c

Selamat

Kamis, 28 Maret 2024

EKONOMI

15 November 2021

21:00 WIB

Lincahnya Layanan Salon Mobile Anabul

Perawatan hewan yang bisa dilihat langsung pemilik dan fleksibilitas menjadi kelebihan layanan ini.

Penulis: Khairul Kahfi

Editor: Dian Kusumo Hapsari

Lincahnya Layanan <i>Salon Mobile</i> Anabul
Lincahnya Layanan <i>Salon Mobile</i> Anabul
Karyawan Happy Pets Mobile Grooming sedang melakukan treatment kepada anjing customer. Dok Ist

JAKARTA – Memiliki binatang peliharaan yang sehat dan bersih, sudah pasti menjadi dambaan pemilik. Sang pemilik juga biasanya semakin ingin terus merawat anabul atau anak bulu, sebutan kesayangan bagi anjing dan kucingnya, dengan kondisi yang prima. 

Hal ini lah yang mendasari Founder Happy Pets Mobile Grooming, Henny Marlita Pangadjaja, berinisiatif menggagas ide bisnis baru. 

Suatu waktu, Henny terpaksa bolak-balik setiap bulan dari Karawaci, Tangerang ke Jakarta untuk memberikan perawatan anjing kesayangan. Walaupun prosesnya membutuhkan tenaga ekstra dan merepotkan tetap ia lakukan agar hewan kesayangannya terjaga kebersihannya. 

Pada awal 2000-an, layanan petshop belum semarak seperti sekarang, dengan layanan jasa yang begitu variatif. Pada saat itu, yang bisa menawarkan jasa grooming peliharaan di rumah sendiri, apalagi jenis anjing, masih terhitung jari. 

"Dari situ Bu Henny riset dan berpikir 'kenapa tidak bikin sendiri saja (grooming)' pas 2002. Akhirnya, Happy Pets Mobile Grooming berjalan dan waktu itu jangkauannya terbatas paling Jakarta-Tangerang karena base-nya di sana," urai Supervisor Happy Pets Mobile Grooming, Jack Malcom Hk, kepada Validnews, Jakarta, Jumat (12/11).

Dari situ, lanjut Jack, Happy Pets terus berkembang dan melebarkan sayap. Dari merintis layanan mobile grooming, usaha tersebut berangsur terus melebar untuk membuka petshop dengan segala perintilannya. Mulai dari pakan, aksesoris, dan sebagainya diupayakan. 

Jack mengklaim, layanan pet grooming mobile begitu unggul. Utamanya, di sisi fleksibilitas dan hemat waktu. Selain itu, perawatan hewan semacam ini pun bisa dipantau pemilik hewan secara langsung. 

Hal ini berbeda dengan layanan grooming di toko. Di salon hewan, terkadang customer tidak bisa melihat langsung proses grooming anabul dari awal hingga akhir, karena standard operating procedure (SOP) yang ada. Sebaliknya, yang mereka lakukan terhadap peliharaan, jelas bisa dilihat sang pemilik.

"Nah kalau (grooming) di rumah, kan bisa lihat kerja dan hasilnya, hemat waktu, cost kalo bawa anjingya ke toko dan sebagainya. Itu juga, yang melatarbelakangi (layanan) kita datang saja ke rumah customer, jadi lebih praktis," ujarnya. 

Saat ini, Happy Pets Mobile Grooming memiliki 11 armada sepeda motor dan 1 armada mobil. Pemilihan armada juga akan memengaruhi biaya layanan grooming. 

Khusus mobil ditujukan untuk menjangkau customer yang lebih jauh atau yang memiliki keterbatasan lahan. Layanan mobile grooming menjangkau Kemang Pratama dan Harapan Indah, Bekasi; lalu sekitar Bambu Apus dan Cipayung; kemudian Cinere dan Ragunan; serta sekitar Bandara Soetta dan Dadap, Tangerang. 

Nantinya, pengguna tinggal menyediakan listrik dan air saja untuk mendukung layanan grooming di tempat tinggalnya. Saat ini, armada sepeda motor hanya menggunakan seorang groomer untuk mengerjakan pelayanan. 

