c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

EKONOMI

15 Maret 2023

14:30 WIB

Lagi, Meta Akan PHK 10.000 Pekerja

Dengan total PHK mencapai 21.000 pekerja, sejak November 2022, Meta sejauh ini membukukan jumlah PHK terbesar di antara perusahaan teknologi, melebihi Amazon yang telah mem-PHK 18.000 pekerja

Lagi, Meta Akan PHK 10.000 Pekerja
Lagi, Meta Akan PHK 10.000 Pekerja
Logo Meta Inc, Induk perusahaan Facebook, Instagram, dan WhatsApp. dok. Shutterstock

SAN FRANCISCO- Raksasa teknologi Amerika Serikat (AS) Meta pada Selasa (14/3) waktu setempat mengatakan akan kembali melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 10.000 orang pekerja, dalam PHK besar-besaran putaran kedua.
 
"Ini akan sulit dan tidak terhindarkan," kata CEO Meta Mark Zuckerberg seperti dilansir Antara, Rabu (15/3).

Dia menambahkan, PHK itu akan dilakukan untuk membangun perusahaan yang lebih ramping, lebih teknis, serta meningkatkan kinerja bisnis guna memungkinkan visi jangka panjang. 

PHK itu akan memengaruhi tim perekrutan, teknologi, bisnis, serta internasional, dan pelaksanaannya dapat memakan waktu hingga akhir tahun, kata Zuckerberg.
 
Induk perusahaan Facebook, Instagram, dan WhatsApp ini sebelumnya telah mem-PHK sekitar 11.000 pekerja pada November 2022. Dengan total PHK mencapai 21.000 pekerja, perusahaan media sosial yang berbasis di Menlo Park itu sejauh ini membukukan jumlah PHK terbesar di antara perusahaan-perusahaan teknologi, melebihi Amazon yang telah mem-PHK 18.000 pekerja.
 
Dalam laporan pendapatan Meta untuk Februari, Zuckerberg mengatakan kepada para investornya, tema manajemen perusahaan itu untuk 2023 adalah "Tahun Efisiensi".
 
Tenaga kerja Meta pada akhir 2022 naik 20% dari tahun sebelumnya dan hampir dua kali lipat dari sebelum pandemi pada 2019. PHK dua putaran ini diperkirakan akan mengurangi jumlah karyawan perusahaan itu menjadi sekitar 65.000 pekerja.

Media Sosial Baru

Baru-baru ini, Meta Platforms Inc sedang bersiap membuat media sosial baru yang bisa menjadi tandingan Twitter sebagai "ruang publik digital".
 
"Kami sedang mengeksplorasi jejaring sosial terdesentralisasi untuk berbagi informasi terbaru lewat teks. Kami yakin ada kesempatan untuk ruang di mana kreator dan tokoh publik bisa berbagi informasi secara tepat tentang hal-hal yang mereka sukai," kata juru bicara Meta, disiarkan Reuters, Jumat (10/3) waktu setempat.
 
Aplikasi buatan Meta itu akan dilandasi kerangka yang digunakan Mastodon, aplikasi yang mirip Twitter dan diluncurkan pada 2016. Aplikasi mirip Twitter itu akan menguntungkan Meta, sebab, platform mikroblog itu sedang bermasalah sejak dipimpin Elon Musk.
 
Rencana Meta juga bertepatan dengan kondisi platform terbesar milik mereka, Facebook, sedang berjuang untuk menarik pengguna usia lebih muda. Investasi perusahaan pada metaverse, dunia virtual di mana pengguna bisa berinteraksi, juga menunjukkan hanya sedikit keuntungan dalam jangka pendek.
 
Sementara platform lainnya milik Meta, yaitu Instagram, sedang menghadapi persaingan ketat dengan TikTok. Namun, belum jelas kapan Meta akan meluncurkan aplikasi tandingan Twitter itu.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar