c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

31 Agustus 2021

17:32 WIB

Lelang SUN Banjir Peminat, Penawaran Tembus Rp116,10 Triliun

SKB Menteri Keuangan dan Gubernur BI serta hasil simposium Jackson Hole menjadi faktor tingginya permintaan SUN.

Editor: Fin Harini

Lelang SUN Banjir Peminat, Penawaran Tembus Rp116,10 Triliun
Lelang SUN Banjir Peminat, Penawaran Tembus Rp116,10 Triliun
Ilustrasi surat berhutang negara. Shutterstock/dok

JAKARTA – Pemerintah kembali menyerap dana dari lelang tujuh Surat Utang Negara (SUN) sebesar Rp21 triliun. Dari lelang kali ini, total penawaran yang masuk sebesar Rp116,10 triliun. Jumlah dana yang diserap telah memenuhi target indikatif sebesar Rp21 triliun.

Hal tersebut diambil dengan mempertimbangkan rencana kebutuhan pembiayaan tahun 2021, yield /imbal hasil Surat Berharga Negara (SBN) yang wajar di pasar sekunder, serta pemenuhan suplai SUN dari pasar perdana.

“Pemerintah memutuskan untuk memenangkan permintaan sebesar Rp21 triliun, bid to cover ratio sebesar 5,53 kali,” kata Direktur Surat Utang Negara DJPPR Deni Ridwan dalam keterangan resmi, Jakarta, Selasa (31/8).

Ia menjelaskan, penandatanganan Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 antara Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia berpengaruh pada penurunan target lelang Surat Berharga Negara (SBN). Hal ini mendorong peningkatan permintaan SUN.

Tidak hanya itu, hasil simposium Jackson Hole yang direspons positif oleh pelaku pasar berdampak pada tingginya demand yang disampaikan investor pada lelang SUN hari ini.

Selain itu, masih tingginya likuiditas di pasar domestik turut mendorong pasar SUN semakin bullish. Total bids yang masuk Rp116,1 triliun merupakan bids tertinggi sepanjang tahun 2021 atau kedua tertinggi sepanjang sejarah lelang penerbitan SUN.

Deni juga mengungkapkan, partisipasi investor asing meningkat dibandingkan dengan lelang sebelumnya, yaitu sebesar 19,2% dari total bids, dimana seri yang paling diminati adalah Obligasi Negara (ON) tenor 11 dan 21 tahun.

Mayoritas bids pada lelang hari ini juga berada pada tenor 11 dan 21 tahun dengan persentase 68,2% dari total incoming bids

“Dibandingkan lelang dua minggu lalu, terjadi penurunan signifikan pada WAY yang dimenangkan, yakni turun antara 5 hingga 30 bps. Bahkan, WAY untuk ON tenor 11 tahun turun 30 bps hingga mencapai di bawah 6%,” ungkap Deni.

Seperti diketahui, menurut APBN KiTa edisi bulan Agustus 2021, realisasi pembiayaan anggaran hingga akhir bulan Juli 2021 ini sudah mencapai Rp447,78 triliun atau sebesar 44,49% terhadap pagu APBN 2021.

Realisasi pembiayaan sampai akhir Juli 2021 ini didominasi oleh pembiayaan utang sebesar Rp468,05 triliun atau 104,53% dari total nilai pembiayaan anggaran.

Realisasi pembiayaan utang sampai akhir bulan Juli 2021 tersebut terdiri atas realisasi SBN (Neto) sebesar Rp487,42 triliun dan Pinjaman (Neto) sebesar negatif Rp19,37 triliun.

Di samping pembiayaan utang, pemerintah juga telah merealisasikan pembiayaan investasi sebesar negatif Rp48,56 triliun, pemberian pinjaman sebesar Rp1,59 triliun, dan pembiayaan lainnya sebesar Rp26,69 triliun.

Sementara, untuk kewajiban penjaminan belum dilakukan realisasi anggaran sampai dengan akhir Juli 2021 ini.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar