26 Mei 2025
16:01 WIB
360Kredi Resmi Rebranding Jadi KrediOne, Janji Penagihan Tidak Kasar
KrediOne menjanjikan perhatian serius terhadap keluhan yang sering muncul dari konsumen terkait praktik penagihan yang dianggap kasar.
Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Fin Harini
CEO KrediOne Kuseryansyah dalam acara rebranding 360Kredi menjadi KrediOne di Jakarta, Senin (26/5). ValidNewsID/Nuzulia Nur Rahma
JAKARTA - 360Kredi, Perusahaan Fintech Peer to Peer (P2P) Lending yang bernaung di bawah perusahaan PT Inovasi Terdepan Nusantara, secara resmi mengumumkan identitas baru, menjadi KrediOne, pada 26 Mei 2025.
CEO KrediOne Kuseryansyah mengatakan, rebranding ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang perusahaan dalam memperkuat posisi di industri pinjaman daring.
"Sejak awal, kami terus berkomitmen untuk menyediakan solusi pinjaman daring yang inklusif, inovatif, adaptif, aman dan terpercaya," kata Kuseryansyah dalam sambutannya, Senin (26/5).
Dia menjelaskan rebranding ini perlu dilakukan. Alasannya, lanjut Kuseryansyah, perubahan yang mendasar adalah cara pandang dalam menjalankan bisnis yang sebelumnya lebih ke product centric dengan KrediOne akan menjadi lebih costumer centric.
Baca Juga: Kisah Pimpinan OJK Kena Teror Penagihan Utang Pinjol
"Kami akan lebih intensif mendengar kebutuhan dan suara pelanggan serta berkomitmen untuk memberikan solusi terbaik dalam semua fase interaksi pelanggan dengan KrediOne," kata dia.
Karena itu, rebranding ini tidak hanya menyangkut perubahan nama dan tampilan, tetapi juga mencerminkan perubahan mendasar dalam orientasi bisnis perusahaan.
“Sejak awal, kami berkomitmen untuk menyediakan solusi pinjaman daring yang inklusif, inovatif, adaptif, aman, dan terpercaya,” ujar Kuseryansyah dalam sambutannya.
Dengan perubahan cara pandang menjadi consumer centric, KrediOne akan memberikan perhatian serius terhadap keluhan yang sering muncul dari konsumen terkait praktik penagihan yang dianggap kasar.
“Banyak komplain tentang penagihan yang kasar. Penagihan yang kasar, jangan kasar dong. Kami ingin penagihan dilakukan secara etis, bertanggung jawab, dan solutif. Itu adalah komitmen seluruh tim, bukan hanya manajemen," tekannya.
Untuk mendukung perubahan tersebut, KrediOne akan menerapkan teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam proses penagihan. Teknologi ini mampu memantau dan mendeteksi penggunaan kata-kata kasar atau tidak pantas baik dalam percakapan suara maupun teks oleh agen penagih.
Baca Juga: OJK: Perilaku Petugas Penagihan Dominasi Pengaduan Pinjol
“Kami punya AI yang bisa memetakan kata-kata kasar, termasuk yang berisi kata-kata kebun binatang. Sistem ini akan langsung memberikan notifikasi ke tim quality assurance, sehingga proses evaluasi dan pelatihan agen bisa lebih cepat dan efisien,” jelas Kuseryansyah.
Dengan teknologi ini, proses coaching terhadap agen yang melanggar etika penagihan dapat dilakukan secara lebih tepat sasaran. Ini sekaligus menjadi bagian dari upaya KrediOne membangun citra baru yang lebih positif, di tengah sorotan publik terhadap isu penagihan kasar dan potensi pelanggaran data pribadi.
“Seperti yang rekan-rekan tahu, image kita ini kan di masa lalu, dan juga masih sekarang tidak terlepas dari dianggap sebagai nagihnya kasar. Kemudian ada potensi pelanggaran data pribadi. Nah, kami di KrediOne ingin menjadi platform yang ingin membangun image yang berbeda,” tutupnya.