c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

12 September 2025

13:53 WIB

Knight Frank: Daya Beli Kelas Menengah Lemah, Ritel Premium Tetap Kuat

Saat ini, daya beli masyarakat kelas menengah terindikasi melemah, tercermin dari kunjungan ke ruang ritel dilakukan hanya untuk makan minum, sosialisasi, dan mendapatkan suasana baru.

Penulis: Fitriana Monica Sari

Editor: Fin Harini

<p id="isPasted">Knight Frank: Daya Beli Kelas Menengah Lemah, Ritel Premium Tetap Kuat</p>
<p id="isPasted">Knight Frank: Daya Beli Kelas Menengah Lemah, Ritel Premium Tetap Kuat</p>

Area taman bermain anak tampak dilintasi sejumlah pengunjung yang menuju area tangga untuk bersantai sore di depan Tribeca, Central Park Mall, Jakarta (13/08). Validnews/Hasta Adhistra.

JAKARTA - Country Head Knight Frank Indonesia Willson Kalip menyebutkan bahwa pola belanja masyarakat saat ini mulai bergeser. Kini sebagian transaksi terjadi dalam ranah e-commerce, sehingga ruang ritel menjadi multifungsi.

Tak hanya sebagai tempat belanja, ruang ritel kini juga menjadi ruang hidup sebagai tempat interaksi, edukasi, sosialisasi, bermain, berolahraga, dan sebagainya.

"Pola konsumsi konsumen saat ini cukup menantang, sehingga pengelola ritel perlu terus melakukan inovasi, seperti mengadopsi desain ruang olahraga untuk mengakomodasi gaya hidup sehat, seperti inovasi ruang untuk padel, tenis, pickleball, dan sebagainya," kata Willson dalam konferensi pers, Kamis (11/9).

Perubahan itu juga dipengaruhi daya beli masyarakat. Saat ini terdapat indikasi pelemahan daya beli masyarakat kelas menengah, tecermin dari kunjungan ke ruang ritel dilakukan hanya untuk makan minum, sosialisasi, dan mendapatkan suasana baru.

Namun, transaksi diprediksi melemah. Hal ini ditandai dengan keluarnya tenant dari beberapa sektor, seperti fashion, lifestyle, dan home appliance.

Sementara itu, gerai makan minum terus tumbuh dengan tangguh. Hal ini terbukti di awal tahun 2025 ini bahwa setidaknya ada beberapa brand FnB ritel yang melakukan ekspansi, di antaranya seperti Chagee, 88 Seoul, dan _ 4Fingers Crispy Chicken.

Performa Tergantung Segmen
Knight Frank menyebutkan, performa ritel memang beragam. Hal ini tergantung segmentasi pasar yang dimiliki oleh masing-masing ritel. Misalnya saja, dengan performanya yang kokoh, ritel premium saat ini mendapatkan ekspansi dari gerai sektor fashion, FnB, dan lifestyle.

"Refleksi menggambarkan bahwa sebagian besar pengunjung pada retail ini umumnya adalah pengunjung yang benar akan berbelanja," terang Willson.

Sementara itu, ritel kelas menengah ke bawah saat ini masih terus berusaha bertahan. Selain dengan menerapkan omni channel marketing, juga memanfaatkan ruang terbukanya untuk pameran, event, ataupun kegiatan hobi yang dapat meningkatkan kunjungan.

"Sejatinya, indikator baiknya performa ritel, bukan sekadar tingginya traffic kunjungan, namun ketika keramaian berubah jadi transaksi nyata, maka kondisi ini akan mengindikasikan keberlanjutan dinamika bertumbuhnya ruang ritel," ungkap Willson.

Di sisi lain, aksi demonstrasi yang belakangan terjadi, memberikan dampak langsung sementara pada operasional dan kunjungan ritel yang berlokasi di wilayah-wilayah pusat aksi.

Oleh karena itu, Knight Frank berharap bahwa ke depannya pemerintah dapat memulihkan rasa keamanan dan kepercayaan masyarakat agar situasi kembali normal.

Selain itu, lanjut dia, pengelola ritel perlu lebih siap untuk terus berinteraksi melalui media sosial untuk menjaga keberlanjutan operasional ritel, menjaga kepercayaan tenant dan pengunjung.

Menurut catatan Knight Frank, total pasokan mal naik tipis sebesar 0,3% secara tahunan (year on year/yoy) di angka 4.332.092 m2 pada semester I/2025.

Kemudian, rerata tingkat okupansi ruang ritel saat ini berada di kisaran 77,4%, atau naik tipis dari tahun lalu, dengan rerata harga sewa meningkat sekitar 3% dari tahun lalu.

Di samping itu, Knight Frank juga melihat bahwa setidaknya terdapat empat ritel baru yang akan masuk hingga 2026 di Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat.

Adapun, penyewa (tenant) baru pada ritel kelas middle-up didominasi global brand, mulai dari FnB, fashion, elektronik, lifestyle, beauty, hiburan, dan home appliances.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar