28 Oktober 2022
16:23 WIB
Penulis: Yoseph Krishna
Editor: Fin Harini
BALI - Kementerian Kelautan dan Perikanan baru saja mengukir sejarah keberhasilan dalam pengembangan induk udang unggul jenis vaname. Keberhasilan ini memunculkan rasa optimisme untuk memenuhi target produksi udang nasional sebanyak 2 juta ton pada tahun 2024 dan memantik bangkitnya industri udang di Indonesia.
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dalam peluncuran program Induk Udang Unggul Vaname meyakini dalam kurun lima tahun ke depan, Indonesia akan menjadi champion sektor budidaya, khususnya untuk komoditas udang vaname.
"Semoga ke depan kita tidak lagi impor induk karena sudah bisa membuat sendiri yang dilakukan oleh balai budidaya yang ada di sini (Karangasem)," ujar Trenggono di Bali, Jumat (28/10).
Pengembangan Induk Udang Unggul Vaname sendiri merupakan gagasan Balai Produksi Induk Udang Unggul dan Kekerangan (BPIU2K) Karangasem. Program itu diawali dengan pemuliaan konvensional yang kemudian turut diperkaya dengan marka molekular.
Menteri Trenggono mengklaim, induk udang unggul vaname hasil pengembangan BPIU2K itu punya kelebihan pertumbuhan yang lebih cepat, toleran terhadap penyakit, hingga bisa bersaing dengan produk induk udang dari negara lain.
Berdasarkan testimoni yang ia terima, kelangsungan hidup induk udang vaname yang dikembangkan itu mencapai 80-90%. Dengan begitu, Trenggono mengatakan investor di bidang produksi induk akan ikut tumbuh apabila pengembangan terus dilakukan secara kontinyu.
"Saya yakin luasan Indonesia sebagai negara maritim akan menjadi kekuatan dalam menguasai pasar udang global," kata dia.
Asal tahu saja, udang menjadi salah satu komoditas unggulan ekspor produk perikanan Indonesia. Catatan KKP menunjukkan nilai ekspor udang sepanjang tahun 2021 lalu mencapai US$2,2 miliar. Beriringan dengan itu, program Ekonomi Biru yang digagas KKP juga menempatkan udang sebagai komoditas yang digenjot produktivitasnya untuk kebutuhan ekspor.
Secara rinci, Dirjen Perikanan Budidaya KKP Tb Haeru Rahayu menerangkan keberhasilan dalam pengembangan induk udang unggul vaname akan menjawab kebutuhan para pembudidaya udang di berbagai wilayah Indonesia.
Melalui program pengembangan itu, Haeru pun optimis KKP bisa menggenjot produksi udang dalam skala nasional, seiring dengan mengurangi impor induk udang vaname yang dewasa ini volume dan nilainya relatif tinggi.
"Khusus untuk komoditas udang pada tahun 2024, pemerintah menargetkan produksi sebanyak 2 juta ton dengan kenaikan nilai ekspor udang sebesar 250%. Pencapaian ini menghadapi tantangan yang salah satunya adalah ketersediaan benih udang yang berkualitas," jabar Haeru.
Tujuan pengembangan induk udang vaname itu tak lain ialah menghasilkan sumber daya genetik udang yang adaptif, sesuai dengan kondisi lokal di Indonesia. Dengan begitu, udang hasil pengembangan bisa tumbuh lebih cepat dan toleran sesuai tujuan dan kemandirian udang nasional.
"Setelah ini, kami masih terus melakukan penyempurnaan pengembangan, penambahan jumlah sumber daya genetik, pengembangan Multiplication Center (MC), serta melakukan uji coba multilokasi kepada pembudidaya," tandasnya.