15 Mei 2023
08:01 WIB
JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kembali memberikan sambungan listrik gratis melalui program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) di Kecamatan Purworejo, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah.
Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Wanhar menuturkan program BPBL Kabupaten Purworejo secara keseluruhan disalurkan kepada 367 rumah tangga tidak mampu yang tersebar di 13 kecamatan.
Secara total, program BPBL TA 2022 di Provinsi Jawa Tengah telah tersalurkan kepada 9.695 rumah tangga.
"Realisasi di Jateng TA 2022 totalnya 9.695 rumah tangga. Untuk yang baru saja kami resmikan itu di Kabupaten Purworejo, dimana telah tersambung 367 rumah tangga di 13 kecamatan," ujar Wanhar lewat keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Minggu (14/5).
Pada kesempatan itu, Anggota Komisi VII Abdul Kadir Karding menegaskan penyaluran BPBL di Kabupaten Purworejo merupakan upaya perwujudan cita-cita pemerintah melalui Kementerian ESDM dan PLN supaya tidak ada rumah tangga yang tidak tersambung aliran listrik.
"Karena listrik sudah jadi kebutuhan utama. Selain berfungsi sebagai penerangan, juga sebagai energi pengembangan segala usaha dan aktivitas sehari-hari," sebutnya.
Asal tahu saja, Kementerian ESDM pada tahun 2022 lalu berhasil merealisasikan BPBL kepada 80.183 rumah tangga.
Angka tersebut merupakan 100,2% dari target yang telah ditetapkan sebelumnya, yakni 80.000 rumah tangga yang mendapat sambungan listrik gratis.
Selanjutnya pada Rapat Kerja Menteri ESDM dengan Komisi VII DPR September 2022 lalu, disepakati alokasi BPBL pada APBN TA 2023 akan menyasar 83.000 rumah tangga di 34 provinsi.
Dalam perjalanannya, terdapat revisi DIPA pada April 2023 sehingga target bertambah menjadi 125.000 rumah tangga yang bersumber dari pemanfaatan sisa anggaran kegiatan lain.
"Untuk TA 2023 khusus di Provinsi Jawa Tengah, direncanakan mendapat alokasi 15.000 rumah tangga penerima BPBL," kata Wanhar.
Wanhar meyakini program BPBL tak sebatas meningkatkan rasio elektrifikasi, tetapi juga diharapkan bisa mengangkat taraf hidup dan kemandirian masyarakat. Dalam hal ini, ia berharap masyarakat kelas bawah tak lagi bergantung pada penyediaan listrik dari tetangga karena sudah punya akses listrik lewat program BPBL.
Sementara itu, Vice President Penjualan PT PLN (Persero) Rudiana Nurhadian menyebut pihaknya akan terus berkolaborasi dengan mitra kerja guna melaksanakan amanat dari Kementerian ESDM terkait program BPBL.
Program tersebut, imbuh Rudiana, merupakan bentuk dukungan perseroan terhadap rencana pemerintah untuk mendongkrak taraf hidup masyarakat tidak mampu dengan memeratakan akses dan penyediaan tenaga listrik di seluruh daerah.
"Jadi program ini merupakan bukti komitmen PLN untuk memberikan kontribusi dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat tidak mampu dan listrik untuk kehidupan yang lebih baik," tandasnya.