16 September 2023
16:31 WIB
Penulis: Nuzulia Nur Rahma
JAKARTA - Bagi kamu yang tertarik memulai bisnis di bidang solusi teknologi seperti startup, ada beberapa hal mendasar yang harus kamu ketahui. Ini seperti bagaimana memulai perjalanan bisnis di bidang startup dan mengenal tiga karakteristik utamanya.
Sebagai latar belakang, pada tahun 2015 ranah teknologi di Indonesia terhitung cukup baru. Waktu itu startup seperti Uber baru sekali masuk ke Indonesia, lalu ada Tokopedia, Go-jek dan startup lainnya.
Namun sekarang tentunya dunia ekosistem digital sudah jauh sekali maju serta banyak entrepreneur yang bergabung kemudian membuat Inovasi dan disrupsi.
Sebelum memulai bisnis usaha startup kamu harus mengerti terlebih dahulu definisi atau pengertian dari startup.
Partner of East Ventures Melisa Irene mengatakan secara definisi, tech startup merupakan pekerjaan dengan mengerjakan suatu pekerjaan menggunakan produk teknologi baik dalam sebuah produk bisa juga dalam bentuk layanan.
Pekerjaan ini tentunya harus bisa membawa solusi ke market dan berusaha untuk menyelesaikan suatu masalah yang dialami oleh masyarakat.
"Selain itu dan ada kata-katanya add skill artinya pertumbuhannya cepat. Dia (startup) juga bisa untuk melalui pertumbuhan yang cepat tanpa harus menambah resources yang proporsional dengan skala dia bertumbuh," katanya dilansir dari unggahan video Youtube, Sabtu (16/9).
Baca Juga: Founder Startup Simak! Ada Kesempatan Pendanaan Senilai Rp1,9 M
Ia menegaskan, solusi yang ditawarkan juga harus langsung bisa menyelesaikan masalah yang ada. Menurutnya, banyak sekali startup yang harus gulung tikar lantaran solusi yang ditawarkan tidak langsung terjadi.
"Menjalankan startup itu tidak ada jaminan sukses. Karena definisi startup adalah ada kata-kata start yang artinya dia baru mulai dan ada kemungkinan dia berhasil tapi besar kemungkinan startup itu sebetulnya gagal," ujarnya.
Dari hal ini ia membeberkan tiga karakteristik utama dari startup yang perlu diperhatikan oleh para calon founder. Pertama inovatif, sebuah perusahaan menurutnya harus bisa membawa inovasi baru bukan hanya dari produk melainkan cara berbisnis.
"Founder bisa membuat sebuah cara lebih kreatif lagi untuk menyelesaikan sebuah masalah atau membuat pengalaman yang baru," katanya.
Kedua disruptif. Menurutnya inovatif saja tidak akan cukup, founder setidaknya butuh disruptif untuk membawa sebuah perubahan yang besar. Meski begitu Melisa tau hal ini terkadang membawa beberapa penolakan dari player lama yang merasa wilayah usahanya terjajahi.
"Itu banyak sekali yang merasa terganggu, mostly adalah command player. Jadi biasanya ketika disruptif terjadi itu akan berdampak kepada sebuah rantai yang sudah berjalan bertahun-tahun dan mungkin player-player yang berada di ranking atas sudah nyaman dengan posisinya," kata dia.
Baca Juga: 6 Startup Portofolio East Venture Masuk Forbes Asia 100 to Watch 2023
Untuk itu ia menekankan bagi para founder agar terus berinovasi dan membuat disrupsi karena hanya perusahaan yang membuat masa depan yang melakukan disruptif.
Ketiga pertumbuhan. Ia menjelaskan perusahaan yang mampu melakukan dua hal diatas harus mengalami pertumbuhan yang pesat month-on-month.
"Jadi tidak cukup dua hal itu, tapi perusahaan juga harus terus-menerus mencari opportunity untuk pertumbuhan. Bisa saja dengan ekspansi customer atau banyak sekali yang kita lihat adalah memberikan offering offering baru Lewat agen produk," imbuhnya.
Ia menyimpulkan, tiga karakteristik ini akan menumbuhkan suatu katalis yang tinggi dan revolusi industri akibat teknologi. Hingga akhirnya bisa membantu perusahaan untuk punya Inovasi dan juga pertumbuhan yang cepat.