c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

13 Maret 2024

19:06 WIB

Lahan Rawa Di Sumsel Diproyeksikan Hasilkan 1 Juta Ton Beras

Ada lima kabupaten di Sumsel yang dioptimalkan menjadi lahan persawahan dengan dana ratusan miliar rupiah, untuk hasilkan tambah produksi beras.

Editor: Rikando Somba

Lahan Rawa Di Sumsel Diproyeksikan Hasilkan 1 Juta Ton Beras
Lahan Rawa Di Sumsel Diproyeksikan Hasilkan 1 Juta Ton Beras
Ilustrasi sejumlah petani duduk di pematang sawah sebelum menanam padi di daerah persawahan. Antara Foto/Ahmad Subaidi

PALEMBANG- Lebih dari 98.400 hektare lahan rawa di lima kabupaten dalam provinsi Sumatra Selatan difungsikan Sebagai sawah guna meningkatkan ketahanan pangan nasional. Produksi beras Sumsel selama ini setiap tahunnya sekitar tiga juta ton, dengan optimalisasi lahan rawa diharapkan bisa bertambah lebih dari satu juta ton beras.

"Untuk mengoptimalisasi lahan rawa tersebut dialokasikan anggaran sekitar Rp577,72 miliar," kata Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumsel Bambang Pramono, di Palembang, Rabu (13/3).

Lima kabupaten yang menjadi sasaran kegiatan optimalisasi lahan rawa adalah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) seluas 65.000 hektare (Ha), dan Kabupaten Banyuasin 22.000 Ha. Kemudian Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur seluas 5.000 Ha, Ogan Ilir 4.000 Ha, dan Kabupaten Muara Enim seluas 2.400 Ha.

Untuk mendukung optimalisasi lahan rawa yang merupakan program dari Kementerian Pertanian itu dilibatkan tim ahli dari Universitas Sriwijaya (Unsri) Palembang. Tim ahli Unsri dilibatkan dalam melakukan survei, investigasi, dan desain (SID) optimalisasi lahan rawa di lima kabupaten tersebut.

Selain itu untuk melakukan pembuatan tanggul dan saluran, serta pemasangan pompa air.

Bambang menambahkan, melalui berbagai upaya tersebut diharapkan Sumsel yang selama ini menjadi salah satu lumbung pangan nasional bisa mempertahankan status tersebut dengan kemampuan produksi beras yang lebih banyak.


Bersama PUPR
Sementara, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan segera melakukan koordinasi dengan Kementerian PUPR dalam memaksimalkan perairan pertanian melalui perbaikan irigasi di sejumlah daerah guna mewujudkan swasembada pangan Indonesia.

“Nanti kami berkoordinasi dengan Kementerian PU karena ke depan kita sedang menyiapkan sarana produksi yang selalu tersedia dan harga yang menguntungkan petani. Karena itu yang diinginkan petani," kata Amran dalam keterangan di Jakarta, Minggu.

Dikutip dari Antara, Amran mengatakan, pembangunan irigasi pernah dilakukan pada periode awal pemerintahan Presiden Joko Widodo yang juga melibatkan Kementerian PUPR dalam membangun irigasi di lahan 3 juta hektare. Kolaborasi tersebut terbukti mampu menghasilkan capaian gemilang dimana Indonesia pada 2017, 2019 dan 2020 mencapai swasembada.

"Dulu kami gunakan swakelola petani sehingga petani memiliki pendapatan tetap, kalau tidak salah ada 3 juta hektare yang kami perbaiki waktu itu," katanya.

Amran menambahkan, sebelumnya Kementerian PUPR memberi kontribusi besar pada program nasional food estate dengan melakukan pembangunan irigasi dan saluran air untuk persawahan di sana.

Dia menambahkan, air merupakan kebutuhan utama dalam meningkatkan produksi di saat Indonesia dan juga dunia menghadapi cuaca ekstrem akibat fenomena alam El Nono yang cukup panjang. 

Ia mengatakan saat ini pihaknya tengah fokus pada pembangunan dan optimasi lahan rawa mineral yang tersebar di sejumlah provinsi.  “Adapun komoditas yang ditanam pada program tersebut di antaranya padi dan jagung. Kami yakin dengan pondasi yang kami bangun saat ini, dalam 2-3 tahun yang akan datang kita akan mencapai swasembada," kata Amran.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar