai gambaran ika dibandingkan antara semester I-2022 dengan tahun sebelumnya, wilayah Sumatera, Sulawesi, Nusa Tenggara, hingga Papua turut mengkontribusikan pertumbuhan penggunaan LinkAja.
Adapun, tiga variabel penting yang menjadi tolak ukurnya adalah keaktifan pengguna, jumlah, serta besaran nilai transaksi dalam penggunaan LinkAja sebagai sarana pembayaran digital.
Diukur berdasarkan besaran jumlah transaksi, Sulawesi Utara dan Tenggara berada tepat di bawah provinsi DKI Jakarta, dengan persentase peningkatan yang signifikan sebesar 120% dan 94% dari periode yang sama di tahun 2021.
Mitra pembelian pulsa Telkomsel, yaitu DigiPOS terekam sebagai platform yang meraup transaksi terbesar di kalangan pengguna LinkAja berdasarkan data yang ditarik dari sejumlah wilayah Indonesia.
Kemudian disusul oleh pembelanjaan di ritel-ritel penyedia jasa makanan dan alat transportasi, seperti Commuterline khususnya di wilayah aglomerasi Jabodetabek dan transportasi panggilan, seperti Grab dan Gojek di wilayah Sulawesi.
Sejumlah provinsi yang menunjukkan aktivitas penggunaan aplikasi LinkAja cukup baik, di antaranya adalah provinsi Nusa Tenggara Timur, Yogyakarta, dan Papua Barat secara berurutan menjadi pengguna LinkAja paling aktif jika dibandingkan dengan wilayah lainnya.
Turut menyusul Jakarta, dua provisi di wilayah Sumatera, yaitu Sumatera Barat dan Bangka Belitung mesing-masing mencatat pertumbuhan sebesar 4% dan 3% berdasarkan nilai rupiah yang ditransaksikan sepanjang semester I-2022.
Yogi menuturkan, LinkAja sendiri telah menyediakan layanan jasa pembayaran digital sejak 2019. Dia juga menyebut bahwa LinkAja turut menjadi katalis dalam upaya demokratisasi serta inklusi keuangan bagi seluruh penduduk Indonesia.
Berdasarkan data We Are Social, sebanyak 76,8% dari total populasi penduduk Indonesia sudah mengadopsi layanan internet hingga April 2022. Oleh karena itu, dengan semakin terbentuknya literasi digital, upaya literasi keuangan berbasis digital pun terus digenjot oleh LinkAja dan LinkAja Syariah.
Hingga saat ini, tercatat ada lebih dari 83 juta pengguna terdaftar di platform LinkAja dan sejumlah provinsi di luar Ibu Kota memperlihatkan geliat pertumbuhan positif yang mempertegas kemajuan perekonomian dalam negeri.
Melalui ekosistem layanan transaksi keuangan elektronik yang lengkap dan terintegrasi, kata Yogi, konsistensi dan komitmen LinkAja dalam upayanya untuk #SatukanPotensiIndonesia semakin terealisasi.
"Dengan mengoptimalkan seluruh layanan yang diunggulkan oleh setiap BUMN yang merupakan pemegang sahamnya, LinkAja optimis dapat memenuhi kebutuhan transaksi digital yang aman dan nyaman, serta semakin mempercepat proses inklusi keuangan yang merata di Indonesia," pungkas Yogi.