22 Oktober 2025
18:15 WIB
Lelet, BI Gemas Bunga Kredit Bank Cuma Turun 15 bps Sejak Awal 2025
BI menyorot laju penurunan suku bunga kredit bank berjalan lambat hanya sebesar 15 bps sejak awal 2025. Padahal sejak September 2024 hingga kini, BI-Rate sudah agresif turun 150 bps.
Editor: Khairul Kahfi
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo bersiap menyampaikan keterangan pers terkait hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) di Jakarta. Antara Foto/Dhemas Reviyanto
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) menyorot laju penurunan suku bunga kredit perbankan masih berjalan lambat pasca-pemangkasan suku bunga acuan (BI-Rate), yakni hanya turun sebesar 15 basis poin (bps) sejak awal 2025.
Padahal, bank sentral telah cukup agresif menurunkan bunga acuan sebanyak enam kali dengan total sebesar 150 bps sejak tahun lalu. Penurunan BI-Rate sudah terjadi pada September 2024, kemudian berlanjut pada Januari, Mei, Juli, Agustus, dan September 2025.
“Penurunan suku bunga kredit perbankan bahkan berjalan lebih lambat, yaitu sebesar 15 bps dari 9,20% pada awal 2025 menjadi sebesar 9,05% pada September 2025,” jelas Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Oktober 2025 secara daring di Jakarta, Rabu (22/10), melansir Antara.
Baca Juga: BI-Rate Oktober 2025 Ditahan Di Level 4,75%
Sementara dari sisi suku bunga dana, BI mencatat, suku bunga deposito 1 bulan hanya turun sebesar 29 bps dari 4,81% pada awal 2025 menjadi 4,52% pada September 2025.
Perkembangan ini, BI identifikasi, terutama dipengaruhi oleh pemberian special rate kepada deposan besar yang mencapai 26% dari total Dana Pihak Ketiga (DPK) bank.
“Bank Indonesia memandang penurunan suku bunga perbankan perlu terus didorong sejalan dengan pelonggaran kebijakan moneter yang telah ditempuh dan penempatan dana Saldo Anggaran Lebih (SAL) pemerintah di perbankan,” kata Perry.
Baca Juga: Kredit Perbankan September Tumbuh 7,70%, Tapi Belum Double Digit
Adapun suku bunga INDONIA tercatat turun sebesar 204 bps dari 6,03% pada awal 2025 menjadi 3,99% per 21 Oktober 2025, seiring dengan penurunan BI-Rate sebesar 150 bps sejak September 2024 dan ekspansi likuiditas moneter BI.
Suku bunga Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) untuk tenor 6, 9, dan 12 bulan juga menurun, masing-masing sebesar 251 bps, 254 bps, dan 257 bps sejak awal 2025 menjadi 4,65%; 4,67%; dan 4,70% pada 17 Oktober 2025.
Imbal hasil Surat Berharga Negara (SBN) untuk tenor 2 tahun menurun sebesar 218 bps dari 6,96% pada awal 2025 menjadi 4,78% pada 21 Oktober 2025.
Baca Juga: BI: Efek Penurunan Suku Bunga Baru Terasa 1,5 Tahun ke Ekonomi
Sementara SBN tenor 10 tahun menurun sebesar 132 bps dari tingkat tertinggi 7,26% pada pertengahan Januari 2025 menjadi 5,94%.
“Namun demikian, penurunan suku bunga perbankan masih berjalan lambat dan karenanya perlu dipercepat,” tegas Perry lagi.