"Sebelum pandemi, semotor berdua. Jadi ada groomer yang bertanggung jawab untuk cukur model dan styling, satunya lagi asisten untuk membantu groomer utama," terangnya. 

Meski kuantitas groomer disesuaikan, Jack menjamin bahwa kualitas pelayanan Happy Pets tidak akan berubah drastis. Pasalnya, perawat hewan di sana sudah melalui tahapan "sekolah dan teknik" untuk menjadi groomer profesional. 

Layanan bisa menjangkau janji temu atau appointment lebih banyak. Dalam sehari, satu groomer bisa mengerjakan 5–6 ekor hewan. 

Model yang diterapkan ini membuat pemasukan si groomer diterima penuh, tanpa harus dihitung dan dibagi. Sejauh ini, timnya hanya menerima grooming kucing dan anjing. Lain dari keduanya, tidak diterima meski banyak yang meminta. 

"Karena jelas beda treatment. Memang banyak juga, ada yang minta tolong mandiin monyet, kura-kura, kelinci, bahkan kambing juga. Nah, kalo di luar pet normal anjing-kucing, kita enggak bisa kerjakan, karena spesialisasinya hanya di dua itu," jelasnya. 

Adapun harga layanan mobile grooming sepeda motor dipatok berkisar Rp130 ribu untuk semua jenis kucing. Namun, jika membutuhkan armada mobil dengan jarak jauh layanannya dipatok menjadi Rp275 ribu.

Sementara itu, grooming anjing lewat layanan motor dipatok sekitar Rp155 ribu; kendati anjing berjenis malamute, akita, dan seterusnya harganya sekitar Rp170 ribu. Jika menggunakan layanan mobil akan dikenai biaya menjadi Rp300 ribu. Untuk itu, Happy Pets Mobile Grooming tidak memberikan biaya tambahan karena biaya tersebut sudah masuk ke dalam biaya utama. 

"Customer enggak perlu bayar transport dan lainnya, tapi yang di atas itu biaya perawatan basic saja ya. Kalau mau cukur atau treatment sakit jamur baru ada charge tambahan, itu menyesuaikan saja," katanya. 

Layanan Grooming Peliharaan
Jack juga menjelaskan bagaimana langkah-langkah groomer profesional dalam melaksanakan pelayanan kepada hewan. Secara umum, tidak ada perbedaan yang cukup jauh antara grooming kucing dan anjing peliharaan. 

Pada tahapan awal, anabul dibersihkan dulu sebelum benar-benar dimandikan. Seluruh kukunya harus dipotong dan dirapikan. Kemudian telinga hewan dibersihkan, dan bulu di sekitar telapaknya dirapikan dan dicukur. 

Jack menyebutkan, bulu di sela telapak kaki hewan dapat mengganggu langkahnya dan licin. Karenanya, bulu itu butuh dirapikan. Langkah ini dilanjutkan dengan merapikan bulu di bagian perut dan bagian duburnya, agar pup tidak mudah menempel. 

Lalu, telinga hewan peliharaan disumpal menggunakan kapas untuk menghindari kemasukan air. Baru setelah rangkaian terpenuhi, anabul siap dimandikan. Happy Pets mengunakan dua sampo buatan sendiri untuk membersihkan hewan peliharaan. 

"Sampo pertama untuk menghilangkan kotoran sampe bersih, lalu dibilas. Sampo kedua adalah kondisioner, fungsinya sebagai kondisioner untuk melembutkan bulu-bulunya," paparnya.  


Soal groomer terlatih, diklaim sebagai salah satu kelebihan usaha ini. Dengan pengalaman dan kepiawaian, mereka bisa menangani peliharaan dengan karateristik berbeda-beda. Untuk memegang, memandikan, mengatasi yang berontak dan lain sebagainya diajarkan tekniknya di sekolah grooming Happy Pets.  

Sebagai finishing touch, groomer Happy Pets akan menawarkan layanan tambahan cream spa untuk anabul. Layanan ini pun tidak dipungut charge tambahan, sebagai bentuk promosi yang sudah berjalan tiga tahun hingga kini. 

