c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

EKONOMI

25 Oktober 2025

16:31 WIB

Kopdes Merah Putih Perlu Dikelola Berbasis Potensi Lokal

Kemenkop menggelar bimbingan teknis pemetaan potensi usaha, agar Kopdes Merah Putih dikelola profesional dan berbasis dengan potensi lokal.

Penulis: Ahmad Farhan Faris

<p id="isPasted">Kopdes Merah Putih Perlu Dikelola Berbasis Potensi Lokal</p>
<p id="isPasted">Kopdes Merah Putih Perlu Dikelola Berbasis Potensi Lokal</p>

Pramuniaga menata barang dagangan di Pojok Sembako Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) Cikole, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Senin (21/7/2025). ANTARA FOTO/Abdan Syakura/tom.  

JAKARTA - Kementerian Koperasi (Kemenkop) mengadakan bimbingan teknis (Bimtek) pemetaan potensi usaha Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDKMP) di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Sabtu (25/10). Kegiatan ini menjadi langkah strategis untuk memastikan Kopdes Merah Putih dikelola profesional dan berbasis dengan potensi lokal supaya desa menjadi tangguh dan mandiri secara ekonomi.

“Kami ingin memastikan setiap koperasi desa dan kelurahan memiliki data potensi usaha yang valid dan terstandar. Dengan begitu, mereka bisa menyusun rencana bisnis yang konkret, berbasis potensi lokal, dan benar-benar kompetitif,” kata Asisten Deputi Pemetaan Potensi Usaha Kementerian Koperasi, Lely Hiswendari melalui keterangannya pada Sabtu (25/10).

Menurut dia, keberadaan data yang akurat akan membantu pengelola Koperasi Desa Merah Putih memahami sektor unggulan di wilayahnya untuk dikembangkan menjadi peluang bisnis yang nyata. Karena itu, Lely menyoroti pentingnya validitas data desa dalam perencanaan dan pengembangan koperasi.

Baca Juga: Mendes: Keuntungan Kopdes Merah Putih Sebanyak 20% Untuk APBDes

"Dengan begitu, mereka bisa menyusun rencana bisnis yang konkret, berbasis potensi lokal, dan benar-benar kompetitif," ujarnya.

Saat ini, Lely mengatakan Kementerian Koperasi telah menyiapkan tenaga pendamping berupa business assistant (BA) dan project management officer (PMO) untuk memperkuat basis perencanaan pengembangan Kopdes Merah Putih. Harapannya, kata dia, pendampingan tersebut dapat mempercepat operasionalisasi Kopdes Merah Putih di setiap wilayah.

"Untuk kegiatan ini akan dibiayai melalui dana dekonsentrasi provinsi dan dilaksanakan mengikuti silabus resmi Kemenkop, agar hasilnya seragam dan terukur di seluruh daerah," ungkapnya.

Sinergi Lembaga Ekonomi Desa
Terkait operasionalisasi Kopdes Merah Putih, Lely menekankan perlu sinergi berbagai pihak atau lembaga ekonomi di desa lainnya seperti Kampung Nelayan Merah Putih (KNMP), dan Stasiun Pengisian BBM Umum Nelayan (SPBUN).

“Sinergi lintas sektor ini menjadi kunci keberhasilan dalam membangun ekonomi desa yang mandiri dan tangguh,” imbuhnya.

Sementara Kepala Dinas Koperasi Provinsi NTB, Ahmad Masyhuri membenarkan bahwa koperasi desa memiliki peran strategis dalam menggerakkan ekonomi lokal dan membuka lapangan kerja. Untuk itu, ia berharap koperasi desa dapat menjadi pusat pertumbuhan ekonomi daerah, terutama melalui program desa agromaritim.

Baca Juga: Dorong Kopdes Merah Putih, Transaksi BNI Agen46 Tumbuh 37,2%

Menurut dia, NTB memiliki potensi agromaritim yang melimpah dapat dikelola dan dikembangkan oleh Kopdes Merah Putih, seperti rumput laut, perikanan tangkap, garam rakyat hingga komoditas jagung, tembakau dan sapi potong.

Berdasarkan Sistem Informasi Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (SIMKOPDES), perkembangan koperasi di NTB menunjukkan hasil positif. Dari 1.173 Kopdes Merah Putih, tercatat sebanyak 84%-nya memiliki akun microsite, 42% memperbarui profilnya, dan 26% telah mengoperasikan gerai aktif. Bahkan, 7% koperasi telah menjalin kemitraan usaha.

"Kami berkomitmen memperkuat kolaborasi dengan swasta dan BUMN dalam pengembangan gerai Kopdes/Kelurahan Merah Putih," pungkasnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar