26 Oktober 2023
19:38 WIB
JAKARTA – Selama sembilan bulan pertama tahun 2023 ini, PT Lupromax Pelumas Indonesia Tbk (LMAX) berhasil membukukan pertumbuhan kontrak baru sebesar 32% (year-on-year) menjadi Rp43 miliar.
Pencapaian ini memungkinkan LMAX membagi 30% laba bersih tahun buku 2023 sebagai dividen yang akan dibagikan tahun depan.
Direktur Utama LMAX Kartiko Soemargono mengungkapkan, untuk periode yang berakhir 30 September 2023, LMAX tercatat sukses melanjutkan tren pertumbuhan kinerja keuangan.
Hal ini didukung kinerja operasional yang diwarnai sejumlah kontrak baru dari kerjasama dengan gojek, sektor otomotif hingga perkapalan.
“Perseroan berkomitmen untuk membagikan dividen sebanyak-banyaknya 30% untuk Tahun Buku 2023,” kata Kartiko saat Press Conference LMAX di Hotel Alila SCBD Jakarta, Kamis (26/10).
Menurut Kartiko, keberhasilan menumbuhkan kinerja keuangan secara berkesinambungan sudah sejalan dengan guidance perseroan.
Ditambah lagi produk Lupromax yang dipasarkan LMAX memiliki sejumlah keunggulan kompetitif, seperti jaringan yang luas di Indonesia dan produk pelumas berteknologi HAT (heat activated technology).
“Kami sudah mendapatkan Certificate ISO 9001:2015 yang terkait dengan Quality Management System. Sertifikat ini diperoleh pada Agustus 2023,” tegasnya.
Perolehan sertifikasi ini menunjukkan, LMAX memiliki kemampuan untuk memenuhi kepuasan pelanggan dari sisi fungsi produk Lupromax, kualitas hingga kinerja.
Karena itulah, kata Kartiko, pada tahun ini Perseroan mendapatkan sederet kontrak baru dengan sejumlah mitra bisnis.
“Pada 2023, kami bekerja sama dengan Gojek terkait penggantian oli mitra driver Gojek,” ucap Kartiko sembari menyampaikan, PT Oto Jaya Distribusindo sebagai distributor resmi Lupromax juga telah bekerja sama dengan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO).
GOTO dan Oto Jaya Distribusindo yang memiliki otoritas dari LMAX untuk menyalurkan Lupromax, telah melakukan Perjanjian Kerja Sama (PKS) Gojek Swadaya. Keduanya sepakat untuk memberi akses kepada 1,25 juta mitra Gojek di Jabodetabek untuk menggunakan Lupromax dengan harga dan promosi khusus.
Periode kontrak kerja sama ini berlaku selama kurun satu tahun ke depan sejak efektif per 21 Agustus 2023.
Perpanjangan Kontrak
Adapun, beberapa kontrak lainnya yang diperoleh LMAX adalah, kontrak pengadaan barang ke salah satu perusahaan otomotif nasional. Bahkan, emiten yang bergerak di bidang usaha pelumas dan pelumas aditif ini juga menerima perpanjangan dan penambahan kontrak pengadaan oli untuk perusahaan perkapalan.
“Sejauh ini para mitra bisnis memandang positif LMAX yang mendapatkan dukungan penuh dari Lupromax International Group yang membawahi 13 negara,” serunya.
Pada kesempatan yang sama, Nelson Cheng selaku Author, Inventor dan CEO Lupromax International Pte Ltd members of Magna Group menegaskan, grup memang mendukung LMAX untuk memperluas basis pasar di Indonesia, setelah sukses merambah sektor otomotif dan perkapalan.
"Sejauh ini PT Lupromax Pelumas Indonesia Tbk sudah mampu mengembangkan pasarnya di sektor otomotif dan selanjutnya akan terus mengejar kerjasama dengan berbagai perusahaan di sektor perkapalan," ujar Nelson.
Lebih lanjut, Kartiko menambahkan, pada tahun depan Perseroan akan menandatangani kontrak pengadaan barang ke salah satu perusahaan perkapalan nasional yang sahamnya juga sudah tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Untuk itu, lanjut dia, LMAX optimistis penjualan di sepanjang 2024 bisa mencapai Rp70 miliar dan diyakini akan bertumbuh secara berkesinambungan pada tahun-tahun berikUtnya.
Sekadar mengingatkan, PT Lupromax Pelumas Indonesia Tbk (LMAX) mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 9 Agustus 2023. Kala itu, perseroan membidik laba bersih dapat naik 120% pada tahun 2023 menjadi Rp5,3 miliar.
"Target pertumbuhan penjualan hingga Desember 2023 sebesar 60% dibanding capaian di sepanjang 2022 yang sebesar Rp37,7 miliar," kata Kartiko saat itu.
Sebagai target jangka panjang 2028, perseroan juga optimistis bisa mencapai target pertumbuhan penjualan sebesar 300%. Dengan begitu, laba bersih Tahun Buku 2028 bisa mencapai Rp12 miliar atau melonjak 400% dibanding Tahun Buku 2022.