c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

EKONOMI

07 Agustus 2023

16:14 WIB

KKP Gandeng Singapura Incar Penyelundup Benih Lobster

Singapura juga memberikan usulan untuk membantu mencegah penyelundupan benih lobster masuk ke wilayahnya.

Editor: Fin Harini

KKP Gandeng Singapura Incar Penyelundup Benih Lobster
KKP Gandeng Singapura Incar Penyelundup Benih Lobster
Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Adin Nurawaluddin setelah melaksanakan pertemuan kedua dengan Singapore Police Coast Guard (SPCG) di Batam. KKP/Dok

JAKARTA – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan Singapore Police Coast Guard (SPCG) akan bekerja sama dalam pencegahan penyelundupan benih bening lobster (BBL), khususnya dari Indonesia ke Singapura. Hal ini sebagai langkah maju dalam upaya memberantas penyelundupan benih bening lobster dari Indonesia melalui Singapura.

"Salah satu hal poin pentingnya bahwa Coast Guard Singapura memahami urgensi Ditjen PSDKP sehingga melakukan pengejaran (hot pursuit) hingga ke wilayah perbatasan perairan Singapura," ujar Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Adin Nurawaluddin setelah melaksanakan pertemuan kedua dengan Singapore Police Coast Guard (SPCG) di Batam, melalui siaran pers, Senin (7/8).

Adin menjelaskan, pelaksanaan Hot Pursuit ini penting mengingat selama ini selalu menjadi kendala dalam upaya penanganan penyelundupan benih bening lobster di wilayah perbatasan kedua negara. Harapannya melalui kerja sama tersebut, Singapura dan Indonesia yang berbagi perbatasan laut yang sama ini dapat bekerja sama secara erat untuk keselamatan dan keamanan kawasan.

“Ini modus yang sering dilakukan para penyelundup BBL, mereka mencoba lolos dari aparat dengan melarikan diri ke wilayah perbatasan perairan Singapura,” ungkap Adin.

Baca Juga: KKP Identifikasi Penyelundupan Benih Lobster Lewat Kapal Perikanan

Menanggapi hal tersebut, Deputy Commander Singapore Police Coast Guard, Daniel Seah menyampaikan bahwa selaku otoritas di perbatasan, Coast Guard Singapura siap bekerja sama dengan Ditjen PSDKP untuk memperkuat pengawasan importasi benih bening lobster ilegal dari Indonesia ke Singapura.

Coast Guard Singapura juga mengusulkan agar KKP dapat menginisiasi kesepakatan dengan Food Authority Singapura untuk menerbitkan aturan mengenai kewajiban penyertaan dokumen atau sertifikat perizinan bagi setiap komoditas perikanan yang masuk ke wilayah Singapura. Hal tersebut dikarenakan selama ini dokumentasi tersebut hanya diberlakukan di negara tujuan.

Melalui kesepakatan tersebut, Coast Guard Singapura akan memiliki kewenangan lebih kuat untuk melakukan penindakan terhadap importasi BBL ilegal dari Indonesia yang tidak dilengkapi dokumen atau sertifikat yang dipersyaratkan.

“Nantinya kapal-kapal yang tidak membawa dokumen, atau memalsukan dokumen tidak diperbolehkan masuk ke perairan Singapura dan PSDKP dapat langsung melakukan penangkapan,” ungkap Daniel Seah.

Tentu saja KKP menyambut positif usulan ini karena mampu mendukung pemberantasan penyelundupan BBL secara lebih efektif. Wilayah perbatasan laut Indonesia – Singapura merupakan wilayah yang cukup intens terjadi penyelundupan ekspor BBL, kayu mangrove, hingga pencemaran perairan, tepatnya di kawasan Outer Port Limit (OPL).

Semangat kerja sama ini sejalan dengan kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono terus meningkatkan kekuatan pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan melalui strategi fisheries intelligence, sarana dan prasarana pengawasan serta sinergi dengan berbagai pihak  untuk melindungi keberlanjutan sumber daya kelautan dan perikanan dalam negeri.

Baca Juga: Beleid Baru KKP Jamin Kemudahan Budidaya Lobster

Sebagai informasi, berdasarkan FistStat 2018, terdapat tujuh produsen utama lobster budi daya, yakni Vietnam, Indonesia, Singapura, Filipina, Singapura, Srilanka dan Bahama.

Pada 2016, produksi lobster budi daya mencapai 1.628 ton. Sebanyak 85,27% di antaranya, atau 1.388,19 ton datang dari Vietnam. Indonesia berada di urutan kedua dengan sumbangan sebesar 9,83% atau 159,64 ton.

Sementara, Indonesia berada di urutan keenam dari 10 negara produsen utama lobster tangkap. Kesepuluh negara itu adalah Kanada, Amerika Serikat, Inggris, Australia, Chile, Irlandia, Indonesia, Bahama, Nikaragua dan Honduras.

Indonesia memproduksi lobster tangkap 8.014 ton atau 2,66% dari total produksi dunia di 2016.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar