20 Oktober 2022
13:23 WIB
Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Fin Harini
JAKARTA – Lazada menilai animo pelanggan untuk festival belanja online akhir tahun masih sangat besar, sehingga penting untuk para penjual mempersiapkan diri dengan baik. Salah satunya dengan mengenali minat belanja masyarakat.
SVP, Seller Operations, Lazada Indonesia Haikal Bekti Anggoro menyampaikan menyebutkan gratis ongkos kirim (ongkir) masih menjadi alasan utama pelanggan berbelanja online.
Karena itu, Gratis Ongkir menjadi bagian dari komitmen Lazada memberi kepuasan berbelanja. Lazada pun mengajak para penjual untuk turut berpartisipasi dalam memberikan Gratis Ongkir.
"Promosi ini terbukti sangat ampuh karena berdasarkan data kami, penjual yang memberikan Gratis Ongkir bisa mendapatkan peningkatan jumlah pesanan hingga 100%," ungkapnya, dalam acara Lazada Seller Conference: Level Up 2022, Rabu (19/10).
Dia menambahkan, Lazada terus berinovasi dalam menciptakan platform yang menarik dan bermanfaat bagi penjual ataupun pembeli. Misalnya, untuk mendorong pembelanjaan pelanggan saat festival belanja, ia mengatakan Lazada juga melakukan pembaruan fitur.
Salah satunya fitur Flash Sale yang kini bernama LazFlash. Melalui fitur ini, dia menjelaskan penjual bisa merasakan peningkatan jumlah unit produk yang terjual hingga 7 kali lipat dibanding hari biasa.
Turut menyampaikan paparan mengenai tren dan perilaku belanja online masyarakat Indonesia, hasil survei yang dilakukan GfK Market Intelligence menyebutkan bahwa masyarakat Indonesia tampaknya masih berhati-hati dalam berbelanja, karena masih adanya kekhawatiran pandemi serta inflasi.
“Perilaku ini sejalan dengan temuan kami, di mana kami 61% masyarakat menunggu adanya promosi atau sale sebelum melakukan pembelian. Mereka bahkan merencanakan pembelanjaan 4-5 minggu sebelumnya dan secara aktif menjadi promo-hunter yang mencari promo atau diskon,” jelas Retail Services Director GfK Market Intelligence, Elvinda Liung.
Survei tersebut juga menemukan konsep livestreaming yang menawarkan dan menjual produk secara langsung di platform e-commerce sebagai cara baru untuk menarik perhatian calon konsumen. Selain itu, dengan mulai berakhirnya pandemi, hybrid-shopping yang menggabungkan belanja secara offline dan online menjadi pilihan konsumen.
"Di ranah online sendiri, mayoritas konsumen berbelanja produk fesyen, kosmetik, dan kebutuhan pribadi," sambung Elvinda.
UMKM Tumbuh
Haikal menjelaskan pihaknya mendorong keterlibatan UMKM dalam festival belanja. "Kami melakukan penawaran berbagai program dan inisiatif agar UMKM yang telah melakukan digitalisasi dapat terus bertahan dan berdaya saing tinggi di dalam ekosistem ekonomi digital," katanya.
Dari data yang dimiliki, daerah dengan pertumbuhan jumlah penjual yang lebih cepat tidak lagi berasal dari Ibukota dan Ibukota Provinsi, melainkan dari Kota dan Kabupaten penyangganya.
Misalnya saja, Kota dan Kabupaten di Jawa Tengah dan Jawa Barat mencatat pertumbuhan 2 kali lebih cepat dibandingkan pertumbuhan nasional. Senada, Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat mencatat pertumbuhan jumlah penjual yang bisa mencapai 3 kali lipat dibandingkan Kota Bandung yang disangganya.
"Hal ini menunjukkan komitmen kami untuk membuka akses kepada UMKM di manapun di Indonesia,” ujar Haikal.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyampaikan seiring dengan meningkatnya jumlah pelaku UMKM yang bertransformasi digital, kolaborasi antara pemerintah, industri, serta pemangku kepentingan lainnya hendaknya terus diperkuat untuk mendukung UMKM mencapai potensi optimalnya dalam ekonomi digital Indonesia.
“Pemanfaatan ekonomi digital menjadi bagian tak terpisahkan dalam proses bisnis UMKM. Adaptasi dalam proses transformasi digital menjadi kunci resiliensi pelaku koperasi dan UMKM," katanya.
Dia menjelaskan ekonomi digital Indonesia diproyeksikan mencapai Rp4.531 triliun pada tahun 2030. Dengan potensi yang besar itu ia mengatakan setiap orang harus bersama–sama menjaga agar UMKM Indonesia dapat memanfaatkan peluang tersebut.