Prosesnya pun tidak jauh berbeda dengan cream spa untuk manusia. Anabul akan dibilas lagi dengan cairan cream spa khusus hewan piaraan, kemudian dipijit agar bulu mereka lebih lembut dan mengembang. 

"Tapi balik lagi ke customer, kalau tidak mau pakai juga tidak masalah. Setelah cream spa, dibilas lagi, baru dikeringin lagi pake blower. Semua alat-alatnya kita bawa sendiri ya, paling sediain air sama listrik saja," sebutnya. 

Dirinya juga menyarankan pemilik hewan berkomitmen untuk memberikan grooming kepada peliharaannya secara berkala. Jika peliharaannya dalam kondisi sehat dan tidak terlalu banyak beraktivitas dengan tanah, grooming bisa dilakukan sebanyak 1-2 kali/bulan.


"Namun, jika tidak punya kandang, lalu sering main di tanah ya 1 kali/minggu juga bisa. Tergantung customer treat peliharaannya di rumah," sebutnya. 

Kebutuhan ini bisa makin intens, manakala anjing atau kucing mengalami penyakit, seperti jamuran. Treatment grooming mesti dilakukan 2 kali/minggu. Pasalnya penyakit ini bisa membuat peliharaan berbau menyengat. Dalam kondisi tidak sehat, hewan peliharaan disarankan dicek ke dokter hewan dulu sebelum grooming. Dengan demikian, groomer bisa mendapat saran yang sesuai dengan kebutuhan hewan. 

Gangguan Pandemi
Tak ubahnya beragam bisnis di Tanah Air lainnya, pandemi awal sempat membuat kegiatan bisnis Happy Pet Mobile Grooming limbung. Jack memperkirakan, omzet menipis drastis hingga tersisa separuh alias 50% saja. 

Dari yang biasanya perbulan bisa menyentuh Rp300 juta menjadi hanya Rp150-200 juta saja. Customer mobile grooming, lanjutnya, mau tak mau membatasi kedatangan 'orang asing' di tempat tinggal. Jaga-jaga agar virus corona tidak menjangkiti pemilik rumah. 

Akhirnya penyesuaian layanan pun dilakukan. Ini dilakukan dengan membuat layanan dipecah dari dua orang untuk sekali layanan, menjadi hanya satu orang saja. Dengan model ini, pemesan jasa sudah bersiap jika awak usaha ini siap datang ke rumahnya. Mereka pun sudah divaksinasi semua. Bahkan, beberapa customer juga menyediakan tes antigen mandiri di lokasinya.  

Optimisme 2022
Happy Pets juga menatap optimistis pertumbuhan pada 2022. Karena sudah sejak lama, bisnis di industri layanan dan perawatan hewan peliharaan memang menjanjikan dan bagus. 

Menyesuaikan dengan optimisme tersebut, pemeliharaan ekosistem bisnis terus ditingkatkan. Mulai dari kualitas hasil, layanan, customer satisfaction dan seterusnya. Terpenting, memberikan pelayanan terbaik agar bisa kompetitif di dalam industri. 

Di sisi pemasaran, Happy Pets Mobile Grooming juga akan terus merambah ranah media sosial, berbekal pengalaman 19-20 tahun melayani. Dalam tiga tahun belakangan, kehadiran akun medsos juga berhasil menggaet pelanggan baru. 

Sebagai gambaran, laporan Rakuten Insight 2018 memperkirakan, pasar perawatan hewan peliharaan di Asia mencapai lebih dari US$1 miliar/tahun. Dengan proyeksi pertumbuhan menjadi US$1,5 miliar pada 2020. Hal ini mencerminkan pertumbuhan kekayaan kawasan. Sekaligus sikap terhadap kepemilikan hewan peliharaan sangat bervariasi di seluruh wilayah, seiring dengan tingkat kepemilikan.  

Optimisme Jack tak salah memang. Hal yang harus dilakukan adalah bersiap menyesuaikan permintaan pasar.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentar Login atau Daftar





TERPOPULER