"Untuk memanfaatkan potensi tersebut, pemerintah tengah mendorong 30 juta UMKM untuk onboarding ke dalam ekosistem digital pada tahun 2024,” ucapnya.
Sebagaimana telah diangkat dalam Studi Lazada tahun 2020 yang bertajuk “Percepatan Ekonomi Digital Indonesia Melalui E-commerce”, e-commerce telah menjadi katalis dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi digital. Hasil studi menemukan bahwa e-commerce memberikan dampak yang besar bagi UMKM Indonesia melalui beragam program dan insentif serta edukasi dan pemberdayaan komunitasnya untuk mendorong digitalisasi UMKM.
Menurut data Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia, per Juni 2022, sebanyak 19,5 juta UMKM telah bergabung dalam platform e-commerce.
Tentang Lazada Seller Conference: Level Up 2022
Lazada Seller Conference telah digelar secara rutin sejak 2019 untuk memberi kesempatan bagi penjual UMKM di ekosistem Lazada untuk bertemu dan berdiskusi dengan ahli-ahli di dalam ekosistem ekonomi digital.
Pada 2021, ‘Lazada Seller Conference 2021-Level Up, Cermat Melesat’ dihadiri oleh 23 ribu khalayak secara online, termasuk penjual di Lazada. Lazada Seller Conference: Level Up 2022 mengundang 1.000 peserta UMKM secara offline dengan kesempatan bagi puluhan ribu penjual lainnya dari seluruh Indonesia untuk menyaksikan Lazada Seller Conference secara online melalui Seller Center di Lazada.
Disebutkan acara ini dilaksanakan dalam upaya mendukung pemberdayaan UMKM yang berkontribusi besar bagi perekonomian Indonesia, untuk itu Lazada Indonesia kembali menggelar Lazada Seller Conference sebagai program edukasi bagi para penjual di platform Lazada.
Acara yang bertajuk Lazada Seller Conference: Level Up 2022 diselenggarakan pada tanggal 19 Oktober 2022 dengan memaparkan kiat-kiat dalam memanfaatkan tren pasar serta menangkap peluang bisnis terbaru agar dapat meningkatkan bisnisnya di Lazada, terutama jelang festival belanja akhir tahun 11.11 dan 12.12 mendatang.
Acara Lazada Seller Conference: Level Up 2022 dibuka oleh Menteri Koperasi dan UKM Republik Indonesia, Teten Masduki, Chief Commercial Officer Lazada Indonesia, James Chang, serta Executive Director Lazada Indonesia, Ferry Kusnowo.
Acara ini juga menghadirkan banyak pembicara baik dari internal Lazada maupun pembicara ahli eksternal lainnya, termasuk Retail Services Director GfK Market Intelligence, Elvinda Liung yang berbagi mengenai tren dan perilaku belanja online konsumen Indonesia.
Untuk diketahui, Lazada Seller Conference: Level Up 2022 turut menghadirkan sesi Masterclass bagi penjual Lazada yang disampaikan oleh para LazStar Trainer seperti Dedy Liem, Stephen Lawrence dan Farica Edgina Yosafat. LazStar Trainer adalah para penjual sukses di Lazada yang telah bersertifikasi untuk menjadi pengajar bagi para penjual lainnya di Lazada.
Para LazStar Trainer telah melewati serangkaian pelatihan bersertifikasi dari Lazada sehingga dianggap mumpuni untuk berbagi motivasi dan kiat berjualan di platform digital.
Sesi Masterclass juga bertujuan untuk memberi wawasan kepada penjual untuk membedah kinerja toko dan memanfaatkan fitur di Lazada agar bisa meningkatkan penjualan mereka, khususnya saat festival belanja akhir tahun 11.11 dan 12.12 mendatang.
Sebagai LazStar Trainer yang juga penjual sukses di Lazada dan pemimpin Lazada Club Bandung, Farica Edgina Yosafat memberikan dukungan bagi penjual lainnya untuk berbagi pengetahuannya mengenai strategi penetapan harga dan promosi saat festival belanja online saat Lazada Seller Conference.
“Saya senang dan bangga bisa berkontribusi lebih dari hanya sekadar sebagai penjual. Di Lazada saya juga bisa memberi pelatihan dan membangun komunitas antar penjual dengan tujuan utama untuk membangun keterampilan para penjual agar bisa sukses bersama di dalam platform Lazada,” kata Farica.
Haikal menambahkan, seluruh program edukasi yang ada di Lazada ini akan terus dijalankan dan kembangkan demi bisa mendorong pengembangan UMKM di Indonesia.
“Khususnya para penjual serius yang ingin tumbuh dan berkembang di ranah digital bersama Lazada,” tutup Haikal.